Kata Hinca Hingga Deputi Kogasma Jawab Tudingan FKPD Partai Demokrat
Sementara itu, Herzaky Mahendra Putra, Deputi Kogasma Partai Demokrat menambahkan, kalau gerakan segelintir kader itu, bagian dari usaha pihak luar
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Ishak
Ternyata, kata dia,usaha pihak luar itu sia-sia. Masyarakat masih banyak yang ingat dengan keberhasilan era presiden SBY dan merasakan manfaatnya.
Apalagi dengan pemimpin muda Partai Demokrat, AHY, selaku Komandan Kogasma, berhasil melakukan konsolidasi internal dan memimpin kader-kader berjuang di Pileg 2019 lalu sehingga perolehan suara Partai Demokrat di atas prediksi berbagai lembaga survei.
Baca: Erma Ranik Sampaikan Pidato Kekalahan Pileg 2019, Pastikan Partai Demokrat Tak Punya Kursi DPR RI
Baca: Partai Demokrat Sekadau Laporkan Kejanggalan Proses Pemilu 2019
Karena itu, lanjutnya, pihak luar ini mengubah taktiknya. Berusaha memecah belah dari dalam. Setelah bulan lalu menjadikan SBY sebagai sasaran, kali ini AHY yang dijadikan target.
"Sangat disayangkan kalau kemudian ada segelintir kader yang tidak sadar sudah jadi perpanjangan pihak luar untuk berusaha mengganggu Partai Demokrat," jelasnya.
Ia pun mengatakan, Para kader mendukung tindakan tegas terhadap segelintir oknum yang berusaha mengganggu kesolidan partai.
"Disiplin organisasi perlu ditegakkan. Kecil-kecil memang gerakannya, tapi namanya kerikil, kalau sudah di dalam sepatu, mengganggu juga. Jadi, harus dipindahkan atau dibuang," Demikian Herzaky mengakhiri
Untuk diketahui, Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat menyebut Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) merupakan lembaga ilegal dalam struktur partai. Kogasma saat ini dikomandoi putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat FKPD Partai Demokrat, Subur Sembiring menyebut badan sayap tersebut tidak ada dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
Sebelumnya, FKPD Partai Demokrat mendesak SBY mundur dari posisinya sebagai ketua umum. Salah satu anggota Forum Pendiri Partai Demokrat Hengky Luntungan menyebut, SBY gagal memimpin partai dengan melihat hasil Pemilu 2014 dan 2019.
Menurut dia, SBY tidak mampu mempertahankan perolehan suara Partai Demokrat pada 2009 sebesar 20,40 persen. Saat itu Demokrat keluar sebagai partai pemenang pemilu. (*/dho)