Gerhana Matahari Cincin, Melayu Kreatif Dukung Pemkot Singkawang Gelar Berbagai Kegiatan
Kota Singkawang menjadi satu di antara daerah yang akan dilintasi fenomena gerhana matahari cincin (GMC) di penghujung
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Gerhana Matahari Cincin, Melayu Kreatif Dukung Pemkot Singkawang Gelar Berbagai Kegiatan
SINGKAWANG - Kota Singkawang menjadi satu di antara daerah yang akan dilintasi fenomena gerhana matahari cincin (GMC) di penghujung tahun 26 Desember 2019.
Gerhana matahari cincin merupakan fenomena alam yang langka dan terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi.
Gerhana Matahari Cincin diprediksi akan dimulai pukul 12.15 WIB dan memasuki fase puncak pada 12.17 WIB. Gerhana Matahari Cincin di Indonesia diprediksi berakhir pada 12.19 WIB.
Gerhana Matahari Cincin merupakan fenomena alam yang jarang terjadi, di sinilah Yang Maha Kuasa sedang menunjukan salah satu tanda kebesaran-NYA.
"Dan kita bersyukur Kota Singkawang menjadi salah satu tempat dilintasinya GMC ini," kata Ketua Melayu Kreatif Singkawang, Ikhsan Dermawan, Jumat (27/9/2019).
Oleh karena Itu, GMC ini juga bisa menjadi potensi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Terlebih lagi Kota Singkawang merupakan kota yang terletak pada jalur lintas negara, seperti negara M
Malaysia dan negara Brunai Darussalam.
Baca: Gerhana Matahari Cincin Berpotensi Menjadi Pariwisata Internasional
Baca: Sambut Gerhana Matahari Cincin di Singkawang, Catat Waktu Tepat Fase Puncaknya
Baca: Singkawang Timur Siap Gelar MTQ Tingkat Kecamatan Singkawang Tahun 2019
"Sehingga potensi untuk mendatangkan wisatawan dari negara tetangga sangat-sangat memungkinkan," tuturnya.
Melayu Kreatif Kota Singkawang akan terus berusaha mendukung program-program Pemerintah Kota Singkawang, sebagai Kota Pariwisata dan Kota tertoleransi se-Indonesia.
Fenomena langka GMC yang melintasi Kota Singkawang ini, bisa menjadi momentum yang sangat baik sekali bagi Kota Singkawang.
Sehingga Pemkot Kota Singkawang bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan, baik Itu berupa sosial budaya, religi, pendidikan, kesenian, perdagangan seperti Pameran UMKM produk-produk ciri khas Kota Singkawang.
Momentum ini juga bisa menjadi sebuah momentum yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Kota Singkawang.
Baik itu dibidang religius, sosial budaya, pendidikan dan juga bisa menambah pemasukan kepada pelaku-pelaku ekonomi Kota Singkawang.
Ia berharap masyarakat menyambut momentum ini dengan rasa syukur dan Gembira karena ini merupakan rahmat dan anugrah dari Allah, apalagi tidak semua daerah bisa dilintasi GMC.
"Harapannya semoga melalui peristiwa alam yang langka ini dan dengan doa seluruh masyarakat Kota Singkawang, bisa membawa masa depan dan perubahan Kota Singkawang menjadi jauh lebih baik ke depannya, sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kota Singkawang," harapnya.
Gerhana matahari cincin merupakan fenomena alam yang langka dan terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi.
"Ini momen langka. Kita patut bersyukur Singkawang menjadi salah satu daerah yang dilintasi GMC," kata Wali Kota (Wako) Singkawang, Tjhai Chui Mie.
Menyambut fenomena ini, Wako pun menghadiri Launching Hitung Mundur Gerhana Matahari Cincin (GMC) di Bandung, Rabu (25/9/2019).
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat mengikuti dan menyaksikan bersama gerhana matahari cincin di Kota Singkawang.
"Apalagi fenomena gerhana matahari cincin nantinya bertepatan juga dengan perayaan Natal dan Tahun Baru. Tentunya Kota Singkawang akan ramai dikunjungi oleh wisatawan," ujarnya.
Chui Mie akan segera mempersiapkan beragam acara untuk menyambut fenomena ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang akan akan segera melakukan pertemuan untuk menentukan lokasi dan acara apa saja yang akan digelar.
"Bisa saja kita membuat berbagai lomba, festival dan hiburan," tutur Chui Mie.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Thomas Djamaluddin mengatakan gerhana matahari cincin akan melewati wilayah Indonesia seperti Siak, Singkawang, Padang Sidempuan, Berau, Malinau dan Tanjung Selor.
Thomas menyebutkan gerhana matahari cincin merupakan fenomena alam yang langka dan terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi.
"Pada posisi inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya," katanya.
Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan melintasi wilayah Indonesia pada 26 Desember 2019.
Gerhana Matahari Cincin diprediksi akan dimulai pukul 12.15 WIB dan memasuki fase puncak pada 12.17 WIB.
"Gerhana Matahari Cincin di Indonesia diprediksi berakhir pada 12.19 WIB," tuturnya.
Meski melintasi wilayah Indonesia, namun, fenomena ini tidak akan terlihat di semua wilayah Indonesia.
Memanfaatkan terjadinya fenomena alam tersebut, Thomas berharap kepada daerah yang terlintas untuk mempersiapkan diri dengan menggelar suatu agenda kegiatan.
"Fenomena seperti ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tentunya akan mendongkrak pariwisata dan perekonomian," ujarnya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak