Breaking News

DETIK-DETIK Pendeta Muda Melinda Zidemi Dibunuh dan Mayatnya Dibuang ke Hutan! Ada Gadis Kecil

KASUS dugaan pembunuhan pendeta muda Melinda Zidemi, di Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selata (Sumsel) memasuki babak baru.

Editor: Marlen Sitinjak
Kolase KOMPAS.com/AJI YK PUTRA dan Tribun Sumsel
Motif dibalik kasus dugaan pembunuhan pendeta muda Melinda Zidemi. DETIK-DETIK Pendeta Muda Melinda Zidemi Dibunuh dan Mayatnya Dibuang ke Hutan! Ada Gadis Kecil. 

Nang : Saya senang lihat dia kalau lewat sore-sore naik sepeda motor. Pernah saya temui, dia bilang "kamu (wajahmu) jelek".

TRIBUN : Karena merasa dihina, lantas timbul rencana menghabisi korban?

Nang : Awalnya saya mau adang dan diajak masuk ke perkebunan sawit. Teman saya (Hendri) ajak saya perkosa saja sekalian.

TRIBUN : Bagaimana cara Anda berdua mengadang korban?

Nang : Kami pakai kayu dua ditaruh di jalan. Waktu tersangka lewat dan berhenti, langsung kami seret ke dalam (kebun sawit).
(Dua buah kayu yang digunakan tersangka berukuran sepanjang 3 meter dan diameter 20 sentimeter yang kini diamankan polisi. Saat menghadang korban, kedua tersangka diketahui menggunakan zebo atau penutup kepala dan wajah.)

Korban Melinda diketahui sedang berboncengan motor dengan seorang anak perempuan bernama Nita yang berusia 11 tahun)

TRIBUN : Setelah menyekap korban, apa yang Anda lakukan?

Nang : Teman saya (Hendri) yang menggerayangi korban. Saya cuma colek (maaf) kemaluan korban pakai jari saya.

TRIBUN : Bagaimana dengan teman korban yang masih kecil, Anda cabuli juga?

Nang : Kami banting saja langsung pingsan.

TRIBUN : Bagaimana dengan korban Melinda, apakah sempat melawan?

Nang : Korban melawan. Dia sempat bilang "jangan perkosa, saya lagi menstruasi". Pas saya colek itu memang ada pembalut korban.

(Kapolda Sumsel menegaskan Melinda Zidemi tak diperkosa. Ini berdasarkan otopsi dan pemeriksaan barang bukti lainnya. Kapolda juga meluruskan pernyataan-pernyataan sebelumnya tentang ditemukannya sperma di tubuh korban. Sperma pelaku tak ditemukan)

TRIBUN : Setelah itu Anda berdua langsung mencekik korban?

Nang : Teman saya (Hendri) ini ketahuan mukanya. Waktu korban melawan, tutup muka teman saya terbuka. Makanya langsung kami bunuh saja takut dia (korban) melapor.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved