Peringatan Dini

Peringatan Dini Badan Geologi Potensi Gerakan Tanah di Sumatera Utara Agustus 2019 Ada 318 Kecamatan

Peringatan Dini Badan Geologi Potensi Gerakan Tanah di Sumatera Utara Agustus 2019 Ada 318 Kecamatan

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
PVMBG/BADAN GEOLOGI
Peringatan Dini Badan Geologi Potensi Gerakan Tanah di Sumatera Utara, Potensi Menengah - Tinggi 

Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama.

6. Getaran

Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan.

Akibat yang ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak.

7. Susut muka air danau atau bendungan

Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan danau atau lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.

8. Adanya beban tambahan

Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah.

Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah.

9. Pengikisan/erosi

Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing.

Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.

10. Adanya material timbunan pada tebing

Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah.

Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya.

Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.

11.  Bekas longsoran

Longsoran  lama  umumnya  terjadi  selama  dan  setelah  terjadi lama pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi.

Bekas longsoran lama memilki ciri:

- Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk apal kuda.

- Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur.

- Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai.

- Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah.

- Dijumpai  tebing-tebing  relatif  terjal  yang  merupakan  bekas longsoran kecil pada longsoran lama.

- Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil.

- Longsoran lama ini cukup luas.

12. Adanya bidang diskontinuitas

Bidang tidak sinambung ini memiliki ciri:

- Bidang perlapisan batuan

- Bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar

- Bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat.

- Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air (kedap air).

- Bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat.

Bidang- bidang tersebut merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor.

13. Penggundulan hutan

Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang.

14. Daerah pembuangan sampah

Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah dengan guyuran hujan, seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah di Cimahi.

Bencana ini menyebabkan sekitar 120 orang lebih meninggal.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved