Indonesia Open

INDONESIA OPEN 2019- Jonatan Cristie Buka-bukaan Pertemuan Tiba-tiba di Bali hingga Target di Istora

"Awalnya, Chico (Aura Dwi Wardoyo) ulang tahun, lalu kami bilang ayo makan-makan. Pelatih (Hendry Saputra Ho) bilang, ke Bali saja

Penulis: Haryanto | Editor: Muhammad Firdaus
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Diisukan Video Panasnya Tersebar, Jonatan Christie Terhenti di Kejuaraan Asian Games 2018 

INDONESIA OPEN 2019- Jonatan Cristie Buka-bukaan Pertemuan Tiba-tiba di Bali hingga Target di Istora

Pemain tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie buka-bukaan perihal persiapan hingga targetnya jelang Blibli Indonesia Open (BIO) 2019, di Istora Senayan Jakarta.

Dikutip Tribunpontianak dari badminton.org, Jojo sapaan akrabnya mengakui para pemain tunggal putra yang sempat refreshing ke Bali.

"Kemarin, tim tunggal putra sempat refreshing ke Bali," ungkapnya. 

Baca: INDONESIA OPEN 2019 - Praven/Melati Naik Peringkat, Menunggu Kejutan Tontowi/Winny

Baca: INDONESIA OPEN 2019 - Berperingkat Tertinggi dari Lima Wakil, Greysia/Apriyani Jadi Tumpuan

Baca: Top Skor Liga 1 - Gol Indah Ciro, Tempel Ketat Alex pada Daftar Pencetak Gol Terbanyak

Namun, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya agenda itu datang tiba-tiba.

 "Awalnya, Chico (Aura Dwi Wardoyo) ulang tahun, lalu kami bilang ayo makan-makan. Kemudian, pelatih (Hendry Saputra Ho) bilang, ke Bali saja. Kami kira bercanda, ternyata serius," imbuhnya. 

Jojo mengungkapkan bahwa banyak kegiatan yang dilakukan bersama-sama ketika di Bali. Seperti, makan bareng, jalan bareng, main paint ball, berenang di pantai hingga water boom.

"Kami juga tetap latihan selama di Bali. Mungkin kesannya biasa saja kegiatannya, bisa dilakukan di Jakarta. Tapi kalau di Jakarta kan masing-masing punya kegiatan sendiri dan susah kumpulnya," ungkapnya.

"Kalau di Bali kan ada semua, bareng-bareng terus. Kami bangun pagi jam 6.30 dan langsung latihan fisik di pantai, latihan juga, tapi suasananya kan beda," imbuh pemain berperingkat 7 dunia ini.

Jojo merasakan benar manfaat liburan barengnya bersama rekan-rekan di Bali.

"Lebih fresh ya pikirannya, karena jarak BIO dari turnamen sebelumnya kan cukup lama, sebulan lebih, jadi dengan ke Bali kemaren, nggak monoton latihan terus," ungkapnya.

Terkait persiapan jelang BIO 2019, Jojo yang baru saja menjuarai turnamen New Zealand Open 2019 dan Australia Open 2019 ini mengaku tak jauh beda dengan biasanya.

Ia terus meningkatkan latihan teknik dan fisik. "Bedanya kali ini ada waktu yang agak panjang untuk persiapan," imbuhnya.

Baca: VIDEO : LIVE Score Bogor FC Vs PSBS Biak Minggu (14/7) Jam 15.30 WIB, Laga Terakhir Vladmir Vujovic

Target Realistis

Selain itu, Jojo juga bicara targetnya jelang BIO 2019. 

"Semua pemain yang ikut pasti harapannya mau juara, tapi kan harus realistis juga," ujarnya.

Dikatakan, dari peringkatnya di delapan besar, paling tidak masuk perempat final.

Namun, ia memahami bahwa lawan-lawannya tak akan gampang di mulai dari babak-babak awal.

"Lawan-lawan saya di babak pertama dan kedua itu nggak gampang. Saya lebih fokus untuk bisa menikmati permainan saya, enjoy, nggak mikirin harus masuk ke babak ini itu, kalau kalah berarti gagal, ini bisa jadi bumerang buat saya," katanya.

Jojo mengakui masih belum matang dalam kontrol pikiran. Ia mengakui belum seperti pemain ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang sudah lebih sering juara.

"Mereka sudah bisa menempatkan pola pikir yang pas. Misalnya pasang target juara, Kevin/Marcus bisa menempatkan pola pikir yang pas, tapi di pikiran mereka step by step juga, fokus satu-satu ke tiap pertandingan dulu," ungkapnya. 

Ekspektasi Juara

Pada kesempatan itu, Jojo juga mengakui bahwa ekspektasi dirinya agar juara BIO 2019 sangat besar.

Namun, dirinya menilai banyak pemain Indonesia yang punya kans juara lebih besar.

"Masyarakat punya ekspektasi kepada saya mungkin karena ada hasil positif di New Zealand dan Australia, mudah-mudahan ini jadi doa," katanya.

"Pasti banyak harapan, Puji Tuhan ini menambah semangat saya dan teman-teman di tunggal putra. Semoga kami bisa lebih berani lagi di lapangan, berani mengeluarkan semua kemampuan kami," katanya.

"Ini tantangan buat saya, target pribadi saya sebenarnya tahun ini mau juara dulu di turnamen level super 750 atau super 1000," imbuhnya.

Baca: Jadwal Liga 2 2019 Minggu (14/7) ! Persik Vs Persewar, Persis Solo Vs Martapura, PSIM Vs PSBS Biak

Jojo sendiri bertemu Rasmus Gemke (Denmark) di babak pertama.

"Saya pernah ketemu dia di Indonesia Masters kemarin, dan sempat ketinggalan jauh di game pertama tapi bisa membalikkan keadaan," ujarnya.

"Tipe main dia sama seperti pemain Denmark lainnya, banyak main dengan tempo cepat, jarang reli seperti (Kento) Momota. Mainnya banyak drive, angkat, smash, jadi saya harus waspada di pola mainnya dia seperti ini," pungkasnya.

Pada sektor tunggal putra, tiga pemain Indonesia akan turun pada BIO 2019 mengalami nasib berbeda pada daftar peringkat yang dikeluarkan BWF.

Indonesia memang menurunkan tiga pemain pada sektor tunggal putra BIO 2019. Ketiga pemain itu yakni Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto.

 

Tak ada perubahan peringkat dua pemain Indonesia, yakni Jojo, sapaan Jonatan Christie, dan Ginting sapaan Anthony.

Jojo berada di peringkat tujuh dunia dengan total poin 66.188. Di bawahnya, Anthony Sinisuka di peringkat delapan dengan total 66.012 poin.

Sedangkan, Tommy Sugiarto harus turun dua peringkat.

Kini, putra dari pebulutangkis legendaris Indonesia, Icuk Sugiarto itu berada di peringkat 16 dunia.

Tommy berhasil mengumpulkan poin 51.090.

Berikut Peringkat 10 Tunggal Putra Terbaik Dunia

Daftar Peringkat 10 Besar Pemain Bulutangkis Dunia
Daftar Peringkat 10 Besar Pemain Bulutangkis Dunia (Laman Resmi BWF)

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved