Geger Mayat Wanita Diduga Overdosis Obat, Telentang di Kamar Kos dengan Mulut Berbusa & Berdarah

Erna pertama kali ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh rekannya Labual Ona (18).

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
TRIBUNNEWS
Geger Mayat Wanita Diduga Overdosis Obat, Telentang di Kamar Kos dengan Mulut Berbusa & Berdarah 

Geger Mayat Wanita Diduga Overdosis Obat, Telentang di Kamar Kos dengan Mulut Berbusa & Berdarah

Warga Makassar digegerkan dengan penemuan mayat seorang wanita dalam keadaan telentang di kamar kosnya di Pondok Anugrah Putri, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Senin (2/9/2019) sore.

Belakangan, mayat tersebut diketahui bernama Erna, alumni sebuah kampus swasta di Makassar yang berasal dari Halmahera, Maluku Utara.

Saat ditemukan, Erna mengeluarkan busa dan darah di mulutnya.

Erna pertama kali ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh rekannya Labual Ona (18).

Ona mengatakan, sehari sebelumnya Erna memberitahunya bahwa ia sakit.

Ona dan seorang temannya lalu berinisiatif menjenguknya.

Baca: Anjing Malinois Artis Bima Aryo, Tewaskan ART-nya, Gigit Dadanya Sampai Bolong, Pernah Lukai 3 Warga

Baca: Pembantu Rumah Tangga Tewas Digigit Anjing Milik Bima Aryo, Sudah Tiga Kali Menyerang Manusia

Baca: FAKTA Mengejutkan Siswa SMP Tewas Tertusuk Pisau, Sempat Ditutupi oleh Orangtua Akhirnya Terkuak

Baca: UPDATE Horor KKN Desa Penari Jawa Timur, Beredar Foto Diduga Bima Mahasiswa Surabaya yang Tewas

Baca: INSIDEN Roket Api, Penyanyi Pop Cantik Tewas Saat Konser di Atas Panggung, Luka Fatal Bagian Perut

"Memang dari kemarin sakit. Jadi ke sini jenguk dan ketuk-ketuk pintunya tapi tidak dibuka jadi terpaksa saya dobrak. Saat saya masuk dan kaget lihat Erna sudah meninggal dunia dalam keadaan tidur terlentang mulut mengeluarkan darah," kata Ona, Selasa (3/9/2019).

Kapolsek Tamalanrea Kompol Syamsul Bachtiar mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel dan Tim Inafis Polrestabes Makassar untuk mengetahui penyebab kematian Erna.

Menurutnya, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Erna diduga mengalami overdosis obat.

Dugaan ini dikuatkan dengan keterangan rekan Erna yang melihat wanita berusia 26 tahun ini ke klinik di sekitar kosnya pada Minggu (1/9/2019).

Baca: TRAGIS! Istri Habisi Nyawa Suami dengan Kapak, Suami Sudah Dikubur, Kasus Terbongkar Setelah 2 Bulan

Baca: Simon Talan Bunuh Diri di Embung, Sempat Cerita Kawin dengan Kuntilanak yang Meminta Tumbal Keluarga

"Sepertinya korban overdosis. Menurut temannya, ia sempat melihat Erna kemarin dalam keadaan sakit kepala dan perut. Ia juga pucat masuk ke dalam kamar mandi. Dari hasil olah TKP, kita juga sempat menemukan berbagai obat," ungkap Syamsul.

Saat ini, polisi tengah berkoordinasi dengan keluarga Erna di Maluku Utara.

Sementara itu jasad Erna juga telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Garis polisi saat ini masih dipasang di TKP," ujar Syamsul.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Diduga Overdosis Obat, Perempuan di Makassar Ditemukan Tewas di Kamar Kos

Tentang Overdosis Obat

Overdosis obat ternyata tidak hanya menimpa pecandu narkoba saja.

Overdosis bisa terjadi pada siapapun, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Hal ini terjadi karena konsumsi obat melebihi dosis yang direkomendasikan.

Bukan hanya karena seseorang mengalami kecanduan obat-obatan, overdosis juga dapat terjadi karena kelalaian dalam memerhatikan dosis obat yang dikonsumsi.

Dikutip dari laman alodokter.com, dampak dari overdosis tentu sangat berbahaya bagi tubuh, mulai dari memperparah penyakit yang sudah diderita, hingga berisiko menyebabkan kematian.

Reaksi yang muncul pada tiap orang juga bisa berbeda-beda, umumnya berupa mual, muntah, bahkan penurunan kesadaran.

Cara Mencegah Terjadinya Overdosis

Setiap obat memiliki takaran yang telah diperhitungkan berdasarkan kekuatan obat dan kondisi fisik penggunanya, mencakup usia dan berat badan.

Ketika obat dikonsumsi melebihi kadar yang dapat diterima oleh tubuh, maka overdosis dapat terjadi.

Sebenarnya pencegahan utama agar tidak terjadi overdosis adalah tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat.

Namun, ada juga beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya overdosis serta keracunan obat, yaitu:

- Tidak mengonsumsi obat bersamaan dengan obat lain.

- Jika Anda harus minum obat yang telah direkomendasikan oleh dokter, pastikan Anda mengonsumsinya sesuai dengan yang diresepkan.

- Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak.

- Minum obat menggunakan alat takar yang sesuai. Ada sebagian pemberian obat yang menggunakan sendok dan ada yang menggunakan pipet tetes (terutama untuk anak-anak).

- Anda harus paham ukuran pemberian obat yang biasa digunakan, yaitu ml (mililiter), sdt (sendok teh), dan sdm (sendok makan).

- Ukuran 1 sdt (sendok teh) setara dengan 5 ml (mililiter). Sedangkan takaran sdm (sendok makan) adalah tiga kali lipat takaran sdt (sendok teh), yaitu 15 ml.

- Patuhi petunjuk pemberian obat yang ada pada kemasan.

- Ada obat untuk anak dengan takaran berdasarkan berat badan. Pastikan Anda mengetahui berat badan anak dengan benar.

- Anda disarankan mengetahui bahan aktif yang terkandung di dalam obat-obatan karena ada beberapa obat yang berbeda, namun mengandung bahan aktif yang sama.

- Selalu periksa label obat tiap kali akan digunakan untuk menghindari salah penggunaan obat.

- Lakukan tiga langkah pemeriksaan obat sebelum diberikan, yaitu periksa keutuhan kemasannya, periksa labelnya untuk mengetahui jenis obat dan takaran pemberian, dan periksa kualitas obatnya dengan memastikan bau, warna, dan bentuknya tidak berubah.

- Simpan obat-obatan di tempat yang tidak terjangkau anak-anak.

- Jika ada anggota keluarga yang mengalami depresi, berikan perawatan kejiwaan untuk mencegahnya mencelakai diri sendiri dengan cara meminum obat berlebihan.

- Jangan anggap sepele ancaman bunuh diri.

Bila Terjadi Overdosis

Overdosis obat, dapat menyebabkan seseorang mengalami:

* Muntah-muntah
* Diare
* Pusing hingga kehilangan keseimbangan
* Sesak napas
* Kejang
* Gelisah, kecemasan, dan halusinasi
* Gangguan penglihatan
* Kulit, ujung jari, dan bibir tampak kebiruan (sianosis), yang merupakan tanda kekurangan oksigen
* Penurunan kesadaran

Jika pasien mengalami tanda-tanda overdosis obat, maka dianjurkan untuk segera membawanya ke rumah sakit.

Dokter akan memberikan penanganan yang sesuai untuk menetralkan kelebihan obat-obatan yang sudah terlanjur dikonsumsi oleh pasien, serta mengatasi gejala yang timbul.

Makin cepat Anda membawanya ke rumah sakit, makin besar pula kemungkinan nyawa penderita bisa tertolong.

Jika penderitanya adalah anak-anak, setelah dilakukan pertolongan dan pengobatan oleh dokter, Anda perlu menenangkannya.

Anak-anak mungkin akan merasa ketakutan dan mengalami trauma. Hindari membuat mereka merasa bersalah.

Jika diperlukan, Anda bisa membawa anak berkonsultasi ke dokter untuk membantu mencegah dan mengatasi trauma yang dialaminya.

Bila penderita overdosis adalah orang dengan gangguan mental atau orang yang dengan sengaja minum obat melebihi dosis sebagai usaha untuk bunuh diri, maka perlu dirujuk ke psikiater untuk menangani masalah kejiwaannya.

Disarankan untuk memandu dan mengawasi anak atau lanjut usia (lansia), sebelum mengonsumsi obat.

Dalam upaya menolong penderita overdosis, segera bawa mereka ke rumah sakit agar mendapat penanganan dan perawatan yang sesuai. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved