KISAH Mike Collins, Astronot yang Bawa Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ke Bulan! Sendirian di Orbit

Di sini, orang-orang dari planet Bumi pertama kali menginjakkan kaki di Bulan, Juli 1969 Masehi. Kami datang dengan damai untuk seluruh umat manusia.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Eric Long / NASM
Michael Collins dengan dua putrinya Ann dan Kate, 14 Juni 2016. (Eric Long/NASM) 

KISAH Mike Collins, Astronot yang Bawa Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ke Bulan! Sendirian di Orbit

SEJARAH - 50 tahun silam, 20 Juli 1969, tiga insan manusia mengubah dunia setelah mereka mengukir sejarah yang pasti dikenang sepanjang masa.

Neil Alden Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi manusia pertama yang berhasil menginjakkan kaki di permukaan Bulan

Adapun, Michael Collins, tetap berada di orbit dalam modul komando berjarak 97 kilometer di atas Neil Alden Armstrong dan Buzz Aldrin.

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA dalam misi Apollo 11 pun akan selalu tercatat dalam sejarah. 

Baca: Tas Neil Armstrong Saat Misi Ke Bulan Terjual Dilelang Seharga Rp 24 Miliar

Baca: Google Doodle Peringati 50 Tahun Misi Pendaratan Pertama di Bulan, Ucapan Terkenal Neil Armstrong!

NASA berhasil mendaratkan manusia ke Bulan dan membawa mereka kembali ke Bumi dalam keadaan selamat.

Hari ini, 19 Juli 2019, Doodle Google merayakan momen pencapaian ini.

Perjalanan ke Bulan dan kembali ke Bumi diceritakan mantan astronot dan pilot modul komando Apollo 11, Michael Collins.

Michael Collins adalah sosok paling penting untuk menghantarkan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ke permukaan Bulan.

Berikut kisah Michael Collins:

Michael Collins dengan dua putrinya Ann dan Kate, 14 Juni 2016. (Eric Long / NASM)
Michael Collins dengan dua putrinya Ann dan Kate, 14 Juni 2016. (Eric Long / NASM) (Eric Long / NASM)

"Halo, saya Mike Collins, Astronot di Apollo 11.

50 tahun yang lalu, saya melakukan petualangan yang membawa Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ke permukaan bulan untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Sementara saya tetap berada di orbit, berjarak 97 kilometer di atas mereka dalam modul komando.

Yang akhirnya membawa kami pulang.

Setelah menyantap sarapan besar, roket kami lepas landas di pagi hari tanggal 16 Juli 1969.

Saya, Neil, dan Buzz merasakan tanggung jawab yang besar.

Butuh sekitar 400.000 orang untuk mendaratkan manusia di bulan.

Mulai dari insinyur hingga programmer komputer, serta para penjahit pakaian luar angkasa yang kedap udara.

Kami kira komputer di dalam roket kami sangatlah canggih, tapi ternyata daya komputasinya lebih kecil dibanding perangkat seluler kita saat ini.

NASA bekerja dengan tiga antena di bumi: satu di Spanyol, satu di Australia, dan satu di California.

Sehingga tim kami di Houston dapat melihat kami kapan saja dan memberi tahu seperti apa seharusnya lintasan kami, terlepas dari arah mana bumi bergerak.

Kami terus berada di bawah sinar matahari antara bumi dan bulan.

Untuk mengatur suhu di Apollo 11, kami harus melakukan manuver yang disebut beberapa orang sebagai gulungan barbekyu.

Karena kami memutar ke samping seperti ayam di panggangan.

Pertama kali kami melihatnya dari dekat, pemandangan Bulan sungguh luar biasa. Ukurannya sangat besar.

Matahari mulai mendekat menyelubungi, dan membuat lingkaran cahaya keemasan yang memenuhi seluruh jendela kami.

Meski Bulan sangat mengesankan saat dilihat dari dekat, itu belum seberapa jika dibandingkan dengan pemandangan bumi yang mungil.

Pertunjukan utamanya adalah Bumi, Iya, Bumi.

Setelah ketegangan berkurang, yaitu saat mereka hampir kehabisan bahan bakar, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin akhirnya mendarat di Bulan pada tanggal 20 Juli 1969.

"Houston, Tranquility Base di sini. Eagle telah mendarat" itulah informasi pertama dari Bulan.

Satu langkah kecil bagi seseorang, satu lompatan besar bagi umat manusia.

Neil dan Buzz menancapkan bendera Amerika dan plakat bertuliskan,

‘Di sini, orang-orang dari planet Bumi pertama kali menginjakkan kaki di Bulan, Juli 1969 Masehi. Kami datang dengan damai untuk seluruh umat manusia.’

Saya sendirian di belakang bulan.

Sendirian, tetapi tidak kesepian.

Jika Anda hitung, ada tiga miliar plus dua orang di satu sisi, dan saya di sisi lainnya.

Saya merasa sangat nyaman di sana.

Saya bahkan sempat menikmati kopi panas.

Kami kembali dan tiba di Bumi pada tanggal 24 Juli 1969 dan mendarat di Samudra Pasifik.

Kami diundang untuk melakukan tur keliling dunia, dan saya kagum ke mana pun kami pergi.

Orang-orang akan berkata, ‘Kita, kita melakukannya. Kita, Anda dan saya. Penghuni Bumi yang indah ini. Kita berhasil.’

Houston, Mike Collins di Apollo 11. Terima kasih banyak telah bergabung dengan saya hari ini. Mike Collins pamit."

Simak Videonya Berikut Ini:

Michael Collins lahir di Roma, Italia, 31 Oktober 1930 (umur 88 tahun).

Ia adalah seorang astronot Amerika Serikat, yang telah terbang ke antariksa sebanyak 2 kali.

Pertama kali terbang, Collins menggunakan pesawat Gemini 10 bersama-sama dengan John Young.

Penerbangannya yang terkenal adalah pada tanggal 20 Juli 1969 (21 Juli waktu WIB) bersama-sama dengan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin yang berhasil mendarat di Bulan dalam misi Apollo 11. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved