BREAKING NEWS - Seorang Pria Tewas Dibunuh saat Hadiri Sebuah Pesta di Ketapang
Diduga, korban tewas dibunuh saat menghadiri sebuah pesta di satu di antara rumah warga di Dusun Kaliampu Desa Batu Beransah.
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Rizky Zulham
“Pelaku tidak terima dengan surat yang diterbitkan korban dan keluarga untuk mengurus perceraian dengan istri sah pelaku," kata Kapolres Sintang AKBP Adhe Hariadi, melalui Paur Subbag Humas, Ipda Baryono, Kamis (17/10).
"Dan apabila tidak dapat melengkapi surat tersebut, pelaku wajib pergi dari desa,” imbuhnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2017, FS menikah siri dengan PR yang tidak lain adalah keponakan Kepsek.
Pada tahun 2019, karena sudah tidak ada kecocokan, keduanya berpisah dan dikembalikan kepada orangtuanya.
Pada bulan Agustus 2019, terduga pelaku kata Baryono mendapat surat dari pihak kelaurga yang dikeluarkan oleh perangkat dusun.
Dalam surat itu kata Baryono terduga pelaku diminta mengurus perceraian dengan istri sah pelaku yang berada di Pulau Jawa, jika ingin rujuk dengan mantan istrinya yang di Sintang.
Apabila tidak dapat melengkapi surat tersebut pelaku diwajibkan pergi dari dusun.
“Korban kata pelaku ikut campur urusan pribadi saat menikah dengan keponakannya."
"Setelah pelaku berpisah dengan, korban adalah orang yang mengatakan kepada pelaku jika tidak bisa menghadirkan surat cerai dengan istri sah yang berada di jawa, pelaku harus pergi dari desa,” ungkap Baryono.
Pada Kamis pagi, sekira pukul 06.30 Wib terduga pelaku berencana pergi ke Sintang dengan membawa sebilah pisau yang dilapisi koran.
Di tengah jalan kata Baryono, pelaku menghentikan Sukimin dengan maksud menyerahkan surat sebagai bentuk potres FS terhadap keputusan keluarga dan perangkat dusun.
“Terduga pelaku merasa tidak terima atas bentuk pengusiran dari desa dan meminta surat perceraian dengan istri sah-ya.
Saat itu pelaku emosi kemudian mengeluarkan pisau dan menusuk korban ke arah perut bagian depan dan samping,” kata Baryono.
Pelaku Ancam Warga di Lokasi Kejadian
Terduga pelaku penusukan Sukimin, Kepsek SD 24 Mensiap Baru, Kecamatan Tempunak disebut sempat mengancam warga setelah menusuk korban sebanyak dua kali hingga menyebabkan ayah tiga anak itu meninggal dunia.