Warga Nilai Pasar Pemangkat Rawan Kebakaran, Soroti Pemkab Sambas Tak Normalisasi Parit
"Kebakaran tersebut bisa saja cepat dipadamkan andai parit di Pemangkat telah dinormalisasi oleh pemerintah," paparnya.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Ishak
Warga Nilai Pasar Pemangkat Rawan Kebakaran, Soroti Pendangkalan Parit yang Tak Dinormalisasi
SAMBAS - Warga Kecamatan Pemangkat yang tergabung di Lembaga Wahana Pelestarian Alam Nusantara, Andri mengatakan, kondisi pasar di Pemangkat memang rawan kebakaran.
"Pasar Pemangkat memang rawan terjadi kebakaran. Apalagi di musim kemarau seperti sekarang ini. Kondisi pasar yang belum terbenahi ini sangat memudahkan api untuk menjalar ke mana-mana," ujarnya.
Ia menjelaskan, api yang menghanguskan belasan Ruko itu, mudah menjalar ke Ruko lainnya karena memang kondisi pasar belum terbenahi.
Tidak hanya itu, ia juga menyoroti jika kebakaran kemarin sore itu, sebenarnya bisa saja tidak meluas hingga menghabiskan satu blok Ruko, di pertokoan Pasar Pemangkat.
Baca: BPBD Sambas Kumpulkan Data Terkait Kebakaran di Pasar Pemangkat
Baca: Bupati Sambas Prihatin Musibah Kebakaran di Pasar Pemangkat, Apresiasi Warga dan Damkar Atasi Api
Hal itu bisa diantisipasi, jika sumber air mudah didapat. Sehingga memudahkan Damkar untuk mendapatkan sumber air.
"Kondisi parit Pemangkat yang dipenuhi sampah dan mengalami pendangkalan membuat petugas pemadam kesulitan mendapatkan air untuk memadamkan api," katanya.
"Kebakaran tersebut bisa saja cepat dipadamkan andai parit di Pemangkat telah dinormalisasi oleh pemerintah," paparnya.
Baca: Kronologis Kebakaran Pasar Pemangkat Versi Polres Sambas, Ungkap Sumber Api, Ada Korban Jiwa
Baca: Lokasi Kebakaran di Pasar Pemangkat, Sudah di Pasang Police Line
Ia juga menyoroti, tidak adanya hydrant sebagai sumber air PDAM untuk mengatasi kebakaran di sekitar pasar Pemangkat.
"Seharusnya memang ada hydrant di pasar sebagai sumber air apabila terjadi kebakaran. Di Pemangkat itu (Hydrant-Red) tidak ada, ditambah lagi Pemadam Kebakaran juga tampak kesulitan dikarenakan keterbatasan armada mobil pemadam," jelasnya.
"Ini adalah pil pahit yang harus kita telan, dan peringatan bagi Pemerintah agar serius terhadap keberadaan saluran air, dan kami sangat berduka bagi korban kebakaran," tutupnya.
Cek 10 Berita Pilihan Tribun Pontianak di Whatsapp Via Tautan Ini: Tribun Pontianak Update