BREAKING NEWS - Temuan Mayat Tanpa Busana di Dekat Pemukiman Amboyo Gegerkan Warga Desa Ampera Raya

Warga Desa Ampera Raya Kecamatan Sungai Ambawang digegerkan dengan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Rizky Zulham
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
BREAKING NEWS - Temuan Mayat Tanpa Busana di Dekat Pemukiman Amboyo Gegerkan Warga Desa Ampera Raya 

BREAKING NEWS - Temuan Mayat Tanpa Busana di Dekat Pemukiman Amboyo Gegerkan Warga Desa Ampera Raya

KUBU RAYA - Warga Desa Ampera Raya Kecamatan Sungai Ambawang digegerkan dengan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki, tepatnya di Jalan Trans Kalimantan, Senin (2/9) sekitar pukul 13:20 WIB.

Kapolsek Sungai Ambawang AKP Joko Sutriyatno menuturkan, dari keterangan para saksi-saksi, bahwa ada orang yang menghubungi lewat telpon bahwa ada mayat di dekat Pemukiman Amboyo.

"Kemudian saksi menyisir pinggir Jalan Trans Kalimantan di dekat pemukiman Amboyo ternyata memang benar ada mayat di parit yang tidak ada airnya."

"Kondisi mayat dalam keadaan tanpa baju, lalu saksi mencari kardus untuk menutupi mayat tersebut kemudian saksi langsung pergi ke Polsek Sungai Ambawang," ujarnya.

Setelah menerima laporan, Kapolsek beserta anggotanya langsung mengecek ke lokasi.

Tim Inafis Polsek Sungai Ambawang juga langsung melakukan identifikasi terhadap jasad korban.

Namun, tidak ditemukan satupun barang atau tanda pengenal dari jasad korban tersebut. Sehingga, jasad tersebut dibawa ke RSUD Soedarso.

Namun, lanjut Joko, sekitar pukul 16:00 WIB ada seorang laki-laki yang datang ke Polsek Sungai Ambawang yang mengaku sebagai pihak keluarga korban.

Dan kemudian laki-laki yang bernama Ali Mahrub yang merupakan warga Selat Panjang Kelurahan Siantan Hulu, diarahkan langsung ke RSUD Soedarso untuk memastikan kebenaran keterangannya tersebut.

Saat tiba di RSUD Soedarso dan melihat jasad korban, Ali Mahrub membenarkan dan mengakui bahwa korban merupakan kerabatnya yang bernama Nadi berusia 45 tahun.

"Sekitar pukul 18.00 WIB setelah selesai dikafankan di RSUD Soedarso, pihak keluarga membawa korban untuk disemayamkan dirumah duka, kediaman saudar Ali Mahrub," jelasnya.

Joko juga mengatakan, berdasarkan keterangan dari Ali Mahrub, bahwa Korban tidak memiliki keluarga kandung di Pontianak, dan Ali Mahrub sendiri merupakan keluarga angkat korban dan korban selama ini tidak menetap di kediaman Ali Mahrub.

"Dugaan sementara korban mengalami gangguan jiwa depresi dan berdasarkan keterangan dari pihak keluarga bahwa korban mempunyai riwayat sakit hepatitis," tukas Kapolsek.

Temuan Mayat Pria di Pinggir Parit, Barang Bukti Dekat Korban Jadi Petunjuk

KETAPANG - Warga Kecamatan Marau Kabupaten Ketapang dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki yang terbaring di pinggir parit di wilayah Kebun Sawit milik perusahaan sawit.

Informasi penemuan mayat berasal dari masyarakat Dusun Perendaman Desa Sukaria Kecamatan Marau, Selasa (27/08/2019) sekitar pukul 16.30 Wib.

Atas informasi yang didapat anggota Polsek Marau yang berjumlah 12 orang yang dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Marau, Bripka Irwan Zahedi mendatangi lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kapolres Ketapang, AKBP Yury Nurhidayat SIK MH melalui Kapolsek Marau, IPTU I Ketut Agus Pasek menjelaskan, dari hasil olah TKP diketahui korban bernama Suhardi (50) alamat Dusun Lubuk Durian Desa Air Durian Jaya Kecamatan Marau.

"Berdasarkan keterangan dilapangan bahwa mayat tersebut ditemukan oleh Tomi salah satu warga yang kebetulan sedang memancing ikan di sungai dan parit yang berada di blok N 25 PT PLA. Berawal dirinya melihat ada dua buah tangguk dan topi yang berserakan dan melihat seseorang sedang terbaring dan ditutupi oleh rumput-rumput," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (02/09).

Ia menambahkan, atas kejadian tersebut Tomi memberitahukan kepada masyarakat dan setelah kembali didatangi tempat tersebut ditemukan bercak darah dan seseorang laki-laki yang sudah meninggal dunia.

Kemudian diberitahukan kepada perangkat Desa Mekar Jaya dan melaporkan ke Polsek Marau.

"Dari hasil olah TKP oleh anggota Polsek ditemukan bercak darah disekitar tubuh korban dan terdapat sebilah parang diatas tubuh korban. Kemudian jenazah langsung digeser ke Puskesmas Air Upas untuk dilakukan pemeriksaan visum dengan menggunakan ambulance PT PLA," terangnya.

Sekira pukul 20.40 visum telah selesai dilakukan oleh Puskesmas Air Upas yang dipimpin oleh Dr. Faisal. Penjelasan dari Dr. Faisal bahwa terdapat tanda-tanda kekerasan dibagian wajah akan tetapi belum bisa dipastikan sebagai penyebab kematian.

Berdasarkan keterangan keluarga korban bahwa korban pergi menangguk ikan pada hari Senin (26/08) sekira pukul 09.00 wib berdua dengan temannya yang berinsial MA (19) warga Desa Harapan Baru Kecamatan Marau dengan menggunakan sepeda motor milik korban.

Kemudian keluarga korban sempat melihat MA menggunakan kendaraan milik korban di Air Upas pada Selasa (27/08).

"Setelah dilakukan pencarian dan sekitar pukul 22.30 Wib, MA dapat diamankan oleh anggota serta langsung digeser ke mako Subsektor Air Upas guna pemeriksaan lebih lanjut," timpalnya.

Dari keterangan MA terduga pelaku dirinya mengakui perbuatan telah melakukan pembunuhan terhadap korban dengan cara menambahkan cairan racun potasium ke dalam minuman tuak milik korban.

Setelah diminum korban, selang beberapa menit korban langsung kejang-kejang, serta mengeluarkan darah dari telinga serta mulut sedikit berbusa.

Setelah dipastikan meninggal pelaku langsung menyeretnya ke pinggir hutan, selanjutnya terduga pelaku pergi dengan membawa sepeda motor jenis Yamaha Vega milik korban.

"Akibat perbuatannya pelaku dikenai sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 340 KUHP subsidair pasal 338 KUH pidana dan atau Pasal 362 KUH pidana dengan kurungan penjara paling lama 20 tahun," tandasnya.

Ibu Rumah Tangga Gantung Diri di Menara Pemantau Api Ketapang, Pesan Terakhir di Handphone

KETAPANG - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial IM (19) nekat gantung diri menggunakan seutas tali plastik di Menara Pemantau Api di area perusahaan di Kecamatan Manis Mata Kabupaten Ketapang, Sabtu Malam (31/08/19).

Korban ditemukan sekitar pukul 20.00 Wib.

Kapolres Ketapang, AKBP Yury Nurhidayat SIK MH melalui Kapolsek Manis Mata, AKP Yafet Efraim Patabang ketika dikonfirmasi menjelaskan korban ditemukan sekitar pukul 20.00 Wib dalam keadaan meninggal dunia. Diduga korban meninggal akibat bunuh diri.

"Sekitar jam 18.00 Wib, korban pergi dari barak perumahan perusahaan menuju rumah orang tuanya untuk menyelesaikan permasalahan keluarganya bersama dengan suaminya yaitu Unduh (32) untuk membicarakan perihal perceraian yang akan di selesaikan di rumah adat," jelasnya, Senin (01/09).

Ia menambahkan, bersamaan waktu orang tua korban juga mencarinya di rumah korban namun tidak ada di rumahnya, pada saat dalam pencarian orang tua korban melihat sepeda motor milik korban sedang parkir dibawah dekat menara pemantau api.

"Karena penasaran ingin tahu, ayah korban ingin melihat dan mencari putrinya apakah ada di atas menara tersebut, dan ketika naik ke atas menara orang tua korban terkejut ketika melihat anak perempuannya sudah tidak bernyawa lagi dengan tali yang sudah menjerat lehernya," ujar Kapolsek.

Melihat kejadian itu, orangtua korban langsung menghubungi warga sekitar dan menghubungi Kepala Dusun, suami korban dan warga setempat.

Karena tidak tega melihat putrinya masih bergantung, orangtua korban langsung memutuskan tali plastik kemudian menghubungi pihak yang berwajib.

"Ketika ditemukan handphone milik korban yang isi pesannya yaitu pesan terakhir sebelum gantung diri dan yang dapat menguatkan bahwa korban tidak ada dipaksa atau dengan sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di menara tersebut," lanjutnya.

Lebih lanjut Kapolsek mengatakan, pada pukul 22.00 Wib dilakukan visum terhadap jenazah korban guna dilakukan pemeriksaan luar mayat atas permintaan keluarga.

"Dari hasil sementara pemeriksaan luar terhadap mayat oleh tenaga medis Puskesma Manis Mata, tidak ditemukan adanya tanda luka - luka luar akibat kekerasan. Menurut keterangan suami korban bahwa korban sering melamun tidak jelas beberapa hari ini," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved