Peringatan Dini BMKG
Peringatan Dini BMKG untuk Wilayah Kepulauan Riau (Kepri), Dapat Meluas ke Wilayah Bintan Pesisir
Peringatan Dini BMKG untuk Wilayah Kepulauan Riau (Kepri), Dapat Meluas ke Wilayah Bintan Pesisir
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan Peringatan Dini terkait cuaca di wilayah Kepulauan Riau (Kepri), Senin (22/7/2019).
Menurut BMKG, masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pukul 15.00 WIB di wilayah berikut:
1. Kecamatan Nongsa,
2. Batam Kota,
3. Galang,
4. Bintan Utara,
5. Sri Kuala Lobam,
6. Teluk Bintan,
7. Kota Tanjungpinang,
8. Taopoya,
9. Gunung Kijang,
10. Senayang dan sekitarnya
Peringatan dini cuaca wilayah Riau [22 Juli 2019] #BMKG
— BMKG (@infoBMKG) July 22, 2019
Selengkapnya klik tautan berikut https://t.co/baiRMgSr62
Potensi tersebut dapat meluas ke wilayah-wilayah berikut ini:
1. Kecamatan Gunung Kijang,
2. Mantang,
3. Bintan Pesisir dan sekitarnya.
BMKG menyatakan, kondisi ini diprakirakan masih akan berlangsung hingga pukul 16.30 WIB.
Peringatan dini cuaca wilayah Kepulauan Riau itu merupakan update dari peringatan dini sebelumnya.
Dimana BMKG menyampaikan potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pukul 13.10 WIB di wilayah Kecamatan Sungai Beduk, Bengkong, Teluk Sebong, Taopaya, Senayang, dan sekitarnya.
Kondisi serupa dapat meluas ke Kecamatan Batam Kota, Nongsa, Sagulung, Batu Ampar, Galang, Gunung Kijang, Teluk Bintan, Lingga Utara, Lingga Timur, Selayar, dan sekitarnya.
Semula, BMKG menyampaikan bahwa kondisi ini diprakirakan masih akan berlangsung hingga pukul 15.00 WIB.
55 Wilayah Kabupaten/Kota Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan
Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo melaporkan, sejumlah wilayah kabupaten dan kota telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengidentifikasi hingga, Senin (22/7/2019), sebanyak 55 kepala daerah telah menetapkan Surat Keputusan Bupati dan Walikota Tentang Siaga Darurat Bencana Kekeringan.
Provinsi yang wilayah kabupaten dan kotanya menetapkan status siaga darurat kekeringan antara lain di Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah.
Kemudian Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara itu, wilayah kabupaten/kota yang terdampak kekeringan teridentifikasi berjumlah 75 kabupaten/kota, termasuk dua kabupaten di Bali.
Wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdapat lima kabupaten dan kota, yaitu Kabupaten Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Manggarai, Rote Ndao, dan Flores Timur, dan Kota Kupang.
Baca: VIDEO: Terkait Karhutla, Ini Imbauan Kapolsek Pontianak Selatan
Baca: Peringatan Dini BMKG untuk Wilayah Kepulauan Riau (Kepri), Dapat Meluas ke Wilayah Bintan Pesisir
Provinsi di sisi barat, wilayah yang telah menetapkan status ini yaitu Kabupaten Bima, Dompu dan Sumbawa.
Sementara itu, wilayah terbanyak yang menetapkan status Siaga Darurat Kekeringan yaitu Provinsi Jawa Timur.
Sejumlah 25 kabupaten teridentifikasi berpotensi kekeringan. Wilayah Banten hanya di Kabupaten Lebak yang telah menetapkan status siaga.
Menghadapi darurat kekeringan, BNPB, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah melakukan koordinasi untuk operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Pertemuan koordinasi yang digelar pada hari ini (22/7) menyebutkan operasi tersebut akan difokuskan pada penanganan kekeringan dan kegagalan panen di wilayah-wilayah teridentifikasi.
Saat ini potensi awan hujan kurang dari 70% sehingga belum dapat dilakukan operasi TMC. Namun demikian, pesawat milik BPPT dalam posisi stand by jika ada wilayah yang berpotensi untuk dilakukannya TMC.
BMKG menyampaikan hari ini (22/7) potensi hujan 7 hari ke depan masih cukup rendah untuk wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Di sisi lain, pertumbuhan awan dan potensi hujan masih terfokus di Sumatera bagian utara, Kalimantan Timur dan Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Data BNPB per 22 Juli 2019, rincian 75 kabupaten dan kota terdampak kekeringan yaitu Jawa Barat 21 kabupaten, Banten 1, Jawa Tengah 21, DI Yogyakarta 2, Jawa Timur 10, Bali 2, NTT 15, dan NTB 9.
Dilihat sebaran bencana kekeringan berdasarkan tingkatan wilayah administrasi sebagai berikut 7 provinsi, 75 kabupaten, 490 kecamatan, dan 1.821 desa.
Total air bersih yang telah didistribusikan mencapai 7.045.400 liter.
Strategi lain yang telah diupayakan antara lain penambahan jumlah mobil tanki, hidran umum, pembuatan sumur bor, dan kampanye hemat air.
Agus Wibowo
Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB