Pemanfaatan Limbah Dari Sisa Destilasi di Lomba Teknologi Tepat Guna

Satu diantara peserta dalam Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Pontianak

Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Marpina Wulan
Peserta lomba TTG dari SMK-SMTI Pontianak 

Pemanfaatan Limbah Dari Sisa Destilasi di Lomba Teknologi Tepat Guna

PONTIANAK - Satu diantara peserta dalam Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pengendalian Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

SMK-SMTI Pontianak mengusulkan 3 kelompok dalam perlombaan tersebut.

Adapun satu diantaranya adalah memanfaatkan limbah dari sisa destilasi, yang kemudian digunakan untuk pembuatan pupuk cair sebagai pengganti atau campuran dari nutrisi hidroponik.

Guru pembimbing kelompok, Gunawan mengatakan kepada Tribun Pontianak, saat ditemui di SMK-SMTI Pontianak, Jumat (23/8/2019). Berlandaskan banyaknya limbah padat maupun cair yang dihasilkan setiap tahunnya oleh siswa kelas XI yang mengadakan uji kompetensi menggunakan serai untuk kemudian diambil minyaknya. Maka dipilihlah limbah destilasi Atsiri.

"Selama ini ampasnya itu dibuang, nah kadang-kadang menimbulkan bau maka dari anak-anak kita ini. Kita bimbing untuk mengolah limbah itu menjadi pupuk dengan menggunakan komposter," jelasnya.

Baca: VIDEO: Keseruan Adu Penalti Tim Sepak Bola Sambas Melawan Ketapang di Gala Siswa Indonesia

Baca: BLOODSTONE Band Baru Pontianak Siap Meledakkan Panggung Musik Rock Indonesia

Baca: JANJI Djadjang Nurdjaman Usai Resmi Arsiteki Barito Putera

Dijelaskan bahwa sejatinya limbah destilasi tersebut lebih mudah dan cepat dalam proses pembentukannya menjadi kompos dan setelah diteliti di laboratorium, juga memiliki kandungan nitrogen yang lumayan tinggi sekitar 0,7% sedangkan jika digunakan untuk pupuk hidroponik hanya diperlukan 0,01% sehingga bisa diencerkan sebanyak 10 kali.

Tidak hanya limbah destilasi Atsiri, limbah rumah tangga pun dapat digunakan menurut Gunawan namun tetap harus menggunakan komposter. Dengan menggunakan komposter juga menghasilkan dua fungsi, yaitu kompos padat dan pupuk organik cair (POC).

Dikesempatan yang sama, peserta lomba Yuda Arnanta Pratama juga menambahkan alasan dipilihnya limbah destilasi tersebut adalah terdapatnya senyawa flavonoid di dalam minyak Atsiri tersebut. Yuda dan kedua rekannya juga merupakan siswa kelas XI SMK-SMTI Pontianak, jurusan Analisis Uji Laboratorium.

"Karena pemanfaatan limbah, seperti yang kita tau limbah dinilai tidak memiliki nilai ekonomis dan menyebabkan bau. Dan kwmi memilih limbah dari proses destilasi minyak Atsiri. Dan Indonesia juga merupakan salah satu penghasil minyak Atsiri. Disamping itu minyak Atsiri juga mengandung senyawa flavonoid yang baik untuk pertumbuhan tanaman dan juga  limbah cair tersebut berfungsi sebagai pelembab di dalam komposter, juga sebagai tambahan nutrisi," ujarnya. (Marpina Sindika Wulandari)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved