PPDB Gelombang II Selesai, 20 Persen Kursi SMP di Kota Pontianak Tak Terisi

PPDB Gelombang II Selesai, 20 Persen Kursi SMP di Kota Pontianak Tak Terisi

PONTIANAK - Disdik Kota Pontianak menyatakan dari sejumlah kursi di jenjang pendidikan SMP di Kota Pontianak pada PPDB Gelombang II hanya 80 persen di antaranya yang terisi, sementara 20 persen di antaranya tidak terisi.

Plt Kepala Disdik Kota Pontianak Syahdan Aziz mengatakan ada beberapa sekolah yang tidak terpenuhi.

Syahdan memastikan evaluasi akan dilakukan guna penyelenggaraan PPDB di tahun depan.

Seperti yang diketahui PPDB di Kota Pontianak hingga buka dua kali. PPDB gelombang kedua ini berbeda dengan yang pertama.

Perbedaannya pada pembagian jalur, yakni tahap pertama jalur zonasi sebesar 80 persen, kemudian prestasi 15 persen dan mutasi lima persen.

Baca: Rupinus: PYD sebagai Wadah Mengenal Lingkungan Sekitar

Baca: Beli Suzuki Jimny Ada Opsi Tukar Tambah

Sementara itu, untuk PPDB gelombang kedua, hanya diberlakukan dua jalur, yakni zonasi sebesar 60 persen, dan 40 persennya jalur prestasi.

“Akan kami evaluasi terkait dengan zonasi pada PPDB tahun ini,” sebut Syahdan.

Syahdan pun memastikan tidak ada lagi pembukaan PPDB untuk selanjutnya dengan berakhirnya gelombang kedua. Mereka yang sudah diterima pun langsung aktif belajar.

“Hari ini mereka mulai aktif belajar,” ujarnya

Data Disdik Kota Pontianak, yang termasuk SMP yang dilakukan PPDB gelombang kedua, di antaranya dari yang termasuk SMP yang dilakukan PPDB gelombang kedua, diantaranya SMPN 4 sebanyak 36 orang, kemudian SMPN 6 sebanyak 55 orang, SMPN 8 sebanyak 54 orang, SMPN 10 sebanyak 31 orang, SMPN 11 sebanyak 87 orang.

Kemudian, SMPN 13 sebanyak 64 orang, SMPN 17 sebanyak 60 orang, SMPN 18 sebanyak 24 orang, SMPN 22 sebanyak 112 orang, SMPN 23 sebanyak 101 orang, SMPN 24 sebanyak 108 orang, SMPN 26 sebanyak 48 orang, dan SMPN 29 sebanyak 51 orang.

Sementara yang tidak terpenuhi untuk tahap 2 PPDB adalah SMP 4 belum terisi 29 orang SMP 6 masih 43 orang, SMP 8 masih 48 orang, SMP 23 masih 78 orang, SMP 29 masih 44 orang dan SMP 22 masih 100.

“Untuk ruang belajar yang kosong karena rombongan belajar tidak terpenuhi sepenuhnya akan dikembalikan menjadi kebijakan sekolah,” ujar Syahdan Aziz