Mahfud MD Respons Lowongnya Posisi Kabareskrim Polri Setelah Jenderal Polisi Idham Azis Jadi Kapolri

Sosok Kabareskrim Polri masih misterius hingga kini. Pasalnya, belum ada nama yang diumumkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.

Editor: Jimmi Abraham
Youtube Medcom
Mahfud MD Respons Lowongnya Posisi Kabareskrim Polri Setelah Jenderal Polisi Idham Azis Jadi Kapolri 

Sosok Kabareskrim Polri masih misterius hingga kini. Pasalnya, belum ada nama yang diumumkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.

Posisi Kabareskrim Polri lowong pasca Idham Azis ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Kapolri.

Jenderal Polisi Idham Azis dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019 lalu.

Sebelumnya, ia mengemban amanah sebagai Kabareskrim.

Jika dihitung, sekitar lebih kurang dari tiga pekan, Polri tidak memiliki Kabareskrim.

Menkopolhukam Mahfud MD Ngaku Kaget saat Presiden Jokowi Tunjuk Prabowo Subianto Jadi Menhan RI

Terkait lowongnya posisi Kabareskrim Polri, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko-Polhukam) Mahfud MD memberikan respons.

"Ya terserah Kapolri lah. Kan Pak Kapolri sudah tahu siapa orangnya dan kapan waktunya (waktu pengisian jabatannya)," ujar Mafhud MD dikutip dari Kompas.com di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019) malam.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) <a href='https://pontianak.tribunnews.com/tag/mahfud-md' title='Mahfud MD'>Mahfud MD</a> menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (19/11/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (19/11/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Aspek Terpenting

Terdapat dua aspek penting bagi calon Kabareskrim.

Hal tersebut diungkapkan Kadiv Humas Polri M. Iqbal (9/11/2019) lalu, mengutip Kompas.com.

Dua aspek tersebut adalah integritas dan kemampuan.

Iqbal juga menyebut rekam jejak juga diperhatikan dalam pemilihan.

"Proses itu kan melihat treck record, kemampuan, integritas, semua perwira tinggi yang ada di Polri," ujar Iqbal.

Kadivhumas <a href='https://pontianak.tribunnews.com/tag/polri' title='Polri'>Polri</a> Irjen Pol M Iqbal (kiri) bersama Anggota TGPF Hendardi (kanan) memberikan keterangan saat merilis hasil investigasi TGPF Novel Baswedan di Mabes <a href='https://pontianak.tribunnews.com/tag/polri' title='Polri'>Polri</a>, Jakarta, Rabu (17/7/2019). Dalam keterangannya TGPF kasus Novel Baswedan merekomendasikan <a href='https://pontianak.tribunnews.com/tag/kapolri' title='Kapolri'>Kapolri</a> Jenderal Pol Tito Karnavian untuk mendalami sejumlah perkara tindak pidana korupsi yang pernah ditangani penyidik KPK tersebut serta membentuk tim teknis lapangan untuk melanjutkan hasil kerja TGPF. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Kadivhumas Polri Irjen Pol M Iqbal (kiri) bersama Anggota TGPF Hendardi (kanan) memberikan keterangan saat merilis hasil investigasi TGPF Novel Baswedan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/7/2019). Dalam keterangannya TGPF kasus Novel Baswedan merekomendasikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk mendalami sejumlah perkara tindak pidana korupsi yang pernah ditangani penyidik KPK tersebut serta membentuk tim teknis lapangan untuk melanjutkan hasil kerja TGPF. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Nama-nama yang Mencuat

Sejumlah nama santer dikaitkan dengan posisi Kabareskrim.

Di antaranya Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza, Kabaintelkam Komjen Agung Budi, Kadiv Propam Irjen Listyo Sigit hingga Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy.

Iqbal menegaskan bahwa pemilihan calon Kabareskrim masih terus digodok.

"Saya kira Bapak Kapolri dengan tim Wabjakti sedang melakukan proses mutasi, bahwa perwira tinggi bintang dua dan tiga (sama-sama) berpeluang," katanya.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono di Ditreskrimum PMJ Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono di Ditreskrimum PMJ Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019). (Lusius Genik)

Berjanji Segera Tunjuk Kabareskrim

Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis telah melakukan mutasi pertamanya dan memimpin serah terima jabatan (sertijab) sejumlah perwira tinggi (pati), Selasa (19/11/2019).

Namun, tidak ada posisi Kabareskrim Polri di surat telegram tersebut.

Idham Azis pun telah berJanji untuk segera menunjuk Kabareskrim baru sejak ditetapkan sebagai Kapolri dalam rapat paripurna DPR, 31 Oktober 2019 lalu.

Langkah tersebut kala itu diungkapkan Idham Azis demi mempercepat pengungkapan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.

"Saya akan menunjuk Kabareskrim yang baru untuk segera mempercepat pengungkapan kasus Novel Baswedan," kata Idham di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Hingga saat ini, Kabareskrim baru belum diumumkan.

Sementara itu pada rotasi pertama sejak Idham dilantik sebagai Kapolri, ada ratusan anggota yang dimutasi.

Akan tetapi posisi Kabareskrim tak tercantum dalam surat telegram bernomor ST/3020/XI/KEP/2019 tertanggal 8 November 2019.

Posisi yang dimutasi antara lain, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam), Staf Ahli Kapolri, Kapolda Kaltim, Kapolda Babel dan Kakolantas Polri.

Target Presiden

Presiden Jokowi memberi tenggat waktu sampai awal Desember 2019 bagi Idham Azis mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.

Dikutip Kompas.com, hal itu disampaikan Jokowi usai melantik Idham sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

"Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai awal Desember," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (22/11/2019) sore.

Jokowi tidak memberikan jawaban saat ditanya apakah ia akan membentuk tim gabungan pencari fakta independen jika target itu tak terpenuhi.

Jokowi sebelumnya sempat memberi target ke Kapolri terdahulu, Tito Karnavian untuk mengungkap kasus Novel dalam tiga bulan.

Target itu diberikan Jokowi pada 19 Juli, setelah tim gabungan pencari fakta yang dibentuk Tito gagal mengungkap kasus tersebut.

Namun hingga tenggat waktu yang diberikan berakhir, kasus Novel belum juga terungkap.

Presiden Jokowi justru mengangkat Tito Karnavian menjadi Mendagri Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019 lalu.

Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu. (TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto) (Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya/Dian Erika Nugraheny/Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Idham Azis Tak Kunjung Umumkan Kabareskrim Baru, Mahfud MD: Kapolri Sudah Tahu Orangnya

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved