Pilpres 2019

Live Streaming KompasTV Sidang Putusan MK dan Prediksi Pakar Hukum Jokowi atau Prabowo yang Menang?

Live Streaming KompasTV Sidang Putusan MK dan Prediksi Pakar Hukum Jokowi atau Prabowo yang Menang?

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Kompas.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo - Sandi 

"Yang tidak terlalu enak, pihak termohon. Karena biasanya dipaksa untuk membuktikan alat-alat bukti yang kadang nggak masuk akal," katanya.

Tapi yang paling sulit adalah pemohon. Karena pemohon ini ingin mendalilkan sesuatu hal yang besar.

"Satu, hal yang sifatnya kuantitatif. Dia mengatakan dia menang 52 persen. Kira-kira sampai akhir sidang itu muncul nggak angka 52 persen itu. Saya mengatakan, tidak muncul.

Refly menegaskan, kalau paradigmanya hitung-hitungan, dari awal dirinya mengatakan The Game is Over. 

Kemudian yang kedua, bicara tentang TSM dengan lima dalil yang kualitatif. 

"Keterlibatan Polisi dan Intelijen, penggunaan dana APBN, penyalahgunaan birokrasi dan BUMN, kemudian ada juga restriksi media, kemudian ada juga diskriminasi dalam penegakan hukum. Kira-kira sampai akhir sidang convincing nggak? 

Apakah terbukti secara sah dan meyakinkan, bisa meyakinkan hakim bahwa itu sudah terjadi secara TSM dan berpengaruh pada suara?

"Makanya sejak awal saya mengatakan, kalau paradigmanya hitung-hitungan, kedua TSM yang berpengaruh pada hitungan saya kira The Game is Over," kata Refly.

Hal itu menurutnya bukan sekadar karena tak berhasil dibuktikan, tapi beratnya minta ampun membuktikannya.

"Sangat susah, apalagi dalam konteks Pilpres. Jangan lupa, dalam konteks pemilihan kepala daerah, TSM itu tidak pernah satu provinsi," katanya. 

Refly mencontohkan di Jawa Timur, yang hanya Madura saja. Itupun tidak semua Kabupaten/Kota.

"Jadi dalam konteks TSM itu susahnya minta ampun. Karena itu, harapan itu bisa kalau hakim MK bergerak pada paradigma ketiga, yaitu paradigma yang Jurdil," katanya.

2. Feri Amsari

Pakar Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Feri Amsari
Pakar Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Feri Amsari (Kompas.com)

Direktur Pusako, Feri Amsari, memprediksi kemungkinan kecil Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang.

Feri menilai tim hukum Prabowo-Sandiaga belum menunjukkan bukti kuat untuk mendukung permohonan mereka.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved