Yayasan Malaya Sambas Inventarisasi Situs Sejarah, Dalami Daerah Awal Peradaban Sambas

Pada tahun 2017 yang lalu, lembaga ini gencar melakukan perluasan organisasi sehingga terbentuklah di wilayah Kalimantan Barat yang berpusat di Sambas

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Foto bersama kegiatan inventarisasi situs sejarah di Kabupaten Sambas, oleh Yayasan Melayu Alam Sriwijaya (Malaya) Cabang Kabupaten Sambas. 

Dengan tujuan untuk meng-eksplore lebih jauh peningggalan-peninggalan sejarah yang ada.

Menurut Dr Sunandar bahwa kajian tentang Sejarah Sambas terutama yang berhubungan dengan proses awal masuknya Islam di daerah Sambas masih belum tersentuh dengan baik.

Beberapa tulisan sejarah Sambas menurutnya masih dalam periode Islam, yaitu sejak beralihnya kekuasaan pemerintahan Sambas dari Kota Lama ke Lubuk Madung yang ditandai dengan perubahan sistem pemerintahan dari pra-Islam kepada Islam. 

Baca: Sambas Laksanakan Kegiatan Gala Siswa Indonesia Tingkat SMP Sederajat 2019

Baca: Dewan Minta Sekda Sambas yang Baru Ferry Madagaskar Lansung Bekerja

"Padahal jika dilihat proses penyebaran Islam itu dilakukan melalui berberapa tahap, ketika Islam menjadi ciri dalam pemerintahan kerajaan lokal menandakan bahwa islam telah kuat dan mengakar di sebuah daerah," ungkapnya.

Kunjungan dan inventarisasi yang dilakukan oleh Malaya Cabang Sambas tersebut adalah bertujuan untuk merangkai bagaimana proses Islamisasi yang terjadi melalui peninggalan-peninggalan sejarah yang terdapat pada dua daerah tersebut.

"Kegiatan tersebut tidak hanya diikuti oleh Mahasiswa Sejarah, akan tetapi didukung pula oleh para Dosen Sejarah di IAIS," tutup Dr. Sunandar.  

Update berita pilihan tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved