BPBD Sintang Serahkan Bantuan Pada 245 Warga Terdampak Banjir Kayan Hilir
Selain Kayan Hilir, laporan banjir juga diterima di Kayan Hulu. Hanya saja, laporan resminya juga belum masuk ke BPBD.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
SINTANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang mencatat, ada 16 desa di Kecamatan Kayan Hilir, yang terdampak banjir.
Sementara, baru tiga saja yang melaporkan resmi ke BPBD.
“Dari 16 desa, baru tiga desa yang menyampaikan laporan ke kami,” kata Plt BPBD Sintang, Yaser Arafat.
Selain Kayan Hilir, laporan banjir juga diterima di Kayan Hulu.
Hanya saja, laporan resminya juga belum masuk ke BPBD.
• 116 Warga Korban Banjir Singkawang Terpaksa Mengungsi, Persit Kodim 1202 Serahkan Bantuan
Untuk tiga desa yang sudah melapor, ada 245 arga terdampak banjir yang sudah diberikan bantuan oleh BPBD.
“Tiga desa Kayan Hilir sudah kami distribusikan kebutuhan pangan. Untuk yang terdampak banjir ada 245 yang kita kasih bantuan."
"Jumlah keseluruhan belum ada, kalau memang kondisi semakin pasang airnya, tentunya akan bertambah,” sebut Yaser.
Pemkab Sintang, kata Yaser sudah tetapkan siaga darurat banjir, putting beliung dan longsor sejak 24 Oktober lalu sampai dengan 31 Desember.
“Kondisi ini kita pantau terus, kalau ternyata situasi semakin memburuk bisa kita naikkan dari siaga menjadi tanggap darurat."
"Kita juga sudah membaut posko lintas sektoral, satgas siaga banjir dan longsor,” ungkap Yaser.
Banjir Trans Kalimantan
Sejumlah desa di sekitar Jalan Trans Kalimantan, Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) masih terendam banjir, Senin (16/12/2019).
Dari hasil pantauan Tribunpontianak.co.id di lapangan banjir sudah terlihat menggenangi pedesaan dan jalan dari mulai Desa Korek, Desa Lingga, hingga Desa Pancaroba,
Dari pengamatan di lapangan, sejumlah rumah warga tampak terendam banjir.
Meski demikian, warga masih bertahan dirumahnya tersebut.
Padahal air sudah mencapai setinggi lutut orang dewasa.
Parahnya lagi, banjir juga merendam jalan raya yang merupakan Jalan Trans Kalimantan di beberapa titik.
Akibatnya sejumlah kendaraan terpaksa mengantri untuk berhati-hati melewati jalan tersebut.
Warga sekitar juga memasang rambu dari bahan kayu dan karung putih untuk menandakan adanya jalan yang berlubang yang terendam banjir.
Nardo satu diantara warga setempat mengatakan, kondisi banjir seperti ini sudah terjadi sejak 3 hari.
Ia mengatakan, apabila malam hari dipastikan beberapa kawasan di jalan tersebut akan macet.
"Kami berjaga siang malam, kalau malam pasti macet. Jadi kami swadaya untuk membantu memperlancar arus lalu lintas, karena banjir takut membahayakan para pengendara," ujarnya. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak