Enzo Allie yang Sempat Viral Dikaitkan HTI Lolos AKMIL, Pemuda Berdarah Prancis Raih Nilai Tertinggi

Enzo Allie dihantam isu dugaan dirinya adalah simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ormas yang oleh pemerintahan Jokowi dilarang berdiri.

Editor: Marlen Sitinjak
Dispenad
Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Calon taruna Akmil berdarah Perancis, Enzo Zenz Allie (18). 

Tapi berikutnya perdebatan muncul lantaran Enzo diduga terpapar HTI. Hal itu lantaran ada beberapa akun medsos yang menelusuri rekam jejak Enzo di media sosial.

Baca: TERPOPULER - Tarif Gigolo Sewaan SPG Cantik, Layanan Gigolo Tak Memuaskan hingga Berujung Pembunuhan

Baca: Beda Gaya Hotman Paris dengan Frank Hutapea Putranya saat Bertemu Anak Presiden AS Donald Trump

Mayjen TNI (Purn) Ari Suyono, mantan Aspers Kasad, menegaskan, kegiatan Pantukhir adalah kegiatan yang tertutup bukan malah sengaja diekspose secara sensasional, apalagi digunakan sebagai wacana pencitraan Panglima TNI.

“Dalam hal ini Panglima TNI telah menyimpang dari code of conduct dalam proses rekruitmen prajurit TNI’, Ujar Ari Suyono saat dihubungi wartawan.

Pantukhir adalah Proses Penentuan tahap yang terakhir yang diketuai oleh Panglima TNI, dalam menetapkan seseorang diterima menjadi calon taruna.

Kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat vital, pada tahapan ini adalah final check dan tidak boleh ada yang salah. Untuk itu bersifat tertutup. 

Pantukhir adalah Proses Penentuan tahap yang terakhir yang diketuai oleh Panglima TNI, dalam menetapkan seseorang diterima menjadi calon taruna.

Karena itu, kegiatan ini adalah kegiatan sangat penting, semua hasil seleksi diverikasi keseluruhan sehingga pada tahapan ini adalah final check dan tidak boleh ada yang salah. Kkegiatan tersebut  tidak dibenarkan untuk diekspos.

Ari Suyono yang cukup lama berdinas di Staf Personalia TNI menambahkan, Seharusnya Panglima TNI patuh dengan  ketentuan itu.

Menurut Ari, justru  polemik yang terjadi  semua ini bersumber dari ekspose berlebihan yang sengaja di produksi oleh Panglima TNI melalui Instagram Puspen TNI.

Ditambah lagi, ujar Ari, Panglima TNI sebagai pimpinan sidang Pantukhir tidak cermat meneliti kondisi MI ( mental Ideologi ) calon taruna.

Menurut Ari, Pantukhir adalah tahapan terakhir sehingga tidak boleh ada yang salah.

"Seperti sekarang , karena sudah terlanjur terekspose,  bilamana memang terbukti  , maka dampak psikologis menjadi sulit," ujar Ari.

Namun, kata Ari, apapun yang terjadi , Panglima TNI harus bertanggung jawab dan berani mengakui kesalahan nya sekaligus membatalkan keputusan yang telah dibuat sebagai konsekuensi dari penyimpangan  yang terjadi.

Sebelumnya, Mahfud MD  menegaskan bahwa Panglima TNI kecolongan. 

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyarankan sebaiknya TNI memberhentikan yang bersangkutan. Sebab, Mahfud menduga Enzo sejak awal tak memenuhi prasyarat untuk menjadi bagian dari TNI.

‘”Kalau menurut saya, iya dong ( dicopot ), menurut saya ( Enzo ) tidak memenuhi syarat dari awal itu, melanggar prasyarat kalau memang gerakannya seperti itu. Tapi terserah TNI lah mau diapain," ujar Mahfud. 

Sementara itu, Satya, Wakil Ketua Komisi DPR RI, meminta agar Panglima TNI jangan hanya bisa memviralkan tetapi perlu melakukan investigasi yang lengkap. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved