Maklumi Banjir Landa Pontianak, Anggota DPD RI Ungkap Hal Ini

Untuk hal karena sumbat dan saluran kecil masyarakat bisa, tapi kalau sudah alam susah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIDHO PANJI PRADANA
Satu diantara senator asal Kalbar, Christiandy Sanjaya. 

PONTIANAK - Satu diantara senator asal Kalbar, Christiandy Sanjaya memaklumi banjir ataupun genangan yang melanda Kota Pontianak kemarin hingga hari ini.

Menurut mantan Wagub Kalbar dua periode ini, satu diantara faktor penyebabnya memang karena daerah Pontianak yang rendah.

"Kalau kemarin saya sendiri keliling karena saya sudah sampai disini dari kemarin. Kasusnya dari dulu seperti ini karena kita daerah yang rendah, delta, kemarin air pasang kena hujan otomatis akan banjir, apalagi ditambah parit dan aliran sungai yang memperparah karena kecil ataupun sumbat," katanya, Minggu (24/11/2019)

Lebih lanjut, peraih suara terbanyak untuk DPD RI dapil Kalbar pun meyakini jika Pemkot akan bisa menyelesaikan permasalahan banjir ini.

VIDEO: Hearing Kenaikan Iuran BPJS, Ini Tiga Tuntutan Mahasiswa

"Untuk hal karena sumbat dan saluran kecil masyarakat bisa, tapi kalau sudah alam susah, kita hanya sifat mencegah, saya yakin pemkot bisa apalagi Pak Edi (Wali Kota, red) backgroundnya tata kota," tukas Christiandy Sanjaya.

Jangan Panik

Sejumlah kawasan di Kota Pontianak terandam setelah diguyur hujan dengan intensitas lebat sekitar dua jam.

Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menyebutkan kalau di Pontianak ini sebenarnya bukan banjir, tapi hanya genangan air, memang kadang setiap tahun ini terjadi.

Ia menjelaskan genangan ini terjadi karena air hujan lambat turun ke Sungai Kapuas, karena air pasang laut bersamaan atau air pasang laut itu belum surut sedangkan hujan turun dengan intensitas tinggi.

Banjir di Tiga Desa Kecamatan Hulu Gurung Sudah Surut

"Kan memang untuk hari ini dan beberapa hari ke depan prediksi BMKG dan dimuat Tribun Pontianak hari ini bahwa hujan lebat disertai angin kencang. Jadi kepada masyarakat jangan panik ini semacam kondisi alam di Kota Pontianak, kadang setiap tahun seperti itu," ucap Bahasan, Sabtu (23/11/2019).

Ia mengimbau pada masyarakat berhati-hati dan selalu waspada saat genangan air masuk ke dalam rumah dan mempersiapkan perabotannya agar tidak basah.

"Kemungkinan dipersiapkan atau dinaikkan sehingga tidak terjadi kerugian," ujarnya.

Masyarakat harus berhati-hati terhadap aliran listrik di rumahnya, karena ini sangat membahayakan.

Setiap colokan ia sarankan jangan disimpan di bawah atau di lantai karena saat air masuk bisa membuat korsleting serta kesetrum sehingga membahayakan.

Kata dia, bulan ini curah hujan sangat tinggi, air laut pasang. Dalam kondisi air pasang maka air hujan sulit turun.

Hal itu disebabkan Pontianak termasuk dataran rendah.

Jadi pada saat musim air pasang dan curah hujan tinggi ini mengakibatkan genangan air tidak serta merta langsung surut.

Namun ia menegaskan yang terjadi bukanlah banjir, melainkan genangan, karena hanya terjadi beberapa saat saja.

Mengenal Ketua Bawaslu Bengkayang, Inilah Yosef Harry Suyadi

"Kepada masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati terutama dalam berlalu lintas. Kedua bersiap siaga dalam menghadapi cuaca dingin yang memang curah hujan cukup tinggi sehingga tidak mengalami kedinginan dan jaga kesehatan karena biasanya membut mudah terkena flu dan sebagainya," saran Bahasan.

Terkait dengan drainase, ia menegaskan Pemerintah Kota Pontianak sangat serius membenahinya, mulai dari derenase primer, sekunder sampai tersier.

"Bukan berarti Pemkot tinggal diam, tetapi pada prinsipnya kondisi yang seperti ini memang kadang ada saluran dari perumahan warga, penduduk yang tersumbat atau tidak mengalir dengan semestinya atau kadang ini juga menjadi kebiasaan yang suka menutup saluran," jelasnya.

Saluran dianggapnya tidak berpengaruh pada waktu kemarau tapi saat penghujan sangat berpengaruh. Itulah dicontohkannya sebagian kecil.

Pemerintah Kota Pontianak melalui pemberdaya air di PUPR selalu memberikan perhatian terhadap drainase untuk selalu membenahi atau mengcroschek semua saluran mulai dari tersier, sekinder, primer harus terhubung. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved