Pelatih Sebut Atlet Lompat Jangkit Kalbar Berprestasi, Irwin Maulana Sempat Ingin Berhenti
Akhirnya diakan (Irwin) perlu cari uang juga, kita sebagai pelatih tidak punya kekuatan
Pelatih Sebut Atlet Lompat Jangkit Kalbar Berprestasi, Irwin Maulana Sempat Ingin Berhenti
PONTINAK - Pelatih Champion Runner Club (CRC) Pontianak, Doni Nurdiansyah menceritakan bagaimana perjalanan karir seorang Irwin Maulana, menjadi antlet berprestasi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kalimantan Barat.
Ia menceritakan bakat Irwin terpantau sewaktu duduk dibungku kelas 2 SMP. Waktu itu Irwin tampil tampil pasa ajang Olimoliade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Nasional di Yogyakarta.
"Saya lupa tahunya karena sudah lama. Saya ambil waktu itu dia belum juara 1. Saya bilang, bisa ngak ikut saya masuk PPLP Disporapar Kalbar. Waktu itu dia masih ragu , kita surati ke Mempawah akhirnya dia bisa," ujar Doni Nurdiansyah, Jumat (25/10/2019)
Pada mulanya, ia sempat mengeluh dan ingin berhenti saat memasuki dua minggu latihan. Sebagai pelatih ia paham harus memberikan motivasi kepada Irwin sehingga ia kembali bersemangat.
Baca: Berikan Bantuan Santri, ACT Kalbar Perdayakan Beras Lokal Kubu Raya
Baca: Leysandri: Sinergitas Ormas dengan Pemerintah Daerah Sangat Perlu untuk Sukseskan Program
"Jadi sempat ndak mampu dia program latihan dua minggu. Saya bilang beri motivasi ke dia, kamu ini salah satu atlet berprestasi mewakili Kalbar. Kalau kamu pulang berarti kamu gagal dan malu," ujar Doni Nurdiansyah.
Seriring waktu Irwin kemudian mulai mengukir prestasi di antaranya medali Perunggu di Yogyakarta. Selepas itu ia menjadi unggulan setiap kejuaraan di Kalbar di nomor lompat jauh, termasuk medali perak Kejurnas PPLP hinggga medali emas Popnas.
Kemudian seiring waktu, karena ketatnya persaingan di nomor lompat jauh, pelatihnya menyarankan untuk pindah di lompat jangkit.
Pilihan tersebut juga berbuah manis. Ia kemudian menyumbang medali perunggu di ajang PON di Riau 2012.
Sebagai pelatih ia sebenarnya menaruh keptihatinan, karena atletnya tersebut mesti bolak balik latihan dari Mempawah ke Pontianak.
"Nah seharusnya daerah juga memperhatikan juga dia. Irwin ini juga seorang guru honor, disamping ia berlatih,kasian juga. Kita juga sudah berupaya supaya dia fokus," ujarnya
Paling tidak katanya, atlet yang lolos PON ini semestinya langsung di Pelatdakan. Jangan menunggu setahun kemudian.
"Akhirnya diakan (Irwin) perlu cari uang juga, kita sebagai pelatih tidak punya kekuatan," ujarnya.
Baca: Tagana Lakukan Penggalangan Dana untuk Korban Kebakaran
Untuk menjalankan program terkadang terpaksa dilakukan melalui jarak jauh melalui pesan WhatsApp, untuk kemudian dilaksanakan Irwin di Mempawah dari Senin hingga Rabu. Sementara Kamis hingga minggu ia berlatih di Pontianak.
"Karena di Mempawahkan belum punya lapangan lompat," imbuhnya
Ia optimis Irwin memiliki peluang medali di PON nanti setidaknya melampaui hasil di PON Riau. Ini melihat rekor lompat ditingkat nasional ia masih peringkat kedua.
"Insya Allah program saya dia di PON nanti bisa berubah dari perunggu ke perak atau medali emas," tukas Doni Nurdiansyah.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak