Disperindagkop dan UKM Sekadau Tinjau Langsung Lokasi Pembuatan Gula Aren di Desa Semabi
Menindaklanjuti permasalahan terkait produksi dan pemasaran gula aren asal Desa Semabi, Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau
Penulis: Marpina Sindika Wulandari | Editor: Madrosid
Disperindagkop dan UKM Sekadau Tinjau Langsung Lokasi Pembuatan Gula Aren di Desa Semabi
SEKADAU - Menindaklanjuti permasalahan terkait produksi dan pemasaran gula aren asal Desa Semabi, Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Sekadau Hironimus mengunjungi langsung lokasi pembuatan gula aren di Desa Semabi, Rabu (23/10/2019).
Hadir bersama tim PKK, Dinas UKM dan Dinas Pertanian Kabupaten Sekadau. Hironimus menyambangi dan berbincang langsung dengan pembuat gula aren di Desa Semabi. Pada kesempatan itu ia pun meninjau langsung lokasi Pohon aren yang menjadi bahan utama gula aren tersebut.
Saat ditemui usai meninjau lokasi pohon aren, Ia menyampaikan pada November 2019 mendatang akan segera dilaksanakan pelatihan bagi pembuat aren.
Baca: Lama Tak Terdengar, Peggy Melati Sukma Divonis Derita Penyakit Ganas, Hidupnya Berubah Drastis
Baca: Bukti Cinta Untukmu BJ Habibie, Tagar RIP Bapak Teknologi Indonesia Rajai Trending Topik Twitter
Baca: Bukti Cinta Untukmu BJ Habibie, Tagar RIP Bapak Teknologi Indonesia Rajai Trending Topik Twitter
Tak hanya itu, Disperindagkop dan UKM juga akan mengembangkan pemanfaatan gula aren menjadi gula semut.
Pengemasan produk gula aren dari Desa Semabi pun akan dikembangkan kembali.
Setelah mendengarkan keluh kesah yang disampaikan para pembuat gula aren. Hironimus menyampaikan rencana kedepan Disperindagkop dan UKM akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian terkait pengadaan bibit Aren.
"Kita juga akan adakan penyediaan bibit Aren, dikebunkan dan di pelihara. Sehingga dapat menghasilkan hasil yang lebih maksimal," ungkapnya.
Menurut Hironimus hal terpenting yang tidak boleh dilupakan ada adanya generasi penerus pembuat gula aren tersebut.
"Yang penting regenerasi, yang muda kalau bisa melestarikan jejak para pembuat gula aren ini. Karena di kabupaten Sekadau hanya terdapat dua desa yg menjadi penghasil gula aren di desa Semabi dan Nanga Menterap. Kita juga terus mendukung tidak hanya berupa materi tetapi juga dukungan dan pelatihan," ungkapnya.
Tak hanya membahas mengenai gula aren, dibahas pula mengenai beras hitam dan beras merah yang berasal dari Desa Semabi. Menurutnya Desa sebagai penghasil durian di Kabupaten Sekadau itu hanya perlu berinovasi dengan hasil perkebunan durian yang melimpah setiap tahunnya. Tidak hanya dijual perbiji atau sebagai dodol.
Sedangkan untuk beras hitam dan beras merah, berdasarkan penjelasan Ketua Bundes Desa Semabi Muksin, di tahun 2019 sudah ditanam 75 hektare untuk beras hitam dan beras merah.
Untuk pemasaran mereka juga ditangani oleh Bundes dan Disperindagkop dan UKM hanya bertugas untuk mengarahkan sehingga akan terus berkomunikasi guna membantu para petani.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak