Bayi yang Lahir dari Ibu Penderita Kanker Paru Butuh Pendonor Asi

Bayi Valentina Miranti, penderita kanker paru stadium 4 lahir dengan selamat di Rumah Sakit Ade M Djoen, Sintang, Senin malam

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/agus
Bayi mira lahir dengan selamat setelah operasi caisar di RSUD Ade M Djoen, Sintang. Bayinya diperkirakan seberat 1.350 kg berjenis kelamin laki laki. 

Bayi yang Lahir dari Ibu Penderita Kanker Paru Butuh Pendonor Asi

SINTANG - Bayi Valentina Miranti, penderita kanker paru stadium 4 lahir dengan selamat di Rumah Sakit Ade M Djoen, Sintang, Senin malam.

Bayi Mira berjenis kelamin laki laki dikeluarkan secara Caesar ditangani langsung oleh dr. Santi Sp.OG dan
dr. Syarifah Prita Yulianti Permata Sari , Spesialis anak. Anak Mira dilahirkan di usia kandungan 34-35 minggu.

Kelahiran anak Mira sangat mengharukan. Perasaan keluarga hingga para Komunitas Mari Melihat (Marmel) yang sejak awal mengupdate kondisi Mira bersyukur, anak warga Desa Benua Baru, Kecamatan Tempunak, lahir dengan selamat. Meski beratnya sangat kecil, 1,350 kg.

Baca: BREAKING NEWS - Valentina Miranti Ibu Hamil Pengidap Kanker Paru Lahirkan Bayi dengan Selamat

Baca: Perceraiannya dengan Sultan Kelantan Sempat Heboh, Miss Rusia Oksana Voevodina Pamer Wajah Sang Bayi

Baca: Kanker Gerogoti Ibu Hamil - Detak Jantung Bayi Mira Normal Meski Ibunya Kekurangan Energi Kronis

"Lelaki tangguh itu telah lahir," tulis akun Intagram @Mari_Melihat disertai foto anak Mira digendong dokter.

Founder Komunitas Mari Melihat, Andi Kurniawan mengatakan saat ini bayi mungil Mira membutuhkan donasi ASI, karena Mira belum bisa memberikan ASI eksklusif untuk bayinya.

"Kami meminta bantuan kepada siapa saja yang sukarela mendonorkan ASI untuk bayi Mira. Donasi bisa melalui instagram kami. Nanti ASI akan kami jemput," kata Andi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harsinto Linoh mengingatkan, para pendonor ASI dari ibu menyusui harus dalam keadaan sehat. "Artinya, tidak memiliki penyakit atau sedang mengkonsumsi obat," pesannya.

Selain itu, Sinto juga mengatakan tidak ada batasan usia ibu menyusui yang ingin mendonorkan ASI.

Humas RSUD Ade M Djoen Sintang, Nursyamsiah juga mengingatkan agar berhati hati dalam mencari pendonor Asi.

" Hati hati dengan mencari pendonor asi ya, secara hukum Islam, saudara sesusuan dan kemudian lihat juga riwayat penyakit pendonor," pesan Nursyamsiah.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved