Prihatin Pada Korban Pengantin Pesanan Tiongkok, Wali Kota Singkawang akan Lakukan Upaya Ini
MO sempat menjalin ikatan pernikahan dengan warga negara Tiongkok selama 9 bulan dan kerap menjadi korban penganiayaan.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Jamadin
Prihatin Pada Korban Pengantin Pesanan Tiongkok, Wali Kota Singkawang akan Lakukan Upaya Ini
SINGKAWANG - Sebanyak 29 perempuan asal Indonesia menjadi korban pengantin pesanan Tiongkok. 16 orang di antaranya dari Jawa Barat, sementara 13 orang lainnya berasal dari Kalimantan Barat.
MO, salah satu korban pengantin pesanan Tiongkok mengaku tidak pernah diberikan makan selama hidup di Negeri Tirai Bambu.
Selama di Tiongkok, MO juga ternyata dipaksa untuk bekerja tanpa kenal henti.
MO, adalah salah satu pengantin pesanan yang berhasil melarikan diri dari Tiongkok.
MO sempat menjalin ikatan pernikahan dengan warga negara Tiongkok selama 9 bulan dan kerap menjadi korban penganiayaan.
Baca: HUT ke- 2, Neo Hotel Gajahmada Ingin Tingkatkan Kualitas Pelayanan
Baca: Kapolsek Pontianak Selatan Beberkan Kronologi Penemuan Mayat di Kamar Kos
Kisah pahit MO bermula dikenalkan oleh rekannya kepada dua lelaki asal Tiongkok di Singkawang, Kalimantan Barat.
Saat dikenalkan kepada dua lelaki pertama, ia menolak karena mengaku tidak cocok.
Selang 2 hari kemudian, ia dikenalkan kepada dua lelaki berikutnya, dan MO pun memilih salah satu lelaki untuk menjadi suaminya.
Sang 'Mak Comblang' yang menemui MO pun mengatakan bahwa apabila ia sudah menikah dengan pria asal Tiongkok kehidupannya bakal berubah. MO juga diberikan uang Rp 19 juta.
Sebelum berangkat ke Tiongkok, MO mengadakan semacam upacara pernikahan dalam bentuk tukar cincin.
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie merasa prihatin mendengar peristiwa ini. Ia tidak mau masyarakat khususnya di Kota Singkawang menjadi korban karena masa depan anak-anak itu sangat penting bagi mereka ke depan.
"Kita sangat prihatin," katanya, Minggu (23/6/2019).