Temuan Mayat
BREAKING NEWS - Hasil Visum Mayat Wanita Tanpa Busana di Sawah Mempawah, Diduga Korban Pembunuhan!
identifikasi oleh Tim Inafis, di tubuh korban terdapat luka robek bagian kepala, memar pelipis mata kanan, kaki, dan luka gores di punggung.
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Marlen Sitinjak
BREAKING NEWS - Hasil Visum Mayat Wanita Tanpa Busana di Sawah Mempawah, Diduga Korban Pembunuhan!
MEMPAWAH - Warga Jalan Batuba, RT 12 RW 04, Kelurahan Anjongan Melancar, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Kalbar, digegerkan penemuan sesosok mayat perempuan berinisial JS (38), telungkup dalam saluran areal persawahan, Selasa (16/7/2019) pagi WIB.
JS pertamakali ditemukan Dodot (40) saat hendak memeriksa sawahnya.
Seperti biasa Dodot memeriksa sawah sebelum berangkat bekerja ke PT KPU.
Ketika sampai di petak kedua dari jalan, Ia melihat ada beberapa barang milik korban di tepi jalan sekitar lima meter dari tempat temuan mayat.
Dia pun terkejut, menemukan sesosok mayat perempuan tanpa busana dalam posisi telungkup.
Posisi JS saat itu telungkup dalam parit irigasi sawah dengan kepala menghadap ke hulu dan kaki ke hilir.
Baca: TERUNGKAP Motif Tersangka Habisi Nyawa Wanita Indekos di Singkawang, Cemburu Berujung Maut!
Baca: Pengakuan TSK Pembunuh Wanita Indekos di Singkawang! Pelukan, Cakar dan Tak Tenang Selama Pelarian
Aliran air di parit begitu deras membuat mayat tersangkut di tikungan saluran.
Melihat itu, Dodot langsung melapor kepada Ketua RT setempat, Oliver (56) yang kemudian menyampaikan ke pihak kepolisian.
Kapolres Mempawah, AKBP Didik Dwi Santoso, melalui Kapolsek Anjongan, Iptu Ambirl mengungkapkan, identitas mayat tersebut adalah JS (38) warga Dusun Sekek RT 07 RW 03, Desa Pak Laheng, Kecamatan Toho, Mempawah, Kalbar.
"Kami sedang menyelidiki penyebab pasti kematian korban. Belum bisa memastikan apakah JS ini korban pemerkosaan atau tidak, kita bawa ke RSUD Rubini untuk divisum," ujarnya.
Iptu Ambril mengatakan, sekitar dua atau tiga bulan lalu, JS pernah melapor menjadi korban pemerkosaan.
Namun penanganan kasus tersebut tidak dilanjutkan pihak kepolisian.
"Dugaan, JS ini adalah korban pembunuhan, sebab saat melakukan olah TKP dan identifikasi ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ujarnya.
Saat olah TKP, dan identifikasi oleh Tim Inafis Polres Mempawah, di tubuh korban terdapat luka robek bagian kepala, memar pelipis mata kanan, kaki, dan luka gores di punggung.
Di sekitar lokasi terdapat bercak merah yang diduga darah, dan pakaian serta barang-barang milik korban.
Kuat dugaan, korban dipukul menggunakan benda tumpul, kemudian diseret ke parit irigasi sawah.
Lokasi ditemukannya JS tidak begitu jauh dari pemukiman warga, hanya berjarak sekitar 100 meter.
Beberapa warga setempat mengatakan, Senin (15/7/2019) malam, JS berada di Jonggan (pasar malam, Red).
Saksi, Dominikus Kristoforus (29) mengaku tidak menyangka JS ditemukan tewas di dalam parit.
Sebab malamnya, dia masih bertemu korban di pasar malam.
"Tidak menyangka dia ini menjadi korban pembunuhan. Soalnya tadi malam dia ada di Jonggan, bukan saya sendiri yang melihat, tapi banyak orang," ujarnya.
Baca: FOTO: Evakuasi Mayat Wanita Tanpa Busana di Sawah, Pernah Jadi Korban Kasus Pemerkosaan
Baca: VIDEO: Evakuasi Mayat Wanita Tanpa Busana di Anjongan, Diduga Dibunuh
Domi mengatakan pasar malam di dusun nya sudah berlangsung selama tiga atau empat hari, dan tiap malam dia kerap berjumpa korban.
Sepupu korban, Libertus Edi (43) mengatakan, JS memang sering jalan-jalan.
"Apalagi ada keramaian, dia pasti tahu dan dia datang, karena tak jauh dari sini ada Jonggan. Dia juga tidak mau pergi sembarangan," ujarnya.
Atas kejadian yang menimpa JS, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menanganinya.
Keluarga berharap pelaku segera ditemukan dan dihukum sesuai perbuatannya jika memang korban pembunuhan.
"Belum tahu juga kedepannya bagaimana. Pokoknya kita pihak keluarga menyerahkan ke pihak kepolisian. Kami minta diusut tuntas dan temukan siapa pelakunya agar dihukum sesuai perbuatannya, itu saja tidak lebih," kata Libertus.

Hasil Visum
Mayat perempuan berinisial JS (38), telah divisum di RSUD Rubini Mempawah.
Visum dilakukan oleh dr Sugeng Eko.
Dari hasil visum dia menemukan ada dua luka robek di bagian kepala dengan ukuran 1-4 centimeter.
Luka robek di kepala menyebabkan korban mengalami pendarahan secara terus menerus sehingga terjadilah syok hipovolemik (kekurangan darah, Red).
Syok hipovolemik adalah kondisi darurat di mana jantung tidak mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang kurang.
"Untuk tulang tengkorak tidak ada yang patah, kita pastikan sumber pendarahannya dari luka robek di kepala," ujarnya.
Kemungkinan dr Sugeng mengatakan penyebab utama kematian korban diduga akibat benturan keras di kepala, karena ada trauma di kepala.
Untuk memastikan lebih jelas, dr Sugeng menyarankan untuk otopsi.
Dugaan sementara kematian korban adalah benturan keras.
Baca: Sempat Viral, Tersangka Pemukulan Seorang Wanita di Gajah Mada Diduga Alami Gangguan Jiwa
Baca: KRONOLOGI Temuan Mayat Wanita Tanpa Busana di Mempawah, Telungkup dengan Luka Robek, Dibunuh?
Saat ditemukan kondisi korban sudah kaku dan lebam mayat, namun belum membusuk.
"Korban diperkirakan sudah meninggal sekitar delapan jam sebelum visum. Karena sudah ada lebam mayat di belakang, dan kaku mayat di sekujur tubuh," ujarnya.
Selain di kepala juga ada luka lecet di bagian punggung korban, diduga disebabkan gesekan, kemudian di bagian payudara kiri dan kanan ada luka lecet.
Kemudian bagian alat intim korban ditemukan cairan.
Namun belum bisa dipastikan itu cairan apa, karena harus dilakukan cek laboratorium. (*)