Kalbar dan Kaltim Nomor Satu, Kalsel Ikut Kejar Target Penjualan Mobil Pikap

Beda dari provinsi lainnya yakni Kaltim dan Kalbar di mana Gran Max PU berada di peringkat pertama. Di Kaltim, pangsa pasar Gran Max PU sebesar 65%

Editor: Nina Soraya
TRIBUN/FILE
Branch Manager JNE Express Banjarmasin Depi Hariyanto (kiri) berbincang dengan Sales Executive PT Astra Daihatsu Banjarmasin Jamaluddin berbincang di dekat deretan Daihatsu Granmax Pick-up untuk operasional JNE Express di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (12/10/2019). 

Kalbar dan Kaltim Nomor Satu, Kalsel Ikut Kejar Target Penjualan Mobil Pikap

BANJARMASIN - Pasar mobil segmen niaga pikap di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus tumbuh meskipun kondisi pasar otomotif secara keseluruhan belum cerah.

Hal itu didukung tetap stabilnya industri perdagangan, pertanian, dan perkebunan di Kalsel. Termasuk faktor peningkatan industri jasa pengiriman sebagai imbas dari pertumbuhan perdagangan online.

Baca: VIDEO DRONE: Ribuan Peserta Saat Jalan Sehat GPU Yahuud Bersama Tribun

Baca: Keluarga Viral Tinggal Digubuk, Tetangga Sebut Tak Sesuai Realita, 2 Anaknya Disuruh Jualan Sayur

“Pertumbuhan ini momentum bagi kami untuk meningkatkan penjualan Gran Max Pick Up (PU) di Kalimantan Selatan, sehingga menjadi peringkat pertama, seperti daerah-daerah lain di Kalimantan,” ujar Kepala Wilayah PT Astra International Tbk Daihatsu Sales Operation Kalimantan Irsal Irawan di Banjarmasin, Kalsel, Sabtu (12/10/2019).

Berdasarkan data registrasi kepolisian (Polreg), penjualan otomotif di Kalsel selama semester pertama 2019 rata-rata 1.100 unit per bulan. Angka itu turun sekitar 13% dari periode yang sama tahun lalu.

Penurunan terbesar dialami segmen kendaraan komersial medium up karena imbas anjloknya harga batubara. Namun, segmen mobil pikap tetap bertahan, malah naik sedikit. Saat ini, rata-rata penjualan mobil pikap di Kalsel mencapai 200 unit, dari sebelumnya di kisaran 140 hingga 150 unit per bulan.

Irsal menjelaskan, berdasarkan Polreg (ytd Juli 2019), rata-rata penjualan PU low di seluruh Kalimantan sebanyak 490 unit per bulan.

Gran Max PU di Kalsel meraih penjualan rata-rata 146 unit per bulan dan berada di peringkat kedua segmen mobil PU low dengan pangsa pasar sekitar 21,83%.

“Berbeda dari provinsi lainnya yakni Kaltim dan Kalbar di mana Gran Max PU berada di peringkat pertama. Di Kaltim, pangsa pasar Gran Max PU sebesar 65,61%, sedangkan di Kalbar sebesar 63,21%,” rincinya.

Melihat animo masyarakat Kalimantan yang tinggi terhadap Gran Max PU, ia pun mengaku optimistis.

“Kami optimistis di Kalsel juga bisa menjadi nomor satu, apalagi sejak bulan lalu kami memberikan program paket penjualan menarik,” tutur Irsal.

Ia menjelaskan, program menarik yang diberikan yakni adanya kontrak servis gratis selama dua tahun atau 30.000 km. Belum lagi program pembiayaan dengan bunga menarik dan uang muka (DP) rendah sekitar Rp 9 juta.

Selain program tersebut, pihaknya juga gencar melakukan penetrasi penjualan ke daerah-daerah di luar kotamadya Banjarmasin. Apalagi, daerah-daerah pelosok itu merupakan pasar potensial dengan kondisi perekonomian masyarakatnya yang stabil.

“Perekonomian di kotamadya Banjarmasin turun sedikit, sedangkan di daerah-daerah di luar kotamadya malah tumbuh. Makanya saya minta ke kawan-kawan di Kalsel agar terus penetrasi keluar daerah area kotamadya,” papar Irsal.

Ia yakin, dengan berbagai langkah tersebut, hingga akhir tahun ini Gran Max PU bisa meraih pangsa pasar 50-55% dan menempati peringkat pertama di segmen PU low di Kalsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved