Ramadan Omset Pegadaian Syariah Pontianak Meningkat 10 Persen

PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Kota Pontianak mengalami peningkatan omset pada bulan ramadan sebesar 10 persen

TRIBUNPONTIANAK/Mia Monica
Warga lakukan transaksi di Pegadaian Syariah, Jalan A Yani Pontianak, Rabu(12/6) 

Ramadan Omset Pegadaian Syariah Pontianak Meningkat 10 Persen

PONTIANAK - PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Kota Pontianak mengalami peningkatan omset pada bulan ramadan sebesar 10 persen. Kondisi ini diakui selalu terjadi setiap tahunnya saat bulan Ramadan hingga Lebaran, Rabu (12/6).

“Seperti kebiasaan pegadaian dimana-mana termasuk pegadaian syariah Pontianak biasanya kalau menjelang lebaran atau awal puasa lebih banyak orang-orang yang membutuhkan modal, terutama modal untuk keperluan buka usaha dadakan di bulan puasa. Dari segi penambahan omset atau OSL, Alhamdulillah selama bulan April Mei kenaikan cukup signifikan ada pertumbuhan sekitar 10 persen dari pada tahun kemarin,” ujar Senior Branch Manager Pegadaian Syariah Pontianak, Muhammad Ichlas.

Baca: TERPOPULER - Usman Siram Air Keras ke Anak Janda Idaman, Zul Zivilia, hingga Pemain Persib Bandung B

Baca: FOTO: Pelaksanaan Rapat Paripurna ke-4 Masa Persidangan III Tahun 2018-2019 DPRD Kota Pontianak

Baca: Cara Daftar Online Mahasiswa Baru di Universitas Muhammadiyah Pontianak  

Namun ia mengungkapkan ketika menjelang akhir ramadan banyak masyarakat yang datang untuk menebus, karena menurutnya kebiasaan masyarakat Indonesia adalah merasa ada yang kurang jika tidak menggunakan perhiasan di hari raya.

Muhammad Ichlas mengatakan saat ini target yang sudah dicapai Pegadaian Syariah yaitu sebesar 96 persen.

“Alhmdulillah pencapaiannya kita sudah 96 persen. Jadi dengan posisi OSF sekarang itu sekitar 75 miliar dari targetnya yaitu 78 miliar, mudah-mudahan di sisa satu semeseter ini target tersebut bisa terpenuhi,” ucap Ichlas kepada Tribun Pontianak.

Ia pun mengatakan pertumbuhan terbesar berada di gadai atau lahan. Dan yang belum tercapai yaitu di non lahan.

“Yang belum tercapai itu di non lahan, seperti untuk pembelian motor itu namanya amanah, untuk usaha mikro dan produk tabungan masih kurang tercapai. Lahan sudah tercapai non lahan yang belum,” pungkasnya. (Mia Monica)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved