Ustadz Abdul Somad
Kumpulan Kata Mutiara (Quotes) Ustadz Abdul Somad untuk Update Status di WA, Instagram dan Facebook
Kumpulan Kata Mutiara (Quotes) Ustadz Abdul Somad untuk Update Status di WA, Instagram dan Facebook
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Ustadz Abdul Somad adalah dai asal Riau, Pekanbaru yang menyelesaikan pendidikan S2 di Dar Al-Hadits Al-Hassania Institute, Kerajaan Maroko.
Ustad kelahiran Pekanbaru, Riau, 18 Mei 1977, ini bernama lengkap Abdul Somad Batubara.
Sebagai juru dakwah, ustad Somad sering menjadi perbincangan netizen dan pegiat media sosial.
Kajian-kajiannya tajam dan menarik sehingga membuat banyak orang suka dengan ceramahnya.
Baca: Baru Nikahi Cut Meyriska, Roger Danuarta Minta Hal Ini ke Ustadz Abdul Somad (UAS)
Baca: Ustadz Abdul Somad Dapat Pesan dari Jemaah, UAS: Saya Tak Pernah Khawatir dengan Lidah Saya
Baca: Ustadz Abdul Somad (UAS): Betambah Lagi Musuh, Bantailah Situ Apalagi Dipikirkan
Baca: Wanita Ini Tak Ingin Maskawin Aneh-aneh dari Calon Suami! Cukup Ustadz Abdul Somad, Maksudnya?
Video ceramah atau tauziahnya pun banyak menjadi viral di media sosial.
Akhir-akhir ini Ustadz Abdul Somad sering mengunggah kata-kata mutiara di akun Instagram.
Beberapa kata-kata bijak itu bersumber dari pemuka agama Islam dunia.
Berikut Tribun himpun kata-kata mutiara dari Ustadz Abdul Somad.
1. Jika tidak berubah Mungkin Anda akan musnah.
2. Jika engkau kehilangan harta, engkau tidak kehilangan apa-apa. Jika engkau kehilangan kesehatan, engkau telah kehilangan sebagian dari sesuatu. Jika engkau kehilangan akhlaq, maka engkau telah kehilangan segalanya. (Sayyidina Ali ibn Abi Thalib ra)
3. Orang yang paling berakal adalah: Orang yang meninggalkan dunia, sebelum dunia meninggalkannya. Ia terangi kuburnya, sebelum ia menempatinya. Ia ridha terhadap Rabb-nya, sebelum ia bertemu dengannya. (Imam Syafi'i)
4. Jangan beribadah kepada Allah agar Ia memberi. Tapi beribadahlah pada Allah agar Ia ridha. Karena, ketika Ia ridha, kamu akan terkejut dengan pemberian-Nya. (Syaikh Muhammad Mutawalli as-Sya'rawi)
5. Siapa yang memberikan dirinya kepada dunia, maka dunia hanya memberinya sepotong tanah sebagai tempat kuburnya. Siapa yang memberikan dirinya kepada Allah, maka Allah akan membalas dengan memberikan surga kepadanya seluas langit dan bumi. (Dijanjikan untuk orang-orang yang takut kepada Allah)
6. Singa mati dalam hutan kelaparan. Daging kambing dimakan anjing-anjing. Orang dungu tidur di atas sutera. Orang berilmu berselimut debu. (Imam Syafi'i)
7. Orang yang paling buruk perangainya; jika ia marah padamu, ia lupakan semua kebaikanmu. Ia sebarkan rahasiamu, ia lupakan kedekatanmu. Ia berkata buruk tentangmu, padahal engkau tidak melakukannya.
8. Ikhlas itu rahasia antara Allah dan hamba-Nya. Tidak diketahui malaikat untuk ditulis. Tidak pula diketahui setan untuk dirusak. Tidak diketahui nafsu untuk digoda". (Imam al-Junaid)
9. Aku heran terhadap tiga hal: ada orang yang berjalan di belakang harta benda, sedangkan harta benda itu meninggalkannya. Ada orang yang khawatir terhadap rezeki, padahal Allah yang memberinya rezeki. Ada orang yang membangun istana, padahal tempat tinggalnya hanyalah kubur. Ya Allah, jangan jadikan dunia sebagai keinginan terbesar kami. Berikan kami husnulkhotimah dan surga Firdaus yang tinggi. (Syaikh Muhammad Mutawalli as-Sya'rawi)
10. Aku mendoakan saudara-saudaraku ketika aku sedang sujud, aku sebut nama-nama mereka dan nama-nama ayah mereka. (Abu ad-Darda' ra)
11. Jika dunia terasa sempit bagimu, segala usaha terputus darimu, maka berwudhu'lah, kemudian laksanakanlah shalat 2 rakaat. Berdoalah kepada Allah. Saya tantang, solusi pasti datang menghampirimu sebelum engkau mengucap salam. (Syaikh Muhammad Mutawalli as-Sya'rawi)
12. Ketika sedekah bertambah, maka rezeki pun pasti akan bertambah. Ketika semakin khusyu' dalam shalat maka kebahagiaan pun pasti akan bertambah. Ketika bakti kepada kedua orang tua bertambah, maka taufiq dari Allah pun semakin bertambah. (Syaikh Muhammad Mutawalli as-Sya'rawi)
13. Kami adalah kaum, jika dunia terasa sempit bagi kami, maka sesungguhnya langit masih lapang untuk kami, lalu bagaimana mungkin kami bisa putus asa?!. Ya Allah tambahkan keyakinan kami pada-Mu. Jadikan kami orang-orang yang bertawakkal pada-Mu. (Syaikh Abdul Hamid Kisyik)
14. Atheis: "Wahai Ahmed Deedat. Apa perasaanmu ketika engkau mati, ternyata akhirat itu tidak ada?". Ahmed Deedat: "Tidak lebih jelek daripada perasaanmu ketika engkau mati, ternyata akhirat itu ada".
15. Jangan bersedih terhadap sahabat yang engkau lepaskan, jika sikap menunaikan janji tak ada pada dirinya. Karena sahabat itu ada yang seperti mahkota diletakkan di atas kepala, ada pula seperti sandal yang dilemparkan. (Sayyidina Ali ibn Abi Thalib)
16. Sabarlah, karena sesuatu yang indah itu perlu waktu.
17. Kalangan Salaf (tiga abad pertama Hijrah), karena sedikitnya dosa mereka, mereka mampu menghitungnya, al-Hafizh Ibnu Rajab. "Saya punya empat puluh sekian dosa, setiap satu dosa saya beristighfar seratus ribu kali". (Rayyah al-Qaisi)
18. Duduk dengan orang-orang sholih itu merubah engkau dari enam kepada enam: 1.Dari ragu kepada yakin. 2.Dari riya' kepada ikhlas. 3.Dari lalai kepada dzikir. 4.Dari cinta dunia kepada tidak terlalu berharap pada dunia. 5.Dari sombong kepada rendah hati. 6.Dari niat jelek kepada nasihat. (Ibnu al-Qayyim)
19. Sedikit adab lebih kalian perlukan daripada banyak ilmu. (Imam Abdullah ibn al-Mubarak)
20. Cari hatimu di tiga tempat: 1.ketika mendengar bacaan al-Qur'an. 2.Di majlis zikir. 3.Di waktu-waktu sepi. Jika engkau tidak menemukan hatimu di tempat-tempat ini, maka berdoalah pada Allah agar Ia memberikan hati untukmu, karena engkau tidak punya hati. (Abdullah ibn Mas'ud ra)
21. Apa sih hidup itu? Seperti hujan yang menumbuhkan tanaman, petani terkagum melihatnya, kemudian menguning layu, dan mati binasa, intisari dari surah al-Hadid, ayat 20. Apa yang akan kita bawa menghadap Allah? Apa yang kita tinggalkan sebagai amal jariyah?
22. Siapa yang tau hakikat sifat manusia, InsyaAllaah dia akan tenang.
23. Rumah-rumah di surga itu dibangun dengan zikir. Ketika seseorang berhenti berzikir, maka malaikat berhenti membangun. (Imam Ibnu al-Qayyim)
24. Siapa yang kenal manusia, maka ia merasa tenang. Tidak terlampau senang karena pujian mereka, tidak pula gelisah karena celaan mereka. Karena mereka cepat suka dan cepat benci. Hawa nafsu yang menggerakkan mereka. (Imam Fudhail ibn 'Iyadh)
25. Orang yang zuhud adalah orang yang ketika memperoleh dunia ia tidak bangga dan saat tidak memperoleh dunia ia tidak bersedih. (Imam Abdullah ibn al-Mubarak)
26. Tak ada kebaikan untuk orang yang mengkhianati sahabat.
27. Duduk bersama orang shalih lebih baik daripada sendirian. Duduk sendirian lebih baik daripada duduk dengan orang jahat. (Mutharrif ibn as-Syikkhir)
28. Kehilangan akhlak dan budi pekerti, berarti kehilangan segala-galanya.
29. Kami mencari pelepas dosa, kami temukan di shalat Dhuha. Kami mencari penerang kubur, kami temukan di bacaan al-Quran. Kami mencari kemudahan saat titian shiratalmustaqim, kami temukan dalam puasa dan sedekah. Kami mencari naungan di bawah Arsy, kami temukan dalam mencintai orang-orang shalih. (Imam Syafi'i)
30. Kasih sayang yang sudah hancur, takkan bisa kembali seperti semula.
31. Adakalanya Allah mengizinkan bumi untuk menghela nafas, maka terjadilah gempa, maka hamba-hamba Allah merasa takut dan cemas, melepaskan diri dari ma'siyat, merendahkan diri kepada Allah dan menyesal. Sebagaimana dikatakan ulama Salaf (tiga abad pertama Hijrah): "Bumi telah gempa, Allah sedang menegur kamu". (al-'Allamah Ibnu al-Qayyim)
32. Seorang hamba yang zuhud di dunia, maka Allah menumbuhkan hikmah di dalam hatinya, dengan hikmah itu lisannya akan lancar berbicara, diperlihatkan kepadanya segala cacat dunia, penyakit dan obatnya".
33. Jangan bersedih berpisah dengan sahabat yang tidak menepati janji. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
34. Makna zuhud adalah hati yang kosong dari dunia, bukan tangan (yang kosong dari dunia)". (Imam Ibrahim ibn Adham)
35. Jangan Engkau Sembah Allah Supaya Dia Memberi Engkau Sesuatu. (Muhammad Mutawalli Asy Sya’rawi)
36. Kadang kita sangka hidup ini karena doa kita. Ternyata kita menumpang doanya. Setelah dia pergi, baru terasa. Begitu cara Allah memperlihatkan doa siapa yang menembus langit-Nya.
37. Terlalu besar rasa persaudaraan untuk mencari-cari rasa permusuhan.
38. Hijrah itu wajib hingga hari kiamat, Hijrah dari kejahilan kepada ilmu pengetahuan, Hijrah dari lalai kepada zikir, Hijrah dari ma'siyat kepada taat, Hijrah dari terus menerus dalam dosa kepada taubat. (Imam Sahl ibn Abdillah diriwayatkan oleh Syaikh Ali Jum'ah)
39. Seseorang itu biasanya berubah ketika diuji dengan tiga: 1.Dekat dengan penguasa. 2.Punya kekuasaan. 3.Kaya, padahal sebelumnya miskin. Siapa yang tidak berubah dengan tiga hal ini, maka akalnya kuat dan lurus. (Sayyidina Ali)
40. Tanah mengamuk menyatakan dirinya tinggi, ia tetap diinjak orang. Langit tak pernah menjerit menyebut ia di atas, ia tetap tinggi. Terima saja maqam (posisi) masing-masing.