Jelang Pilkada 2020, Beberapa Pimpinan Parpol Masih Lakukan Komunikasi Politik
Sejumlah parpol masih menunggu keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) masing-masing.
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Jelang Pilkada 2020, Beberapa Pimpinan Parpol Masih Lakukan Komunikasi Politik
KETAPANG - Sejumlah pimpinan partai politik di Ketapang masih melakukan pendekatan politik untuk Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.
Partai politik masih belum memutuskan dengan siapa akan berkoalisi dan siapa yang akan diusung pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ketapang mendatang.
Sejumlah parpol masih menunggu keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) masing-masing.
Sejumlah partai politik sudah melakukan penjaringan untuk bakal calon kepala daerah.
Baca: Sempurnakan DPT Pilkada 2020, KPU Bengkayang Tunggu Proses Coklit
Baca: DAFTAR Pemilih Tetap di 7 Kabupaten di Kalbar Jelang Pilkada 2020
Ada yang sudah selesai, ada yang sedang berlangsung dan ada yang baru akan melakukan penjaringan.
Bahkan, sejumlah parpol tidak melakukan penjaringan bakal calon. Penjaringan tersebut tak ayal diikuti oleh masing-masing pimpinan partai.
Mereka berharap bisa berkoalisi, khususnya dengan parpol dengan perolehan banyak kursi di DPRD.
Partai politik yang sudah selesai melakukan penjaringan adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sejumlah nama diusulkan ke DPD dan DPP.
Mulai dari kader partai, pimpinan partai politik, hingga nama petahana yang masuk dalam daftar nama yang diusulkan PDIP ke DPP.
Sementara parpol yang sedang melakukan penjaringan adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Sedangkan partai yang baru akan membuka penjaringan adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada 25 Oktober besok.
Selain itu, ada sejumlah parpol yang belum mengumumkan apakah akan membuka penjaringan atau tidak.
Di antaranya Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Sementara Partai Hanura, belum menentukan sikap terkait penjaringan bakal calon.
Ketua DPC Hanura, Jamhuri Amir, sebelumnya juga telah mendaftar ke PDIP sebagai bakal calon bupati.
"Keputusannya masih menunggu dari DPP. Dengan siapa akan berkoalisi tergantung keputusan Pusat. Intinya Hanura harus tetap berkoalisi," kata Jamhuri, Rabu, (23/10/2019).
Menurutnya, pihaknya masih melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol, bahkan dengan sejumlah nama yang dianggap memiliki elektabilitas yang tinggi.
"Dengan PDIP komunikasi kita sudah. Dengan Nasdem dan PPP terus dilakukan. Kita mencoba bergabung dengan partai yang juga sama-sama mencari nama. Dengan nama-nama yang dianggap populer juga dilakukan, seperti dengan Junaidi. Tapi keputusannya masih belum," paparnya.
Senada dengan Hanura, PDIP juga mengaku masih belum bisa memutuskan dengan siapa akan berkoalisi.
Yang jelas, PDIP harus berkoalisi karena kursi yang dimiliki saat ini tidak mencukupi untuk maju sendiri di Pilbup Ketapang 2020.
"Koalisi dengan partai lain itu pasti. Nama-nama yang mendaftar ke PDIP juga sudah diserahkan ke DPD dan diteruskan ke DPP. Keputusannya masih menunggu DPP," kata Ketua DPC PDIP Ketapang, Kasdi. Rabu (23/10/2019).
Kasdi menegaskan, apapun keputusan DPP terkait nama yang akan diusung dan dengan parpol mana akan berkoalisi, pihaknya akan mematuhinya.
Hingga saat ini pihaknya juga masih terus melakukan komunikasi politik dengan partai lainnya.
"Siapapun partai yang menjadi koalisi kita, kita harus berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan calon yang diusung, baik itu kader partai maupun dari non partai," tegasnya. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak