Dukung Iwan Bule, Asprov Kalbar Berharap Rehabilitasi SSA
Sembari mendorong kursi roda, Iwan Bule coba menyapa awak media yang telah menanti kehadirannya.
Dukung Iwan Bule, Asprov Kalbar Berharap Rehabilitasi SSA
JAKARTA - Komjen Pol Mochamad Iriawan resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023. Dalam agenda pemilihan ketua umum pada Kongres Luar Biasa PSSI 2019, pria yang akrab dipanggul Iwan Bule tersebut mendapatkan dukungan 82 suara dari 86 voters.
Dilansir dari situs resmi PSSI, pemungutan suara diikuti sebanyak 86 voters yang terdiri atas 18 klub liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, asosiasi sepak bola wanita dan federasi futsal.
Iwan Bule menang mutlak dalam pemilihan tersebut. Iwan Bule memperoleh 82 suara dari 86 voters. Dari 86 pemilik hak suara itu, tiga suara tidak sah dan satu lagi, yakni Persis Solo tidak menggunakan hak suaranya.
KLB PSSI berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11). Selain memilih Ketua Umum PSSI, agendanya adalah Pemilihan Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI dan Pemilihan Anggota Komite Eksekutif PSSI.
Baca: Jadwal Jam Tayang MotoGP Malaysia 2019 di Sepang dan Link Live Streaming Trans7
Iwan Budianto dan Cucu Somantri terpilih sebagai Waketum PSSI. Iwan yang merupakan mantan CEO Arema FC itu mendapatkan 74 suara. Sementara Cucu mendapatkan 81 suara.
Keduanya mengungguli Djamal Aziz yang memperoleh satu suara, Esti Puji Lestari (2), Hasnuryadi Sulaiman (2), dan Hinca IP Pandjaitan (1).
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kalbar merupakan satu di antara penyumbang suara untuk Iwan Bule.
Hal ini diakui Ketua Asprov PSSI Kalbar, Setyo Gunawan yang hadir di KLB PSSI, didampingi Sekum PSSI Kalbar, Nanang Setia Budi sebagai delegated.
"Kalau dukungan, kan kita sudah deklarasi Asprov se-Kalimantan, waktu di Hotel Mahkota dulu, bahwa Kalbar mendukung Pak Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI," ujar Setyo Gunawan saat dihubungi Tribun, usai terpilihnya Iwan Bule.
Setelah terpilihnya Ketum PSSI yang baru, Setyo berharap Kalbar lebih diperhatikan, terutama dalam hal infrastruktur stadion sepak bola. Apalagi setelah adanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 mengenai percepatan pembangunan sepak bola nasional menuju internasional.
Setyo menilai, rehabilitasi Stadion Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) merupakan satu di antara bentuk pelaksanaan Inpres tersebut.
"Iya, tentunya kita berharap Pak Moch Iriawan ke depan dapat membuat PSSI sebagai organisasi modern dan berprestasi. Kita dari Kalbar tentunya berharap Pak Moch Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI memperhatikan Kalbar, terutama dalam hal rehabilitasi stadion SSA," ujarnya.
Kendati demikian pihaknya optimis ini akan lebih cepat terealisasi apabila didukung penuh oleh pemerintah daerah, dalam hal ini Gubernur Kalbar.
"Sebenarnya kalau stadion tergantung kepala daerah dalam hal ini gubernur. Kalau gubernur mendukung, mungkin ini merupakan angin segar bagi persepak bolaan di Kalbar," ungkapnya.
Harapan juga datang dari Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Sambas H Eko Suprihatino.
Sebelumnya, ia mengucapkan selamat atas terpilihnya Komisaris Jenderal (Komjend) Muhammad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI yang baru.
Kata Eko, dengan terpilihnya pria yang akrab di sapa dengan panggilan Iwan Bule itu maka diharapkan bisa membawa kejayaan bagi dunia sepak bola Indonesia.
"Harapan kita tentunya agar beliau mampu membawa sepakbola kita unggul dan bisa bersaing di kancah internasional," katanya.
"Selain itu juga prestasi timnas senior yangg menjadi PR besar buat ketum (ketua umum-red) baru," sambungnya.
Ia menggarisbawahi, bahwa banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan Ketum PSSI yang baru."Fondasi usia muda agar di bangun sebaik mungkin dengan memperbayak pelatihan, pelatih, wasit dan kompetisi yang berjenjang," tuturnya.
Satu di antaranya adalah dalam hal meningkatkan pembinaan terhadap usia dini. Menurut Eko, pembinaan untuk atlet usia dini sangat penting untuk Sepakbola Indonesia.
"Pengembangan usia dini yang penting. Karena nanti kalau kita sudah mampu membina dan meningkatkan prestasi usia dini.InsyaAllah pada saat seniornya, mereka juga sudah terbiasa dan mampu berprestasi," tuturnya.
"Termasuk untuk menjaring atlet sepak bola yang ada di daerah. Karena seperti kita di Sambas juga punya atlet yang insyaallah bisa dibina," tambahnya.
Usai terpilih menjadi Ketua Umum PSSI, Iwan Bule terlihat keluar dari ruangan kongres bersama ibundanya yang duduk di atas kursi roda. Iwan Bule mengantarkan ibundanya ke lobi hotel untuk kembali ke rumah.
Baca: Raudhatul Ulum Kubu Raya Raih Juara Umum Lomba Paskibra
Baca: Beri Ucapkan Selamat Kepada Iwan Bule, Ini Harapan Ketua PSSI Sambas
Sembari mendorong kursi roda, Iwan Bule coba menyapa awak media yang telah menanti kehadirannya.
"Ini berkat doa ibu saya," kata Iwan Bule yang diikuti seyuman ibundanya.
Sesampainya di lobi, Iwan turut mengangkat dan memasukan Ibundanya ke dalam mobil. Setelah mengantarkan ibundanya, Iwan Bule kembali bergegas ke ruangan kongres. "Ini bukan kemenangan saya. Ini kemenangan insan sepakbola Indonesia yang bertekad memajukan sepak bola yang kita cintai," kata Iwan Bule sebelum memasuki ruangan.
Sementara Caketum PSSI, Rahim Soekasah, mengatakan langsung mengucapkan selamat atas terpilihnya Iwan Bule. Ia pun mengakui kekalahannya dan berharap semua pihak yang kalah dalam Kongres pemilihan ini bisa menerima.
"Beliau sudah menang, harus sportif kita karena kita orang olahraga.Kalah ya kalah menang ya menang. Saya tadi langsung kasih selamat. Congrarulation ya Pak. Tadi pas menang beliau juga digendong voter," kata Rahim.
Rahim Soekasah berharap di bawah pimpinan Iwan Bule, PSSI bisa lebih baik lagi apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunai U-20 pada 2021 medatang. Bahkan, ia sempat menceritakan bagaimana dirinya yang kala itu sebagai ketua Badan Tim Nasional (BTN) juga turut mempersiapkan Timnas Indoensia.
"Pada 2021 kan Piala Dunia U-20 di sini. Jadi disiapkan dari sekarang karena saya sudah alami waktu Asian Games 2006, U-24 ke Belanda latihan fisiknya 3 bulan tapi ototnya malah keletihan jadi tidak bisa main satu tahun," ujarnya.
Pemerintah Netral
Jelang Kongres Luar Biasa PSSI beragenda pemilihan Calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Anggota Exco PSSI periode 2019-2023, sempat beredar kabar Menpora Zainudin Amali hanya menerima kunjungan seorang Caketum PSSI yakni Mochamad Iriawan.
Foto Menpora Zainudin dan Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule pun menimbulkan polemik bahwa Menpora hanya mendukung satu di antara Caketum PSSI.
Namun, hal itu langsung dibantah Menpora Zainudin Amali yang ditemui seusai memberikan kata sambutan dalam KLB PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11).
"Nah ini, beredarlah foto bahwa saya hanya bertemu dengan salah satu calon. Kan itu ya maksudnya. Padahal ada empat calon yang ketemu saya juga. Ya ngobrol biasa lah. Semua masukan kami terima," kata Menpora.
"Bahkan mantan pemain nasional tahun 70-an ketemu, saya dengarkan. Semua stakeholder saya dengarkan. Pemerintah mendengarkan itu. Jadi tidak ada cuma satu itu, yang beredar foto satu orang kan, nah itu yang lainnya gak beredar padahal ada," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut Menpora menegaskan pemerintah dalam hal ini Kemenpora yang menaungi PSSI akan bersikap netral. Menpora juga mengarahkan KOI dan KONI bisa turut membantu apabila ada cabang olahraga yang bermasalah termasuk PSSI.
"Pemerintah netral dan seperti sambutan saya sampaikan, kalau ada masalah di cabang olahraga silahkan selesaikan sendiri. Kalau toh mereka tidak mampu menyelesaikan ada beliau berdua ini KONI dan KOI. Kalau toh sudah tidak bisa baru ke pemerintah," ujarnya.
Setelah terpilihnya Iwan Bule, Kemenpora juga mengeluarkan rilis yang menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengambil sikap terkait sejumlah insiden yang terjadi dalam pelaksanaan kongres.
"Menurut informasi, sebelum dilakukannya pemungutan suara, sempat terjadi situasi konflik yang sangat memanas, dan berakibat walk-out oleh beberapa Calon Ketua Umum PSSI yang merasa kecewa. Terhadap masalah tersebut, Kemenpora tidak dalam kapasitas harus mengambil sikap, karena itu murni masalah internal PSSI," tulis Kemenpora.
Kemenpora menyatakan bahwa pihaknya menerima sepenuhnya Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI yang baru karena hal tersebut merupakan pilihan mayoritas pemilik suara KLB PSSI.
Terlebih, dinyatakan Kemenpora, proses pemilihan tersebut disaksikan langsung oleh perwakilan FIFA dan AFC serta dimonitori secara langsung oleh Sesmenpora.
"Terhadap terpilihnya Mochammad Iriawan (yang lebih dikenal dengan sebutan Iwan Bule), Kemenpora merima sepenuhnya karena sudah menjadi pilihan mayoritas pemilik suara KLB PSSI," tulis Kemenpora.
"Dan lagi, proses pemilihan tersebut disaksikan langsung oleh perwakilan FIFA dan AFC serta juga dimonitor langsung oleh Sesmenpora." "Bahkan seusai terpilih, Iwan Bule langsung memperoleh ucapan selamat via call langsung dari Presiden FIFA, Gianni Infantino," tulis Kemenpora lagi.
Lebih lanjut, Kemenpora berharap Iwan Bule serta dua wakilnya yakni Iwan Budianto dan Cucu Sumantri dapat segera bergerak dalam membenahi persoalan sepak bola nasional, terutama memperbaiki performa timnas Indonesia.
Kemenpora juga menyatakan membuka kesempatan yang luas bagi pengurus PSSI yang baru untuk bekerja lebih cepat dan komprehensif demi majunya sepak bola Tanah Air.
Komjen Mochamad Iriawan lahir di Jakarta, 31 Maret 1962 adalah perwira tinggi Polri yang sejak 8 Maret 2018 menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Adapun Mochamad Iriawan atau yang lebih akrab disapa Iwan Bule merupakan lulusan Akpol tahun 1984. Selama karier kepolisian, Mochamad Iriawan lebih banyak bertugas dalam bidang reserse kriminal.
Sebelumnya, Mochamad Iriawan pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. Kasus terkenal yang pernah ditanganinya yaitu pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antashari Azhar, saat Mochamad Iriawan masih menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris Besar Polisi tahun 2008.
Sepak terjangnya semasa memimpin Polda Jabar pun tergolong cukup cemerlang. Dari Kapolda Jabar, Mochamad Iriawan ditarik ke Mabes Polri, Jakarta. Adapun Mochamad Iriawan diberi tugas Kadivkum Polri dan berlanjut sebagai Kadivpropam Polri.
Tak lama kemudian, pada tahun 2016, ia diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya. Dalam tugas barunya, pria yang suka olahraga ekstrim jeep offroad ini ikut turun ke lapangan dan terlibat secara langsung dalam pengamanan aksi damai 4 November 20016 yang menuntut penahanan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP atas perbuataan penistaan agama.
Ia menjadi garda terdepan pengamanan Jakarta yang sedang menggelar hajatan Pilgub DKI 2017.
Di bidang sepak bola, Irwan masuk ke dalam jajaran direksi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak