3 Tersangka Kasus Ikan Asin Ditangkap, Arie Untung Bersyukur Bisa Tuntut Suami Artis yang Menipunya
3 Tersangka Kasus Ikan Asin Ditangkap, Arie Untung Bersyukur Bisa Tuntut Suami Artis Yang Menipunya....
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
temen2 korban lain lngsung kontak siap datang menunggu komandoku
.
Akhirnya jdnya Nonton tv lagi d, sambil nyari menu khas indonesia, goreng “ikan asin” yg jadi menu yg sangat dihormati setiap org saat ini
????
.
Terzolim-ers
Bersabar aj lah
Allah bekerja dengan caranya," ujarnya.
Meski tak menyebutkan secara langsung siapa yang dituju, namun Arie sedikit memberikan kode di akhir caption-nya.

"Lisan ini sih kepingiiiin banget buka siapa namanya
tapi mengingat akan sayangnya transfer pahala yg bisa aja terjadi jika ngga bs menahan lisan ini
Sayaaang bgt
Semoga jd pelajaran jg buat pribadi,
Nyari emas dpt emas
Nyari “sampah” ya dptnya sama
Ha3x
Masa laluku siih ????
ini kali kedua lho aku dibohongi suaminya temen artis
.
Inget ini fiksi lho????," pungkasnya.
Sejak dulu, Arie enggan menyebut siapa sosok suami artis yang dimaksudkannya itu.
Warganet pun dibuat penasaran dengan sosok orang itu, apakah Pablo Benua atau Galih Ginanjar?
Keduanya sama-sama merupakan suami artis yang tersandung kasus 'ikan asin' ini.
Namun, bila melihat kode 'sampah' yang diberikan diakhir ceritanya.
Warganet pun langsung mengarahkan tudingan oknum yang dimaksud tak lain adalah Pablo Benua.
Pasalnya Pablo dan Reu Utami membuat konten di YouTube-nya dengan nama 'Mulut Sampah'.
Seperti diketahui pula, Rey Utami juga merupakan seorang presenter bola, yang cukup aktif pada masanya.
Meski begitu, Arie Untung tak mau menyebut dengan gamblang nama oknum tersebut dan tetap berdalih ceritanya hanyalah fiksi belaka.
Baca: Raffi Ahmad Curhat Hatinya Kosong, Artis Arie Untung Terkejut Lihat Raffi Ahmad Ketakutan
Baca: Banyak Publik Penasaran, Arie Untung Tercyduk Laporkan Suami Artis ke Polisi
Alami Pergolakan Batin, Arie Untung Blak-blakan Sempat Ingin Murtad
Arie Untung mengalami pergolakan batin yang luar biasa sebelum memutuskan menjadi pribadi yang lebih baik.