Wagub Ria Norsan: Temuan Kasus HIV AIDS di Kalbar dari 1993 sampai Juni 2019 Capai 11 Ribu Kasus

Ria Norsan mengatakan sejauh ini memang Kasus HIV Kalbar belom masuk dalam 10 besar di Indonesia.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Foto bersama Wagub Kalbar, usai membuka Rapat Kordinasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/Aids di Kalbar tahun 2019 di Ruang Praja II, Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (19/9/2019) 

Ria Norsan : Pada Tahun 2019 Sekitar 11 Ribu Orang di Kalbar Terkena HIV AIDS

PONTIANAK - Wakil Gubernur Kalbar, H Ria Norsan mengatakan bahwa pada tahun 2019 sekitar 11 ribu orang masyarakat Kalbar yang terkena penyakit HIV AIDS.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Kordinasi Pencegahan Dan Penanggulangan HIV/Aids di Kalbar tahun 2019 melalui Biro Kesra Setda Provinsi Kalbar yang diselenggarakan di Ruang Praja II, Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (19/9/2019).

Selaku wakil gubernur Kalbar menyampaikan sangat memdukung kegiatan rapat ini karena ditengah persoalan bangsa ini terkait HIV/Aids memerlukan langkah yang sinergi dalam upaya penanggulangannya.

Baca: Ratusan Prajurit Yonif Raider 641/BRU Dapat Pengetahuian HIV/AIDS

Baca: Pelatih Tim Tinju Kalbar Minta Atlet Fokus Sasaran

"Kondisi HIV AIDS sangat memprihatikan. Pada tahun 2018 di Kalbar ada 7014 kasus HIV, 4017 Kasus Aids diantara sekitar 1000 orang telah meninggal karena penyakit tersebut dan dalam kategori usia 20 sampai 49 tahun ," ujarnya saat memberikan sambutan.

Ria Norsan mengatakan sejauh ini memang Kasus HIV Kalbar belom masuk dalam 10 besar di Indonesia.

"Kita melihat kasus ini di Kalbar tidak terdeteksi awalnya tau- tau langsung meledak. Saya minta semua stake holder dalam penanggulaangan ini bekerja keras dan setidaknya bisa menurunkan angka HIV Aids," ujar Ria Norsan.

Ia mengatakan sejauh ini yang banyak terkena HIV kebanyakan adalah ibu rumah tangga. Kenapa demikian karena adanya penularan dari suaminya.

"Kebanyakan dari masyarakat tidak mau memeriksa kesehatan karena malu. Singga terjadi penularan," ujarnya.

Hal ini juga berkaitan dengan resiko pembangunan yang mempunyai dampak positif dan negatif dan kembali lagi bagaimana bisa mengatasi semuanya.

Salah satu langkah yang bisa di lakukan adalah persamaan persepsi supaya bisa satu langkah dan satu tujuan.

"Mengingat upaya yang dilakukan sangat terbatas dibanding dengan penyebarab HIV Aids yang begitu cepat. Saya menghimbau seluruhnya agar dapat menimalkan angka hiv aids," ujarnya.

Ia juga meminta kepada seluruh kepala daerah supaya dapat menganggarkan dana untuk membantu Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di kabupaten Kota untuk terus mengedukasi, dan mensosialisasi terkait HIV Aids.

"Untuk menangani ini perlu penunjangan biaya agar KPA mudah bekerja. Kepada dinas kesehatan se kalbar untuk menganggarkan kegiatan serupa lainnya," ujarnya.

Ia meminta untuk Dinkes melakukan Penanggulangan berdasarkan program yang sudah di tetapkan dan menerapkan program PHBS.

Himbauan untuk masyarakat kalau misalkan malu untuk melakukan pemeriksaan ke klinik umum . Pemprov sudah menyiapkan klinik yang sifarnya rahasia di Prodia yang tersedia di Kota Pontianak.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved