SSCASN Terkini

Jelang Pendaftaran CPNS di Kalbar Berakhir, Belasan Formasi Sepi Pelamar, Dokter Gigi Paling Banyak

Ada pula jabatan analis kesejahteraan rakyat yang ditempatkan pada Bagian Kesra Sekretariat Daerah kabupaten Landak sebanyak 1 formasi.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Madrosid
Kolase TribunJabar.id (Istimewa dan Kompas.com)
Kementerian Perhubungan Buka 1.244 Formasi CPNS 2019, Begini Contoh Surat Lamarannya 

KUBU RAYA - Jelang berakhirnya masa pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), ada sejumlah formasi yang tak dilamar.

Dari penelusuran Tribun, hingga Senin (25/11), ada 14 formasi dokter gigi yang sama sekali tak dilamar.

Dua formasi di Kubu Raya dan 12 formasi di Kabupaten Landak.

Menjelang berakhirnya masa pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019, saat ini masih terdapat formasi yang belum juga dilamar untuk penempatan di wilayah Kabupaten Landak.

Dari dara Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Landak, formasi yang belum dilamar yaitu jabatan ahli pertama-dokter gigi sebanyak 12 formasi, jabatan pengawas jalan dan jembatan penempatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Landak 1 formasi.

Ada pula jabatan analis kesejahteraan rakyat yang ditempatkan pada Bagian Kesra Sekretariat Daerah kabupaten Landak sebanyak 1 formasi.

Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa berharap semua formasi yang ada pada penerimaan CPNS di Landak untuk tahun 2019 ini bisa segera terisi, karena masih ada sejumlah formasi yang masih kosong.

4.751 Pelamar CPNS, Formasi Dokter Gigi dan Pekerja Sosial Kubu Raya Masih Kosong

"Beberapa jam sebelum batas akhir pendaftaran CPNS Kabupaten Landak, beberapa formasi masih kosong pelamar. Kita berharap sampai penutupan malam ini, semua formasi yang ada bisa terisi," kata Karolin di Ngabang pada Senin (25/11).

Berdasarkan pengumuman resmi dari Badan Kepegawaian Nasional bahwa pendaftaran CPNS ini akan ditutup pada malam nanti. Untuk itu Karolin ingin sebelum ditutupnya masa pendaftaran ini semua formasi yang kosong tersebut sudah terisi oleh pelamar.

"Untuk itu, kita berharap sampai jam 00.00 malam nanti, saat penutupan masih bisa terisi kekosongan ini. Karena sayang sekali formasi tidak terisi, apalagi untuk dokter ini memang sangat kita butuhkan," ujar Karolin.

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, mendapatkan kuota penerimaan CPNS untuk tahun 2019 dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) sebanyak 258 formasi.

Dengan adanya penerimaan CPNS untuk tahun 2019 tersebut, diharapkan dapat memenuhi kekurangan pegawai yang ada pada Badan dan Dinas di Pemerintahan Kabupaten Landak.

"Tentunya kita ingin penerimaan CPNS tersebut dapat berjalan dengan lancar, karena dengan adanya penerimaan tersebut setidaknya dapat membantu kita dalam mengisi kekurangan pegawai di Kabupaten Landak," beber Karolin. 

Sementara itu Kabid Pengadaan, Mutasi, dan Informasi Kepegawaian Jamal menuturkan, formasi yang paling banyak dilamar untuk CPNS Landak tahun 2019 adalah Sat Pol PP.

Dimana dari jumlah pelamar yang ada yakni 3.550 dan sudah submit 3.129, untuk Sat Pol PP pelamarnya ada 1.026. "Itu data terakhir pada hari Jumat kemarin," beber Jamal.

Diakinya bahwa memang masih ada formasi yang kosong, maka dari itu ia berharap formasi tersebut masih bisa terisi dengan sisa waktu pendaftaran yang akan tutup pada Selasa (26/11) pukul 23.00 WIB. "Untuk penerimaan berkas masih kita terima hingga tanggal 2 Desember 2019," tutupnya.

Formasi dokter gigi juga tak laku di Kabupaten Kubu Raya. Selain dokter gigi ada formasi pekerja sosial yang juga tak diminati pelamar. Pemkab Kubu Raya menyiapkan dua orang CPNS untuk posisi dokter gigi dan satu orang untuk pekerja sosial.

"Pekerja sosial untuk ditempatkan di Dinas Sosial, kualifikasi pendidikan D III Sosial dan dokter gigi formasi di Puskesmas Parit Timur (Sungai Ambawang) dan Puskesmas Punggur," ujar Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengadaan dan Pensiun Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kubu Raya Amru Irwan kepada Tribun, Senin.

Formasi kebidanan menjadi formasi yang paling banyak peminat dengan jumlah kuota yang tersedia untuk 25 orang.

"Kebidanan masih memegang rekor tertinggi dengan minat terbanyak. Lebih kurang 500 pelamar CPNS Kubu Raya telah mendaftar di formasi tersebut," ucapnya.

Bagi pelamar CPNS, IPK kelulusan minimal 2,0 bagi pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) berlaku untuk di Kubu Raya maupun di luar Kalbar.

Serta Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang telah diterbitkan minimal 1 (satu) tahun.

"Jadi gini, misalnya KTP hilang atau pindah domisili, jadi harus membuat KTP baru lagi, masa pembuatan baru itu menjadikannya kurang dari 1 tahun," pungkasnya.

Hingga Senin siang, ada 4.625 pelamar yang telah mengisi formulir pendaftaran. "Sedangkan yang menginput berkas CPNS sebanyak 4.245 orang," ujarnya.

Jumlah pelamar yang terverifikasi terbagi dua yakni sebanyak 2.074 memenuhi syarat (MS) dan 240 tidak memenuhi syarat (TMS). Kemudian 1.931 belum terverifikasi.

Selain di Kubu Raya, di Kota Pontianak juga ada formasi yang sepi pendaftar. Pemkot akan menutup pendaftaran pada Selasa (26/11) malam.

Hingga Senin siang, ada empat formasi yang sepi bahkan tanpa pendaftar.

Keempat formasi tersebut yakni Pelaksana Asisten Penata Anestesi, Pelaksana Epidemiologi, Pelaksana Terapis Wicara dan Pelaksana Remisi Elektromedis. Dari empat formasi ini, tak ada satupun peserta yang mendaftar untuk Pelaksana Asistensi Penata Anestesi.

Padahal, Pemkot menyediakan satu kursi untuk formasi Penata Anestesi ini.

Sementara untuk formasi Pelaksana Epidemiologi dan Pelaksana Remisi Elektromedis, baru terdapat satu pendaftar di SSCN. Namun sampai Senin siang belum satupun yang submit.

Sedangkan untuk formasi Terapis Wicara, dari satu kursi yang disediakan, hanya ada satu pelamar telah menuntaskan pendaftaran di SSCN dan telah submit.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu mengatakan, tenaga kesehatan yang diajukan dan disetujui untuk direkrut pada CPNS 2019 merupakan hasil analisis bersama dengan BKPSDM Kota Pontianak tentang kebutuhan tenaga tersebut.

Sementara itu untuk proses penerimaannya secara langsung akan diterima oleh BKPSDM. “Kita memang butuh tenaga tersebut, kalau memang tidak ada kita mau gimana lagi,” ujarnya.

Ia mengakui keempat jenis tenaga tersebut saat ini memang belum ada satupun perguruan tinggi negeri maupun swasta yang menyelenggarakan disiplin keilmuan tersebut.

Oleh karena itu, Kata Sidiq, pihaknya sangat mengharapkan ada tenaga-tenaga dari luar yang bisa masuk ke Pontianak.

“Untuk tenaga epidemiologi di Pontianak memang belum ada oleh karena itu dibuka CPNS tahun ini,” ujarnya.

Dirinya juga menjelaskan tentang epidemiologi yaitu tenaga kesehatan yang bertugas memantau kejadian penyakit, penyebab dan resiko penyakit.

Epidemiologi dilakukan pada lingkup masyarakat tertentu, mulai dari lingkup yang kecil hingga lingkup yang lebih besar.

Misalnya, lingkungan perumahan, sekolah, daerah, negara hingga dunia.

Aplikasi ilmu epidemiologi adalah untuk melakukan investigasi terhadap suatu kejadian yang berhubungan dengan kesehatan agar bisa dikontrol. Misalnya saat terjadi wabah.

“Itu memang lulusan yang agak langka dan tidak semua perguruan tinggi ada jurusan tersebut,” ujarnya.

Kepala BKPSDM Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendro juga membenarkan ada empat formasi yang sepi pelamar.

Keempat formasi tersebut di antaranya Pelaksana Asisten Penata Anestesi, Pelaksana Epidemiologi, Pelaksana Terapis Wicara, Pelaksana Remisi Elektromedis.

Multi menjelaskan bahwa empat formasi bidang kesehatan tersebut sangat dibutuhkan di Kota Pontianak sehingga sangat disayangkannya jika terjadi kekosongan pelamar.

Formasi asisten penata anastesi tahun sebelumnya formasi itu juga dibuka dan terjadi kekosongan pelamar. Penyebabnya karena klasifikasi pendidikan.

Pemerintah Kota Pontianak mengajukan klasifikasi pendidikan adalah D-III sementara formasi yang dibuka oleh Kemenpan-RB untuk klasifikasi DIV.

"Sementara saat itu belum banyak pelamar yang lulus dengan klasifikasi pendidikan D-IV. Apakah tahun ini kejadiannya sama dengan tahun sebelumnya atau tidak belum tahu. Semoga dalam dua hari ini ada perubahan pelamar,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan untuk formasi Epidemiologi. Menurutnya formasi ini dibuka berdasarkan pengajuan dari Dinas Kesehatan untuk pemenuhan tenaga di puskemas. Dari formasi yang dibuka, formasi tersebut ditempatkan di tiga kecamatan.

“Jadi ini memang formasi khusus dan penting untuk Kota Pontianak. Biasanya pelamar dengan lulusan perguruan tinggi dari luar yang mengisi formasi ini dan kami berikan kesempatan itu,” ujarnya.

Dirinya justru mengkhawatirkan terjadi kekurangan pelamar pada formasi dokter gigi. Sementara formasi yang dibuka cukup banyak yakni untuk tujuh orang.

“Mudah-mudahan, tapi untuk dokter gigi bukan karena syarat kependidikannya. Tidak tahu juga apakah melamar ke wilayah lain atau bagaimana,” ujarnya.

Multi menambahkan ada fenomena lain yang muncul pada rekrutmen tahun ini. Pelamar untuk formasi pendidikan tak sebanyak formasi kesehatan dan tenaga teknis. Padahal Pemerintah Kota Pontianak membuka 219 formasi pendidikan. “Pelamar di formasi pendidikan belum membludak seperti tahun lalu. Mudah-mudahan dari perpanjangan waktu rekrutmen CPNS pendaftaran untuk empat formasi itu bertambah," ujarnya.

Ia menambahkan bahkan jumlah secara total bisa bertambah. Hingga siang kemarin tercatat pelamar untuk CPNS 2019 di Kota Pontianak sudah mencapai 4.453.

Dari jumlah itu sebanyak 4.058 pelamar yang sudah submit. Artinya pelamar sudah menggunggah berkas pendaftarannya. Kemudian berlanjut ke tahap selanjutnya verifikasi berkas yang diunggah secara online.

“Saya memperkirakan bisa mendekati 9.000 pelamar ketika berakhirnya proses verifikasi berkas tanggal 29 November 2019,” paparnya.

Formasi CPNS di Kabupaten Sintang juga tak terisi penuh. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sintang, Palentinus mengungkapkan, menjelang berakhirnya waktu pendaftaran, masih ada formasi yang kosong belum ada satu pun pelamar.

“Masih ada satu formasi yang kosong. Pengawas lalu lintas darat,” ungkapnya.

Selain itu, dari 3.159 orang yang mendaftarkan di situs BKN, masih ada 67 pelamar yang belum Submit lamaran.

“Data per hari ini, 3.159 pelamar yang sudah mengisi formulir. 3.092 sudah submit,” kata Palentinus.

Dari jumlah pelamar tersebut, baru 402 lamaran yang sudah verifikasi dan dinyatakan memenuhi syarat. Sementara, 2.690 berkas belum diverifikasi.

BKPSDM Kabupaten Mempawah juga mencatat ada dua formasi tanpa peminat.

"Masih ada 2 formasi yang tidak ada pelamarnya yaitu formasi analis politik dalam negeri dan formasi pengelola penyelenggaraan otonomi daerah," kata Kepala Sub Bidang Pengadaan dan Pensiun di BKPSDM Mempawah, Dani Yuska Listyana.

Dani mengatakan, jumlah peserta yang menyerahkan berkas membludak apalagi menjelang penutupan.

"Menjelang akhir penutupan penerimaan berkas memang sering membludak sangat signifikan. Karena mereka harus memilih formasi dan melengkapi akan kelengkapan dalam penyerahan berkas CPNS Mempawah," ujarnya.

Diakuinya , penerimaan berkas dari para pelamar CPNS di Mempawah, waktu nya bisa hingga pukul 19.00 malam.

"Tahun kemarin, penerimaan berkas bisa hingga pukul 21.00 malam, untuk sabtu kemarin penerimaan berkas CPNS hingga pukul 19.00 WIB. Kita tetap akan terima, namun mereka juga sadar, jika sudah terlalu malam, kita tidak mungkin membatasi mereka yang ingin menyerahkan berkas, apalagi jika mereka dari luar kabupaten Mempawah," ungkapnya.

Ia mengatakan penerimaan berkas CPNS harus diteliti terlebih dahulu, agar tidak terjadi kesalahan kesalahan yang bisa merugikan si pelamar kedepannya.

"Karena yang lama itu, pemeriksaan berkas, apakah sudah sesuaikan dengan formasi yang mereka lamar atau belum. Karena tahun lalu ada yang digugurkan padahal sudah lolos CPNS, jni karena berkasnya tidak sesuai pilihan," ungkapnya.

Ia mengungkapkan pula atas waktu pendaftaran seleksi penerimaan CPNS tahun 2019 kabupaten Mempawah diperpanjang.

"Pendaftaran online diperpanjang hingga 26 November sementara penyerahan berkas diperpanjang hingga 27 November. Sampai dengan Senin pagi pelamar CPNS yang sudah mendaftar secara online ada sekitar 2000 lebih pelamar, sementara yang sudah menyerahkan berkas hasil rekap hingga Sabtu lalu ada 1081 pelamar," katanya.

Berdasarkan data BKPSDM sesuai dengan yang sudah mendaftar melalui website sscn hingga Sabtu lalu formasi yang paling banyak diminati menurutnya formasi guru kelas.

Berbeda dibanding Kubu Raya dan Landak, jumlah peminat formasi dokter di Kabupaten Ketapang lebih baik.

Hingga Senin petang, ada sembilan pelamar yang mengembalikan berkas formasi dokter. Sedangkan untuk formasi yang dibutuhkan di Kabupaten Ketapang sendiri berjumlah 7 formasi.

"Sementara dokter yang sedikit peminatnya. Formasi untuk Dokter ada 7 sedangkan berkas yang sudah masuk baru 9," kata Kabid Pengadaan dan Mutasi ASN BKPSDM Kabupaten Ketapang, Endo.

Sebagai informasi, hingga petang tadi kantor BKPSDM Kabupaten Ketapang mencatat sudah ada 3.158 pelamar yang telah mendaftar.

Sedangkan untuk pengembalian berkas, pihak BKPSDM akan membuka sampai besok pukul 17.00 Wib.

Disabilitas Tak Terisi

Jika daerah lain ada formasi umum yang tak terisi, berbeda seperti yang terjadi di Pemkab Kayong Utara. Tiga formasi khusus untuk penyandang disabilitas yang disiapkan Pemkab Kayong Utara tak ada pelamar.

Sementara 180 formasi umum semuanya terisi pelamar.

“Ada formasi umum dan ada formasi khusus. Disabilitas ini masuk khusus," jelas Kepala Bagian Aparatur dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekretariat Daerah Kayong Utara, Agus Suratman.

Agus mengungkapkan, jumlah pelamar CPNS yang telah mengisi formulir online mencapai 1.973 orang. Sedangkan, pelamar yang sudah melakukan pencetakan kartu jumlahnya mencapai 1.887 orang.

"Yang (sudah) mengantarkan berkas 1.488. Untuk sementara ini yang sudah terverifikasi ada 378 berkas, udah ada 21 yang TMS (Tidak Memenuhi Syarat)," kata Agus di Sukadana.

Menurut Agus, pengumuman pelamar yang lulus seleksi administrasi bakal dilakukan pada Desember 2019, setelah mereka selesai meverifikasi berkas pelamar. Meski demikian, Agus tidak menyebutkan tanggal pasti pengumuman tersebut.

Adanya formasi yang masih kosong pelamar turut menjadi perhatian Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Pelaksana Tugas (Plt) Biro Humas BKN Paryono mengatakan, masih kosongnya jumlah pelamar itu, karena instansi yang bersangkutan belum memberikan formasinya kepada BKN untuk diverifikasi.

Paryono menegaskan, pihaknya tidak akan menunggu instansi yang belum memberikan formasinya tersebut. Sehingga bila waktu penutupan pendaftaran CPNS 2019 selesai, maka BKN pun akan menutupnya.

“Ya enggak masalah, kalau waktunya habis ya ditutup (berarti mereka tidak menerima satupun pelamar),” kata Paryono. Dia menyebutkan, pihaknya tidak mengetahui apakah instansi-instansi tersebut membutuhkan perekrutan tenaga kerja atau tidak.

Paryono pun memastikan bahwa kebutuhan akan pegawai diserahkan sepenuhnya kepada instansi dan bukan wewenang BKN untuk meminta instansi memberikan formasinya.

“Itu instansi, apakah mau lanjut atau tidak kita tidak tau, tapi itu terakhir BPK yang membuka pendaftaran,” katanya.

Mengutip Twitter Badan Kepegawaian Negara (BKN), hingga Minggu jumlah pelamar yang sudah membuat akun sebanyak 4.717.779 pelamar, yang sudah mengisi formulir 3.601.869 pelamar dan yang sudah submit berjumlah 2.761.464 pelamar. (ina/dan/del/oni/ags/ian/nur)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved