2023 PLN Targetkan 100 Persen Masyarakat Kalbar Sudah Terlistriki
semua pihak dapat sama-sama mengedukasi kepada masyarakat sehingga dampak pemadaman karena gangguan-gangguan tersebut berdampak perekonomian masyaraka
Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
2023 PLN Targetkan 100 Persen Masyarakat Kalbar Sudah Terlistriki
PONTIANAK - Saat ini rasio elektrifikasi di Kalimantan Barat (Kalbar) baru mencapai 88 persen. Artinya masih 12 persen marsyarakat Kalbar yang belum menikmati listrik.
Hal ini disampaikan Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Machnizon Masri saat membuka Multi Stakeholder Forum “Komitmen Meningkatkan Layanan Publik Berintegritas” di Hotel Golden Tulip Pontianak, Rabu (19/6) .
Baca: Ombudsman Geram Pemain Layangan Hanya Kena Denda Rp 100 Ribu
Baca: Daftar Lengkap Peraih Medali Juara Cabor Taekwondo
“Namun kami menargetkan pada 2023 atau 2024 rasio elektrifikasi ini sudah 100 persen. Artinya 100 persen masyarakat sudah dapat pelayanan listrik. Mudah-mudahan kita bisa menjalankan tugas ini dengan baik. Jadi kita semua bisa menikmati listrik yang baik dan murah,” ungkap Machnizon.
Dia menyampaikan problem PLN yang cukup serius di Kalimantan Barat, khususnya di Kota Pontianak adalah permaianan layang-layang. Meski ini merupakan budaya, tapi bagi PLN, permainan layangan kawat sering menjadi menyebab gangguan di transmisi. Padahal jika terjadi gangguan di 120 KV yang membuat satu Gardu Induk (GI) dampaknya luar biasa bahkan bisa memadamkan satu kota. Sementara untuk pemulihannya bisa menghabiskan waktu satu hingga tiga jam.
“Risiko terjelek adalah bisa menyebabkan kecelakaan serta bisa membuat nyawa melayang karena aliran listrik itu akan mengalir melalui benang layangan yang menggunakan tali kawat sampai orang yang memainkan”, jelasnya.
Machnizon Masri mengatakan, jika cuaca panas PLN dikhawatirkan permaianan layang-layang, tetapi ketika hujan was-was dengan gangguan petir dan pohon tumbang.
Dia berharap kedepan semua pihak dapat sama-sama mengedukasi kepada masyarakat sehingga dampak pemadaman karena gangguan-gangguan tersebut berdampak perekonomian di masyarakat tidak maju. Machnizon Masri juga berharap kedepan kualitas listrik di Kalimantan Barat , termasuk di Kota Pontianak ini akan dapat menyamai kualitas listrik di pulai Jawa, seperti di Jakarta yang jarang terjadinya pemadaman, karena kualitas jaringannya jauh lebih baik.
Kemudian untuk masyarakat di perdesaan dengan listrik desa, pihaknya akan terus berupaya untuk melistriki seluruh penduduk di negeri ini.
Machnizon menjelaskan Multi Stakeholder Forum “Komitmen Meningkatkan Layanan Publik Berintegritas” bertujuan untuk meningkatkan silahturahim antara PLN dengan stakeholder baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung terhadap proses bisnis yang dilakukan oleh PLN.
Selain itu juga untuk mewujudkan kesamaan pemahaman terkait mutu layanan yang diberikan PLN, sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap layanan kelistrikan. Hal itu menurutnya disebabkan oleh semakin meningkatnya teknologi.
"Acara multi stakeholder forum ini sangat tepat dilaksanakan setelah kita melaksanakan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri, tentunya sebagai wadah silahturahmi antara PLN dan stakeholder," jelasnya.