adv

Pelaksanaan Program Unggulan Polres Kayong Utara

Program-program itu mulai berjalan sejak jabatan Kapolres dipegang oleh AKBP Asep Irpan Rosadi.

Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Anggota Polres Kayong Utara melaksanakan kegiatan Bhara Pelita di Pantai Pulau Datok, Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. 

Pelaksanaan Program Unggulan Polres Kayong Utara

KAYONG UTARA - Kepolisian Resor (Polres) Kayong Utara mempunyai sejumlah program unggulan.

Program-program itu mulai berjalan sejak jabatan Kapolres dipegang oleh AKBP Asep Irpan Rosadi.

Satu diantara program tersebut yakni Kawal Malam (Kalam).

Asep menerangkan, Tim Kalam adalah sebuah tim Sabhara yang bertugas melaksanakan kegiatan kawal malam bagi para pekerja yang pulang saat malam hari.

Kalam merupakan satu diantara program 100 hari kerja Kapolres.

Baca: Hasil Drawing Indonesia Open 2019: Marcus/Kevin Hadapi Laga Ulangan, Jonatan Christie Vs Rasmus

Baca: Modif Motor Scorpio Jadi Scrambler

Baca: Plt Kadis Nakertrans Harap Sebelum Tanggal 17 Juli, 4000 Sertifikat Diserahkan Kepada Masyarakat

"Yang mana tugas tim ini memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Kabupaten Kayong Utara terhadap maraknya kejahatan jalan, yaitu dengan melaksanakan pengawalan masyarakat, karyawan/karyawati yang pulang kerja pada malam hari," jelas Asep di Sukadana, Sabtu (29/6/2019).

Asep mengatakan, Tim Kalam akan bekerja menunggu jam pulang malam karyawan/karyawati di Tugu Durian, Sukadana, sekitar Pukul 21.00 WIB.

Setelah rombongan terkumpul, Tim Kalam dengan menggunakan motor dinas Sabhara dan Rotatornya mulai mengawal masyarakat yang pulang malam sampai ke tujuan.

Adapun, program Kalam bertujuan untuk mencegah tindak kriminalitas serta untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

Selain Kalam, Polres Kayong Utara juga mempunyai program unggulan lain, yakni Bhayangkara Peduli Lingkungan dan Tempat Wisata (Bhara Pelita).

Program tersebut diluncurkan pada November 2018.

Asep menjelaskan, Bhara Pelita terbagi atas tiga tim, yakni tim aksi, tim edukasi, dan tim evaluasi.

Tim aksi bertugas untuk membersihkan sampah di ruang-ruang publik dan di lingkungan-lingkungan kumuh.

Sementara, tim edukasi berperan menanamkan budaya menjaga kebersihan lingkungan kepada masyarakat, termasuk ke sekolah-sekolah.

Asep mengatakan, Bhara Pelita muncul untuk mendukung program pembangunan Pemerintah Daerah.

"Yang kedua dasar kami adalah pemolisian demokratis, dimana polisi bisa masuk ke sendi-sendi ekonomi, sosial, budaya, ekosom, untuk mendukung tidak munculnya gangguan Khamtibmas," terang Asep.

Asep meyakini program Bhara Pelita mampu membantu menurunkan angka kriminalitas di tengah masyarakat.

Menurut Asep, tim yang tergabung dalam Bhara Pelita paling tidak akan diturunkan membersihkan lingkungan dua kali dalam sepekan.

Bhara Pelita juga akan bekerja secara insidentil, misalnya saat ada suatu event yang biasanya akan meninggalkan banyak sampah.

"Atau ada laporan dari intelejen ada sebuah tempat ibadah, ada sebuah cagar budaya, ada sebuah titik wisata yang catnya sudah pudar, jadi malah seperti rumah hantu, itu insidentil, kami segera kesana bersih-bersih, Insyaallah ngecat," jelas Asep

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved