LPJK: Pelatihan Keahlian Sangat Penting Bagi Masyarakat Lokal
Tentu untuk mendapatkan sertifikat, para peserta harus mengikuti beberapa proses yang berlangsung selama dua hari.
Penulis: Marpina Sindika Wulandari | Editor: Jamadin

SEKADAU- Bekerjasama dengan Dinas PUPR Kabupaten Sekadau, Lembaga Pengembang Jasa Kontruksi (LPJK) ambil bagian dalam Pelatihan Tenaga Terampil Jasa Konstruksi yang di kepala pengawas jalan dan jembatan (TS 046).
Manajer eksekutif LPJK, Supardiono mengatakan pihaknya hanya memberi pelatihan kepada tenaga teknis di lapangan, yang bertujuan agar para tenaga teknis ini memiliki kompentensi dalam tugas di lapangan.
Supardiono menjelaskan nantinya para peserta pelatihan akan diberikan sertifikat jika memang di anggap sudah layak dan memenuhi standar.
• Agendakan Safari Natal ke 16 Gereja, Askiman: Murni Kegiatan Rohani, Tidak Ada Unsur Politik
Tentu untuk mendapatkan sertifikat, para peserta harus mengikuti beberapa proses yang berlangsung selama dua hari. Yang dimulai pada 3-4 Desember 2019.
"Peserta pada hari pertama diberi pemaparan oleh tim independen, selanjutnya dilakukan tes wawancara dan tes tertulis kepada peserta oleh tim independen yang di tunjuk oleh LPJK, Lalu setelah dinyatakan lulus oleh tim baru peserta di berikan sertifikat kelulusan," jelasnya saat ditemui di Aula SMK Amaliyah Sekadau, Rabu (4/12/2019).
Menejer eksekutif LPJK itu juga tidak dapat memastikan apakah semua peserta yang mengikuti pelatihan tersebut akan lulus uji kompetensi dan mendapatkaan sertifikasi.
Karena dari tim yang di tunjuk LPJK tentu memiliki standar minimal pada penilaian tes wawancara maupun tertulis itu.
• Rumah Walet di Pemangkat Roboh, Sebelum Kejadian Sempat Terdengar Suara Reruntuhan
Diketahui jumlah peserta dalam pelatihan tersebut adalah 50 orang yang merupakan para calon tenaga terampil perusahaan konstruksi di Kabupaten Sekadau.
Ia pun mengharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan oleh Pemkab maupun pihak swasta. Guna meningkatkan pengetahuan masyarakat lokal.
Sehingga nantinya masyarakat tidak hanya menjadi penonton di tanah sendiri tetapi turut ambil bagian dalam pembangunan di wilayahnya masing-masing.

"Kegiatan seperti ini harus berkesinambungan agar tenaga terampil dibidang ini terus bertambah. Karena untuk menghadapi apta. Itu banyak serbuan tenaga kerja dari luar, nah kita jangan hanya menjadi penonton. Makanya harus diberikan pembekalan," ungkapnya.
Untuk target peserta pelatihan, Supardiono menyebut pihak LPJK menargetkan sebanyak 500.000 orang dan untuk sertifikasi keahlian berjumlah 250.000.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak