Apel Gelar Pasukan Operasi Bina Karuna Kapuas 2019, 7 Desa di Sanggau Rawan Terjadinya Titik Api
Polres Sanggau menggelar apel gelar pasukan Operasi Bina Karuna Kapuas 2019 dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dan lahan
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Tri Pandito Wibowo
Apel Gelar Pasukan Operasi Bina Karuna Kapuas 2019, 7 Desa di Sanggau Rawan Terjadinya Titik Api
SANGGAU - Polres Sanggau menggelar apel gelar pasukan Operasi Bina Karuna Kapuas 2019 dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dan lahan di wilayah hukum Polres Sanggau. Apel berlangsung di kompleks taman Sabang Merah Sanggau, Rabu (24/7/2019).
Upacara dipimpin langsung Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi. Hadir juga Pj Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmaka, Dandim 1204/Sanggau, Letkol Inf Gede Setiawan, Kajari Sanggau, Tengku Firdaus, PJU Polres Sanggau.
Selain itu, hadir juga jajaran OPD Kabupaten Sanggau, Camat, Kapolsek jajaran Polres Sanggau dan undangan lainya. Usai apel digelar simulasi pemadaman api yang dilakukan TNI/Polri, BPBD Sanggau, Damkar, Manggala Agni, Pemadam dari PT Finantara Sanggau.
Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi menyampaikan, di Polres Sanggau, kegiatan ini sudah dimulai sejak tiga hari yang lalu. Pertama mulai dari kegiatan kesiapan dan pengecekan sarana prasarana pendukung.
"Baik mulai alat pemadam kebakaran, termasuk juga masker yang tentunya menjadi fokus perhatian kami. Masker ini masker yang standar untuk bisa melindungi personel kita dilapangan, "katanya usai apel.
Kapolres menjelaskan, Polres Sanggau sudah menyiapkan kurang lebih 17 unit. Di porles ada dua unit dan masing-masing polsek ada satu unit.
"Ini sebagai upaya komitmen keseriusan kami, sehingga kita pada saat turun kelapangan tidak hanya memberikan informasi atau sosialisasi, tapi harus ikut serta masyarakat memadamkan api, "tegasnya.
Kapolres menambahkan, memasuki musim kemarau ini, Polres Sanggau sudah siap. Kedepan kegiatan semacam ini terus kita kembangkan, mulai dari pengecekan sarana prasarana, melakukan latihan teknik pemadaman api.
"Karena kita melihat kondisi geografis Sanggau ini yang terdiri dari lahan mineral dan lahan gambut. Ini juga ada teknik pemadamanya sehingga kita berkerjasama dengan TNI, Manggala Agni, BPBD dan Perusahaan dan masyarakat peduli api. Kita terus berkolaborasi dan bersinergi untuk sama-sama memecahkan persoalan, "ujarnya.
Baca: Wabup Sujiwo Wacanakan Kemitraan dengan Kemhan, Sambut Baik Lomba Parade Cinta Tanah Air
Baca: Kurangi Polusi Udara, Pemprov DKI Perbanyak Bagikan Lidah Mertua
Baca: Presiden Joko Widodo Ajak Putra Mahkota Abu Dhabi Tanam Pohon, Ini Momennya
Sehingga, lanjutnya, ada cara betindak yang tepat pada saat pemadaman api. Kita juga, kata Kapolres harus mengakomodir kepentingan bertani petani masyarakat juga. "Kepentingan negara dalam hal ini untuk kepentingan masyarakat umum juga terkait bahaya karhutla ini juga kita antisipasi, "tegasnya.
Berkaitan dengan jumlah personel yang diturunkan. Polres Sanggau menurunkan kurang lebih 250 personel dibackup oleh Satgas gabungan dari BPBD pusat yang sudah diserahkan ke Provinsi dan kemudian diserahkan ke Kabupaten Sanggau.
Dikatakanya, ada 7 desa yang tersebar di Kabupaten Sanggau yang rawan terjadinya titik api. Ini sudah sesuai dengan pemetaan yang dilalukan. Desa tersebut berada di Kecamatan Tayan Hilir, Tayan Hulu, Jangkang, Toba, Noyan, Entikong dan Sekayam.
"Desa-desa itulah yang juga ditempati Satgas gabungan. Dan juga desa ini yang menjadi fokus perhatian kita menjadi sasaran kegiatan operasi ini. Setelah pemetaan kita fokus terhadap daerah yang rawan api dan peralatan kita bisa menjangkaunya, "ujarnya.
Untuk itulah, Kapolres mengimbau kepada masyarakat, bagi yang berladang, untuk bersama-sama merubah pola tanam dari membakar menjadi tidak membakar lahan. "Karena ini juga untuk kepentingan anak cucu kedepanya. Termasuk generasi kita, jangan nanti tercemar asap yang sangat merusak generasi kita yang akan datang, "ujarnya.
Sementara itu, dalam arahanya Dandim 1204/Sanggau Letkol Inf Gede Setiawan menyampaikan, TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni, sampai tingkat masyarakat siap untuk menghadapi musim kemarau ini.
"Besae harapan kita semua agar kebakaran, kabut asap semakin tahun semakin bisa ditekan. Oleh karena itu pencegahan yang utama dengan cara tetap sosialisasi baik itu dari bhabinsa, bhabinkamtibmas, BPBD, Manggala Agni dan stakehder lainya untuk mengerahkan cara bertanam, berkebun yang lebih ramah dengan lingkungan, "tegasnya.
Baca: KLASEMEN Liga 2 2019 - Persik Kediri Gagal Gusur Persewar di Puncak, Madura FC Tenggelamkan PSIM
Baca: TRIBUNWIKI: Profil Bek Persipon U-23, M Fauzi
Pj Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmaka menyampaikan ucapan selamat datang kepada Satgas gabungan dari Provinsi. Dan selamat bertugas dan bekerjasama bagaimana upaya kita untuk menurunkan tingkat hot spot terutama di Kabupaten Sanggau.
"Kami Pemkab Sanggau sangat mendukung program ini yang mana untuk kepentingan Kabupaten Sanggau, Kalbar dan Indonesia tentunya, "katanya.
Sepertinya kita ketahui berdasarkan data dari Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2018 bahwa Kabupaten Sanggau merupakan salah satu dari 4 Kabupaten dengan sebaran hot spot tertinggi di Kalimantan Barat.
"Kabupaten Kubu Raya sebanyak 132 hot spot, Kabupaten Sintang sebanyak 262 hot spot, Kabupaten Sanggau sebanyak 188 hot spot. sedangkan yang terbanyak pada tahun 2018 adalah Kabupaten Ketapang sebanyak 295 hotspot, "pungkasnya.