SEA Games Filipina

LIVE Timnas Indonesia Vs Thailand | Laga Pembuka Garuda Muda di Grup B Sepakbola SEA Games Filipina

Ikatan sejarah dengan lokasi pertandingan itu menjadi modal timnas U-22 Indonesia melakoni perjuangan merebut gelar serupa tahun ini.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
LIVE Timnas Indonesia Vs Thailand | Laga Pembuka Garuda Muda di Grup B Sepakbola SEA Games Filipina 2019, Selasa (26/11/2019) pukul 15.00 WIB. 

SEA GAMES - Tim Garuda Muda yang tergabung dalam Grup B segera memulai perjalanan mereka pada ajang SEA Games 2019.

Lagsung (live) dari Filipina, perjuangan Skuad Merah-Putih di event SEA Games 2019 dimulai, Selasa (26/11/2019).

Timnas U-22 Indonesia tergabung dalam Grup B di SEA Games 2019 Filipina.

Lawan Timnas di grup ini adalah sang juara bertahan, Thailand, serta Vietnam, Laos, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Tim racikan Indra Sjafri melakoni agenda laga pertama dengan langsung meladeni Thailand di Rizal Memorial Stadium, Manila, Selasa (26/11/2019) mulai pukul 15.00 WIB.

Tergabung di grup keras, Indra Sjafri optimistis dapat meraih hasil maksimal untuk pasukannya.

Jadwal Badminton SEA Games Filipina 2019 dan Hasil Undian Babak 8 Besar Nomor Beregu

Jadwal & Skuad Bulu Tangkis Indonesia di SEA Games 2019: Anthony Ginting Line Up, Markus/Kevin Absen

"Kalau ditanya siapa tim terbaik, jawabannya kita lihat saja siapa yang tampil sebagai juaranya nanti. Saat ini saya belum bisa menjawab, karena pertandingannya saja belum dimulai," katanya, dikutip dari situs PSSI.

"Kita akan berjuang karena keberadaan kami di sini adalah menjalankan misi untuk mengulang sejarah menjadi juara," ucapnya.

Misi yang dimaksud ialah membawa Bendera Merah-Putih berkibar paling tinggi sebagai kampiun cabang sepak bola putra SEA Games.

Prestasi itu terakhir kali diraih timnas Indonesia pada 1991 atau 28 tahun silam.

Modal anak asuh Indra Sjafri mereplika pencapaian itu adalah ikatan sejarah dengan lokasi perhelatan akbar Asia Tenggara ini.

Ya, pada 28 tahun silam, tim yang di antaranya diperkuat Robby Darwis, Aji Santoso, Yusuf Ekodono, hingga Widodo C Putro, memenangi laga final SEA Games 1991 kontra Thailand di Filipina.

Tepatnya di Stadion Rizal Memorial, arena yang juga akan dipakai nanti, timnas Indonesia memastikan medali emas setelah menang adu penalti atas Thailand.

Ikatan sejarah dengan lokasi pertandingan itu menjadi modal timnas U-22 Indonesia melakoni perjuangan merebut gelar serupa tahun ini.

Raihan prestasi sangat dinanti demi mewujudkan mimpi yang tertunda nyaris tiga dekade lamanya.

"Indonesia terakhir menjadi juara SEA Games pada tahun 1991 dan itu terjadi di Manila. Inilah yang kita perjuangkan," kata Indra Sjafri lagi.

"Tentu kami juga mengharapkan dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia," tuturnya.

Tiga Pelatih Kompak Bahas Bobroknya Akomodasi Jelang Laga Perdana Grup A

Tiga pelatih tim dari grup A, timnas U-22 Kamboja, timnas U-22 Myanmar dan timnas U-22 Timor Leste kompak mengomentari bobroknya akomodasi yang mereka rasakan jelang laga perdana cabang sepak bola putra SEA Games 2019, Senin (25/11/2019).

Ketiga tim di atas mengalami nasib kurang baik soal pelayanan akomodasi oleh panitia SEA Games.

Maka sesi konferensi pers jelang laga grup A, pada Minggu (24/11/2019) dipenuhi kritikan soal panitia SEA Games 2019.

Pelatih timnas U-22 Timor Leste, Fabiano Flora berharap insiden yang mereka alami tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang.

"Ya, kemarin kami mengalami beberapa masalah di bandara, dan di hotel. Saya harap tak ada kejadian seperti ini lagi di masa depan. Kami hanya fokus pada pertandingan kali ini," ujarnya dikutip dari Philstar.

Juru taktik timnas U-22 Myanmar, Velizar Popov tak jauh berbeda melayangkan pandangannya.

"Saya pikir citra turnamen ini tidak baik saat kita membicarakan hal-hal seperti ini di konferensi pers. Kami mengalami beberapa kendala saat kedatangan, namun saya tak mau membahasnya lebih rinci karena ini tak penting," ujarnya.

Sementara itu, pelatih timnas U-22 Kamboja, Felix Dalmas memilih untuk mengambil nilai positif semua insiden yang mereka alami untuk skuatnya.

"Semua sudah terjadi. Kami harus menunggu beberapa jam untuk dijemput, bukan hal ideal..Kami mencoba menerimanya dan mengambil nilai positif. Para pemain menanggapinya dengan penuh semangat, sangat baik," ujarnya.

Laga perdana cabang olahraga Sepak Bola Putra SEA Games 2019 akan mempertemukan Malaysia Vs Myanmar pada Senin (25/11/2019) di Stadion Rizal Memorial, Manila sore WIB.

Sementara pada malam harinya, di tempat sama akan digelar laga antara tuan rumah Filipina melawan Kamboja.

Kekacauan Akomodasi SEA Games 2019

Seperti disebutkan di atas, tiga tim sepak bola yang berlaga di SEA Games dari grup A yaitu Timor Leste, Myanmar dan Kamboja mendapat pelayanan kurang baik dari panitia.

Rombongan skuat timnas U-22 Timor Leste sempat terlantar di bandara, Manila.

Menurut kabar yang diunggah akun Facebook ASEAN Football News, Sabtu (23/11/2019), timnas Timor Leste tiba di bandara pada pukul 5.00 waktu setempat.

Namun, mereka harus menunggu hampir tiga jam lamanya untuk menanti bus jemputan yang akan membawa tim ke hotel.

Bus yang ditunggu-tunggu akhirnya datang sekitar pukul 8.00 waktu lokal.

Parahnya, kontingen Timor Leste malah diantar ke hotel yang salah!

Sedangkan timnas U-22 Myanmar juga tidak mendapatkan servis berupa moda transportasi yang tak selayaknya.

Alih-alih disediakan transportasi yang mewah, timnas Myanmar dijemput menggunakan kendaraan yang sempit seperti bus untuk anak-anak sekolah.

"Bus ini tampak seperti minibus yang tidak lebih baik dari mobil yang dipakai sebagai truk di Myanmar," tulis sebuah postingan di akun ASEAN Football News.

Lalu, ada rombongan timnas U-22 Kamboja yang dilaporkan terpaksa tidur di karpet karena ruangan hotel mereka belum disiapkan oleh panitia.

Mereka juga harus menunggu transportasi dari bandara ke hotel selama 8 jam.

Panitia SEA Games 2019 (PHISGOC) sendiri telah meminta maaf kepada 3 tim tadi atas ketidakpuasan dengan servis yang kurang memadai.

"Kami meminta maaf kepada para atlet dari Timor-Leste, Myanmar dan Kamboja atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kebingungan terkait dengan transportasi dan pengaturan hotel," bunyi pernyataan resmi PHISGOC. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved