Indonesia Lawyers Club

Pernah Anti Ahok, Politikus Golkar asal Pontianak Maman Abdurrahman Ingatkan Sifat Allah SWT di ILC

Presiden ILC TVOne, Karni Ilyas menyampaikan tema diskusi di akun Twitter miliknya, "Bisakah Ahok membasmi Mafia Migas?"

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Youtube ILC TVOne
Politikus Golkar asal Pontianak Maman Abdurrahman saat menjadi narasumber di ILC 

Politikus Golkar kelahiran Pontianak, Maman Abdurrahman mengatakan dirinya dulu termasuk orang yang anti kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Menurutnya, saat itu ada satu alasan karena bagi dirinya menjadi seorang pemimpin tidak cukup hanya dengan memiliki kemampuan ataupun kapasitas.

"Tapi seorang pemimpin harus mampu menyelami suara kebatinan publik. Nah, sikap-sikap Ahok waktu itu dianggap cukup banyak menciderai suara kebatinan dan emosional publik," kata Maman saat menjadi narasumber di Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne, Selasa (26/11/2019) malam.

Mengenang Ciputra: Dari Atlet Lari hingga Pengusaha Properti

Acara di Tepian Sungai Kapuas, Kerajaan Tayan Kalbar Gelar Mande Bedil Keraja dan Perang Ketupat

Maman melanjutkan, hari ini, semua publik Indonesia sudah tahu bahwa Ahok sudah menjalani proses hukuman.

"Ya harus kita hargai itu bagian dari sebuah proses konsekuensi dari sikap seorang Ahok. Yang ingin saya sampaikan, menjadi tidak fair apabila hari ini kita kembali lagi masih terjebak situasi kondisi yang jaman dulu," katanya.

"Ahok sudah menjalani hukuman, ya mau nggak mau harus kita apresiasi dan kita harus hargai itu sebagai sebuah proses "pendidikan" bagi Ahok dan kita semua, bahwa sebagai pejabat publik harus pandai-pandai juga kita memahami ataupun menyerap ataupun merasakan suasana kebatinan publik," tegas Maman. 

Oleh karena itu, Maman meminta diskusi di ILC tidak dikecilkan hanya membahas seorang Ahok

"Bayangkan kita hari ini membahas satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia, tapi kita hanya terjebak dengan kekecewaan ataupun kekecewaan masa lalu kita dengan seorang Ahok. Terlalu sempit," tegas alumnus SMA 3 Pontianak ini.

Maman mengingatkan, Allah SWT punya sifat Al 'Afuw.

"Sifat Allah SWT juga mengatakan Maha Pemaaf kok. Ya sudah. Kita maafkan, yang penting hari ini mari kita sama-sama menyampaikan kepada Ahok sudahlah. Hok, yang kemaren harus jadikan bahan pembelajaran lo ye. Kedepan lo berbuat yang lebih baek. Itu aja sebetulnya," paparnya. 

Maman menegaskan, selama tidak ada aturan yang dilanggar oleh Ahok, baik apapun itu, dia sah menjadi Komisaris Utama BUMN. 

Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne kembali tayang Selasa (26/11/2019) malam.

Presiden ILC TVOne, Karni Ilyas menyampaikan tema diskusi di akun Twitter miliknya, "Bisakah Ahok membasmi Mafia Migas?"

Menurut Karni Ilyas, dirinya sudah menyampaikan undangan ke Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk hadir ke ILC TVOne.

Namun tadi malam ternyata Ahok tidak hadir.

Sejatinya Ahok sudah berbicara soal mafia Migas.

Menurut Ahok dirinya tidak mengerti mengenai hal itu.

“Saya enggak tahu maksud mafia migas tuh apa ya. Saya kan bukan godfather,” ujar Ahok di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019), seperti dilansir Kompas.com.

Kendati begitu, Ahok mengaku akan melakukan pengawasan lebih maksimal di tubuh Pertamina.

Diharapkan, kinerja perusahaan minyak pelat merah tersebut bisa lebih baik ke depan.

“Saya hanya duduk bantu awasi. Jadi masyarakat bisa lihat perkembangan bagaimana hasil kerja kita, di lapangan seperti apa, hasilnya seperti apa itu ada kerja sama tim,” kata Ahok.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mengangkat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Penunjukan Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina menuai pro-kontra di publik.

Bahkan peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman berpendapat, Ahok yang notabene adalah seorang eksekutor lebih cocok menjadi direktur utama.

Sementara tugas komisaris bukan di operasional, tetapi melakukan pengawasan terhadap direksi dan mengevaluasi program kerja.

Meski demikian, Ferdy menyebut bahwa nama Ahok tetap bisa menggentarkan para mafia.

"Meskipun komut, para mafia harus hati-hati karena penunjukan Ahok adalah upaya Jokowi berperang melawan mafia migas yang sudah lama bercokol di Pertamina," kata Ferdy dalam siaran pers, Minggu (24/11/2019).

Simak selengkapnya dalam video berikut ini:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved