Gerbang Tani Dorong Pemuda Ikut Berpartisipasi di Sektor Pertanian

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerbang Tani Kalimanyan Barat, Heri Mustari mengatakan dengan kondisi yang ada sekarang

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Madrosid
zoom-inlihat foto Gerbang Tani Dorong Pemuda Ikut Berpartisipasi di Sektor Pertanian
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Ketua Gerbang Tani Kalimantan Barat, Heri Mustari

Gerbang Tani Dorong Pemuda Ikut Berpartisipasi di Sektor Pertanian

SAMBAS - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerbang Tani Kalimanyan Barat, Heri Mustari mengatakan dengan kondisi yang ada sekarang, diperlukan penguatan dalam berbagai hal sehingga pertanian bisa semakin maju.

Salah satunya lata Heri adalah dengan meningkatkan partisipasi pemuda agar tertarik bergerak di sektor pertanian.

Menurutnya, dengan mendorong komunitas-komunitas Petani muda yang bisa mempromosikan kegiatan pertanian. Maka mereka perlu diberikan berbagai sentuhan teknologi dan pengetahuan pertanian yang mutakhir.

“Karena minat generasi muda untuk bertani sangat kecil, sementara petani kita yang sekarang semakin beranjak tua, semestinya ada penerus yang memang sudah berminat di pertanian sejak masih muda dan ini perlu sentuhan dari pemerintah untuk mendorong ketertarikan itu,” ujarnya, Selasa (6/8/2019) kepada Tribunpontianak.co.id.

Baca: Pebiliar Rico Herman Juara POBSI Cup Sintang

Baca: Peringati Hut RI Ke-74, Rutan Sanggau Gelar Berbagai Lomba

Baca: 420 Warga Binaan Huni Rutan Sanggau, Isnawan: 215 Orang Kasus Pidana Umum

Heri Mustari menilai, beberapa upaya yang sudah berjalan juga perlu ditingkatkan lagi seperti pada bidanh pengairan.

Hal menurutnya, karena ada banyak lahan tadah hujan maupun pasang surut tentunya ini menjadi prioritas agar lahan-lahan produktif pertanian khususnya pangan ini bisa tetap berproduksi sepanjang tahun.

“Tak harus menunggu dari pusat, ketika pemerintah daerah komit untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, tentunya anggaran untuk pertanian akan meningkat dan itu bisa diarahkan pada program prioritas,” katanya.

Program prioritas yang dimaksud Heri diantaranya adalah pembenahan irigasi, misalnya dengan memperbanyak embung atau irigasi pompa sehingga tanam bisa panen dalam setahun 2 sampai 3 kali.

“Minimal ada hamparan percontohan terutama di basis tanaman pangan seperti Kecamatan Tebas, Semparuk, Pemangkat,” jelasnya.

Selain itu juga diperlukan penataan kelompok tani, harus ada evaluasi menyeluruh efektivitas pengelolaan kelompok, karena bisa jadi ada kelompok yang sudah tidak aktif, ada ketidakcocokan komunikasi antar kelompok tani atau ada kelompok tani yang tinggal beberapa orang saja, sisanya kerja diluar daerah atau ke luar negeri.

“Ini bisa jadi penghambat karena bisa jadi ada petani aktif namun tidak terdaftar di kelompok dan ketika mau bikin kelompok ternyata di Desanya sudah penuh, tidak bisa lagi membuat kelompok baru, atau ada persoalan lain yang menghambat petani aktif ini untuk membuat kelompok,” ucapnya.

Sementara itu, terkait dengan kekurangan penyuluh. Heri berpendapat sebenarnya bisa disiasati dengan membentuk kader-kader penyuluh swadaya ditingkat kelompok.

Misalnya dengan mengkursuskan beberapa orang dalam kelompok atau gapoktan untuk mempelajari teknologi pertanian terbaru.

“Sehingga ketika mereka selesai kursus, ilmunya bisa diaplikasikan di kelompoknya masing-masing, artinya keterbatasan ini tidak menjadi penghambat, justru membuat kita semakin kreatif,” jelasnya.

Intinya kata Heri, ketika ada peningkatan produksi pertanian maka yang harus dipikirkan adalah dari hulu sampai ke hilir, dari penyediaan benih sampai ke pengolahan dan pemasaran.

“Saya yakin Sambas mampu, dan sejatinya ditengah keterbatasan akan muncul ide-ide kreatif yang bisa bermanfaat untuk pengembangan pertanian,” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved