Ani Yudhoyono Wafat

Sehari Sebelum Ani Yudhoyono Meninggal, Mbah Mijan Sudah Mimpikan Ini!

Sehari Sebelum Ani Yudhoyono Meninggal, Mbah Mijan Sudah Mimpikan Ini! Ani meninggal di rumah sakit tempat ia dirawat, National University Hospital...

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
INSTAGRAM @aniyudhoyono
Sehari Sebelum Ani Yudhoyono Meninggal, Mbah Mijan Sudah Mimpikan Ini! 

Sehari Sebelum Ani Yudhoyono Meninggal, Mbah Mijan Sudah Mimpikan Ini! 

Istri Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono meninggal dunia, Sabtu (1/6/2019), pukul 11.50 waktu Singapura.

Ani meninggal di rumah sakit tempat ia dirawat, National University Hospital, Singapura.

Sebelum Ani Yudhoyono meninggal, kondisinya dikabarkan semakin menurun.

Seperti diketahui, mantan ibu negara RI ini menderita kanker darah.

Ia pun dibawa ke ICU untuk menjalani perawatan intensif di National University Hospital Singapura.

Kondisi Ani disebut tidak stabil dan semakin menurun.

Menurut Kepala Divisi Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, Ani dua kali tidak sadarkan diri.

"Pagi ini kesehatan Ibu Ani kembali sedikit memburuk.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa mendengar dan mengabulkan permohonan dalam doa kita semua, yakni Ibu Ani dapat melewati ujian yang sangat berat ini dan segera kembali pulih. Amin," tulis Rachland Nashidik yang dilansir dari akun twitternya RachlandNashidik. 

Instagram Story Mbah Mijan
Instagram.com/mbahmijan
Instagram Story Mbah Mijan

Menanggapi kondisi Ani, paranormal kondang Mbah Mijan memberikan pernyataan tidak biasa.

Lewat akun Instagram Story miliknya, Mbah Mijan mengaku bertemu Ani dalam mimpi.

Dalam mimpinya, Mbah Mijan melihat Ani mengenakan baju pengantin berwarna hijau.

"Semalam Mbah mimpi ketemu Bu Ani, pakai baju pengantin warna hijau," tulis Mbah Mijan mengawali ceritanya.

"Beliau tampak cantik, berharisma, dan berwibawa. Cepat sembuh ya bu Ani."

Tak hanya itu, Mbah Mijan pun mendoakan agar Ani Yudhoyono lekas sehat dan sembuh.

"Cepat sembuh ya bu Ani," tulis Mbah Mijan.

Mbah Mijan tampaknya masih tetap percaya akan kekuatan doa.

Di akun Twitternya, Mbah Mijan pun menuliskan doa-doanya untuk kesembuhan Ani Yudhoyono, istri SBY.

"Bismillahirahmanirahiim semoga Allah segera mencabut penyakitnya dan memberikan kesehatan seperti sediakala. Mari Guys kita panjatkan #DoaUntukBuAni Al-Fatihah.

Diketahui bersama, selama tiga bulan terakhir, Ani Yudhoyono menjalani perawatan di ruang karantina khusus untuk menghindari terjadinya infeksi virus dan bakteri yang berpotensi mengganggu proses pengobatan yang sedang dilakukan.

Ani Yudhoyono divonis mengidap kanker darah.

Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Inilah 6 Fakta Menarik Tentang Perjalanan Hidup Istri SBY

Ani Yudhoyono mantan ibu negara Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono meninggal dunia di ruang Intensive Care Unit (ICU) National Hospital University, Singapura, Sabtu (1/6/2019) siang.

Kondisi tubuh Ani Yudhoyono smepat mengalami penurunan akibat demam tinggi yang secara tiba-tiba menyerangnya.

Ani Yudhoyono mulai masuk ruang ICU pada Rabu (29/5/2019) sore.

Itu merupakan kali kedua Ani Yudhoyono masuk ke ICU, selama menjalani pengobatan sakit kanker darah yang dijalaninya sejak Februari 2019.

Dirangkum dari berbagai sumber, inilah 6 fakta menarik tentang Ani Yudhoyono.

1. Anak Panglima RPKAD

Ani yang memiliki nama lengkap Kristiani Herrawati ini lahir di Yogyakarta, 6 Juli 1952.

Ani merupakan anak ketiga dari enam bersaudara pasangan Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (alm) dan Sunarti Sri Hadiyah.

Sarwo Edhie merupakan seorang panglima RPKAD atau saat ini disebut Kopassus.

Sarwo Edhie memiliki peran besar dalam menumpas pemberontakan G30S pada 30 September 1965.

Pasukan tentara dibawah komando Sarwo Edhie sukses mengambil alih Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma dari kekuasaaan sekelompok orang yang hendak melakukan perlawanan terhadap Indonesia.

2. Pernah Tak Lulus Kuliah

Ani merupakan sosok wanita yang tangguh.

Meski demikian, ia sempat tak lulus saat duduk di bangku perkuliahan.

Saat itu ia mengambil jurusan Kedokteran di Universitas Kristen Indonesia (UKI).

Saat sedang menjalani separuh perkuliahan, sang ayah yakni Sarwo Edhie ditugaskan untuk menetap di Korea Selatan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.

Ani pun mengikuti perpindahan sang ayah dan terpaksa meninggalkan bangku peruliahan yang sedang diempunya.

Semangat Ani untuk mengenam bangku perkuliahan tak pudar.

Ani pun memutuskan untuk melanjutkan perkuliahan di Universitas Terbuka dan sukses menjadi Sarjana Sosial Ilmu Politik pada 1998.

3. Kisah Cintanya dengan SBY Pernah Ditentang

Percintaan SBY dan Ani awalnya sempat ditentang oleh Raden Soekotjo, ayahanda SBY.

Soekotjo yang merupakan mantan Danramil itu merasa tidak sepadan dengan Ani yang merupakan putri seorang jenderal dari keluarga orang berada.

Namun, gelora asmara antara SBY dan Ani sudah tak mampu dipadamkan lagi.

Terlebih, ayah Ani yakni Sarwo Edhie pun ternyata tidak mempermasalahkan hubungan mereka.

Sarwo Edhie cukup terpukau dengan sosok SBY yang menjadi tentara berprestasi.

Sarwo Edhie pun rela melepas Ani untuk dinikahi dengan SBY.

Ani dan SBY pun melangsungkan pernikahan pada 1975.

Dari pernikahannya, Ani dan SBY dikaruniai dua orang putera yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono.

Kekinian, Ani dan SBY pun telah memiliki 4 orang cucu dari kedua anak mereka yang telah menikah.

4. Hobi Fotografi 

Meski mulai memasuki usia senja, Ani masih aktif melakukan berbagai kegiatan.

Ia pun memiliki hobi yang cukup jarang ditemui oleh wanita seusianya, yakni fotografi.

Ani sangat gemar memotret berbagai peristiwa yang ia alami.

Sejumlah hasil potretannya pun ia abadikan dan dibagikan melalui akun media sosial miliknya.

5. Luncurkan Buku

Tak hanya memiliki hobi fotografi, Ani juga aktif menulis.

Belum lama ini, Ani baru saja meluncurkan sebuah buku berjudul ‘Ani Yudhoyono: 10 Tahun Perjalanan Hati’.

Buku setebal 539 halaman ini banyak menceritakan perjuangannya menjadi Ibu Negara mendampingi SBY yang menjadi presiden selama dua periode.

6. Meninggal di Hari Pancasila

Ani Yudhoyono meninggal dunia di ruang Intensive Care Unit (ICU) National Hospital University, Singapura, Sabtu (1/6/2019) siang.

Diketahui tanggal 1 Juni adalah hari dimana diperingatinya hari lahir pancasila. 

Dokter Kepresidenan RI Beberkan Fakta Dibalik Wafatnya Ibu Ani Yudhoyono Istri SBY

Ibu dua anak ini diketahui menderita penyakit kanker darah.

Ia pun telah dirawat secara intensif di University Hospital Singapura sejak Sabtu (2/2/2019) lalu.

Sudah satu bulan terakhir Ani harus menjalani berbagai perawatan di rumah sakit.

Suami serta anak-anak dan menantunya pun bergantian pulang-pergi ke Singapura untuk menemaninya.

Karena penyakitnya tersebut, Ani dikabarkan harus mendapatkan donor sumsum tulang belakang untuk kesembuhannya.

Tes pun sudah dilakoni oleh semua anggota keluarga untuk mengetahui bisa tidaknya menjadi donor Ani Yudhoyono.

Melansir dari Kompas.com, hasil tes menunjukkan kalau Pramono Edhie Wibowo paling cocok menjadi pendonor sungsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono.

Pramono Edhie Wibowo akan jadi pendonor sumsung tulang belakang Ani Yudhoyono | Kolase Instagram.com/aniyudhoyono, GridHot.id

Hal tersebut disampaikan langsung oleh putra sulung SBY dan Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ia menyebut pamannya itu memiliki kesamaan delapan parameter darah yang dibutuhkan oleh dokter untuk transplantasi sungsum tulang belakang.

Meski demikian, AHY tak menyebutkan secara rinci apa parameter yang dimaksud.

"Yang pasti, delapan parameter darah yang dibutuhkan dokter ada di adik Ibu Ani Yudhoyono. Kami bersyukur karena tidak sampai mencari ke mana-mana, bahkan sampai ke seluruh dunia," kata AHY di Surabaya, Rabu (27/3/2019).

Dari hasil tes darah seluruh keluarga besar, Pramono Edhie-lah yang dinilai paling cocok menjadi pendonor karena memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan dokter.

"Delapan parameter dibutuhkan dokter ternyata ada semua di Pramono Edhie Wibowo. Keluarga yang lain mungkin hanya memenuhi empat parameter," imbuh AHY.

Namun pendonoran sumsum tulang yang direncanakan ini tidak dilakukan.

Hal itu diketahui dari penuturan Terawan Agus Putranto, dokter kepresiden RI yang diterbangkan Presiden Jokowi untuk merawat Ani Yudhono selama di Singapura. 

"Pendonoran sumsum tulang tidak dilakukan, perjalanan penyakit ibu yang tidak memungkinkan pemberian donor sumsum tulang," ujar dokter Terawan Agus Putranto saat Konferensi Pers di National Hospital University, Singapura.

Dokter Terawan mengatakan dirinya bersama tim sudah maksimal melakukan yang terbaik.

Namun dibalik usaha yang maksimal ternyata Tuhan punya rencana lain. 

Kesehatan terakhir Ani Yudhono juga dikatakannnya sempat membaik.

Namun kemaren tiba-tiba almarhumah mengalami kemunduran. 

Akibar kondisinya yang memburuk Ani dipasang respirator. 

"Menggunakan respirator sejak kemaren malam," ujar dokter Terawan. 

Kembali lagi dokter Terawan menegaskan penyebab turunya penyakit Ani Yudhoyono bukan karena kemoterapi yang dijalani tapi disebabkan perjalanan penyakitnya sendiri. (*)

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: ANI YUDHOYONO WAFAT

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved