SDN 19 Telayar Hangus Terbakar, 12 Orang Siswa Terancam Putus Sekolah, Ini Langkah Bupati Erlina
Terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Dusun Tekam (Telayar), Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Madrosid
SDN 19 Telayar Hangus Terbakar, 12 Orang Siswa Terancam Putus Sekolah, Ini Langkah Bupati Erlina
MEMPAWAH - Terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Dusun Tekam (Telayar), Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar yang telah menghanguskan satu unit bangunan sekolah yakni SDN 19 Mempawah Timur, Bupati Mempawah, Hj Erlina SH MH akan berupaya semaksimal mungkin menanganinya.
Diketahui, saat ini ada 12 orang siswa yang belajar di sekolah itu, dan akibat terbakarnya sekolah, mereka semua terancam putus sekolah. Memikirkan hal tersebut, Erlina berencana akan menumpangkan aktivitas belajar mengajar ke bangunan terdekat yang memungkinkan untuk digunakan.
Kedepannya kata Erlina, gedung sekolah dasar itu akan dibangun kembali. Tapi dia akan melihat dulu situasi dan kondisi kedepannya bagaimana hasil koordinasi di lapangan.
Baca: Bangunan SDN 19 Mempawah Timur di Dusun Telayar Rata dengan Tanah Dilahap Api, Guru Kebingungan
Baca: Bupati Mempawah Erlina Lepas Peserta Jalan Sehat 5K BUMN Hadir untuk Negeri
"Saya rencananya akan memindahkan proses belajar mengajar sementara ke bangunan terdekat. Agar kegiatan belajar mengajar mereka terus berjalan, mungkin akan kita pindahkan ke tempat lain dulu," ujarnya.
Terkait apakah ada wacana akan dilakukan grouping sekolah, Erlina mengatakan, kecil kemungkinannya sebab jarak antara dua sekolah yang berada di dua dusun berbeda itu cukup jauh.
"Saya rasa sekolah itu akan tetap dipertahankan, sebab supaya anak-anak yang ada di Telayar bisa mengenyam pendidikan dan terus bersekolah," katanya.
Erlina memastikan, langkah awal pemerintahan daerah terhadap nasib para siswa yang ada di sekolah itu akan ditumpangkan sementara di sekolah terdekat yakni PAUD atau Balai Desa.
"Kita akan tumpangkan dulu ke mana yang bisa, disitukan ada PAUD, atau ke Balai Desa, yang penting bisa mereka melakukan aktivitas belajar mengajar dulu, yang jelas kita akan berupaya dan berinsiatif bagaimana mengatasi permasalahan ini," tuturnya.
Setelah semua permasalahan selesai kata Erlina, barulah akan dibuat perencanaan kedepannya, dan insyaallah kata dia, minggu depan akan digelar rapat koordinasi bersama seluruh stakeholder terkait penanganan karhutla.
"Kebetulan saya dapat informasinya mendadak setelah upacara penurunan bendera 17 Agustus kemarin. Jadi memang niat saya setelah acara jalan sehat di Taman Mempawah ini akan langsung turun ke lapangan bersama Forkopimda, kita sudah membuat janji kemarin sore, kalau pagi ini akan turun ke lapangan, katanya.
Namun kata Eelina, mereka mendapat informasi dari lapangan, bahwa kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke lokasi.
"Karena itu kita tunda dulu untuk turun ke lapangan, karena kondisi di lapangan itu dikhawatirkan kendaraan roda empat akan amblas.l," imbuhnya.
Erlina berjanji, begitu kondisi di lapangan sudah memungkinkan maka dia bersama Forkopimda dan stakeholder yang terlibat akan turun ke lapangan.
"Sebenarnya sekolah yang terbakar ini sudah dijaga dengan baik oleh petugas dan pengawas, ternyata memang tidak bisa dikendalikan karena api muncul dari bawah," pungkasnya.