Pilpres 2019
Ferdinand Sebut Sandiaga Uno Atur Pertemuan Jokowi dengan Prabowo, Andre: Silaturahmi Turunkan Tensi
Ferdinand Sebut Sandiaga Uno Atur Pertemuan Jokowi dengan Prabowo, Andre: Silaturahmi Turunkan Tensi
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan, dirinya mendapat informasi pertemuan Jokowi dan Prabowo sedang diatur langsung oleh Sandiaga Uno.
Hal itu disampaikan Ferdinand di akun Twitter miliknya, @FerdinandHaean2.
Ferdinand mengatakan, tentu kita senang mendengar ini agar kita semua bersatu bangun bangsa.
"Terkait demokrasi, kita pilih lagi pemimpin baru 2024 nanti. Tetap kritis mengawal pemerintah," tulisnya.
Dapat info bahwa pertemuan pak @jokowi dan @prabowo sedang diatur langsung oleh bang @sandiuno
Tentu kita senang mendengar ini agar kita semua bersatu bangun bangsa. Terkait demokrasi, kita pilih lg pemimpin baru 2024 nanti. Tetap kritis mengawal pemerintah..!
— FERDINAND HUTAHAEAN (@FerdinandHaean2) 1 Juli 2019
Kabar rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo, sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo - Sandiaga Uno, Andre Rosiade.
Menurut Andre, ke depan langkah kita semakin berat.
Dalam arti kata, PR kita adalah bagaimana membangun silaturahim politik antara Jokowi dan Prabowo.
"Dengan harapan menurunkan tensi. Tapi jangan disalahartikan juga oleh publik, silaturahim atau rekonsiliasi ini merupakan bagi-bagi kursi menteri atau politik dagang sapi," katanya dilansir dari KompasTV.
"Karena begini, pendukung kami di elite mungkin bisa menerima proses sudah selesai.
Kompetisi sudah selesai, saatnya kita bergandengan tangan kembali, merajut hubungan kembali untuk Indonesia yang lebih baik ke depan.
Tapi yang di bawah inikan masih merasakan kekecewaan.
"Nah ini PR kita bersama, Pak Prabowo dan juga mitra akan bekerja keras untuk berkomunikasi dengan pendukung dan relawan, bahwa saatnya kita membangun Indonesia melalui jaluir yang lain
Kalau memang kita tidak bisa memerintah, kita bisa di luar pemerintahan.
"Tapi tetap polarisasi dan tensi antar pendukung harus kita turunkan. Karena bagaimanapun, kompetisi sudah selesai," tegasnya.
Andre mengatakan ada beberapa langkah yang akan diambil pihaknya, di partai Gerindra.
Langkah pertama adalah tentu melakukan konsolidasi internal.
"Kedua, Pak Prabowo akan membangun komunikasi dengan relawan dan pendukung untuk menyerap aspirasi," katanya.
"Ketiga, tentu akan berkomunikasi dengan Jokowi. Bertemu, bersilaturahim, mengucapkan selamat kepada Pak Jokowi dengan harapan ini bisa menurunkan tensi," paparnya.
"Tapi sekali lagi, jangan salah artikan pertemuan itu untuk bagi-bagi kursi atau masuk kabinet," tegas Andre.
Andre mengatakan, tidak segampang yang dipikirkan orang untuk pindah atau loncat pagar itu.
"Pertama, dari pihak kami apa mungkin pendukung kami menerima?
"Apalagi survei sudah menunjukkan bahwa mayoritas pendukung kami menginginkan kami kalau tidak menang ya di luar pemerintah." katanya.
Silahturahim antara pak @prabowo dan pak @jokowi atau disebut Rekonsiliasi. Hal ini ditujukan utk meredakan tensi atau polarisasi antara pendukung 01 dengan 02. Jangan sampai Silahturahim atau Rekonsiliasi ini di salah artikan menjadi politik dagang sapi atau bagi2 kursi Menteri
— Andre Rosiade (@andre_rosiade) 30 Juni 2019
Apakah mau pendukung menerima kebijakan untuk pindah? Andre melanjutkan yang kedua, apakah koalisi Jokowi (TKN) mau menerima?
"Karenakan udah kapling-kapling juga posisi. Kita liat bagaimana statement-statement dari koalisi 01. Jadi tidak segampang yang diomongkan orang," katanya
Andre mengatakan, jadi lebih baik, kita step by step mari kita sama-sama menatap masa depan dengan silaturahim dalam rangka menurunkan tensi dan satu hal yang paling penting, bekerja sama itu tidak harus di dalam.
"Bisa juga di luar pemerintah. Menjadi oposisi dan ini juga dibutuhkan bangsa dan negara ini," tegasnya.