Citizen Reporter

Para Perajin Siapkan Lahan untuk Budidaya dan Lestarikan Tanaman Pandan di Desa Pangkalan Buton

Setelah survei, akhirnya mereka mendapatkan lahan (menyiapkan lahan) kurang lebih 150-200 meter persegi yang merupakan atas kerjasama perajin

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Ishak
Istimewa
Para Perajin Siapkan Lahan untuk Budidaya dan Lestarikan Tanaman Pandan di Desa Pangkalan Buton. 

Para Perajin Siapkan Lahan untuk Budidaya dan Lestarikan Tanaman Pandan di Desa Pangkalan Buton

Citizen Reporter
Petrus Kanisius
Yayasan Palung 

KETAPANG - Bulan lalu, tepatnya tanggal 20-26 April 2019 para perajin tikar pandan dari Kelompok Peramas Indah di Desa Pangkalan Buton, Kabupaten Kayong Utara melakukan survei lokasi untuk lahan budidaya tanaman pandan.

Setelah survei, akhirnya mereka mendapatkan lahan (menyiapkan lahan) kurang lebih 150-200 meter persegi yang merupakan atas kerjasama perajin dengan pihak pemerintah desa di Desa Pangkalan Buton.

Pada saat survei lokasi, para perajin di dampingi oleh Agus dari pihak pemerintah desa Pangkalan Buton. Lahan atau pun lokasi untuk penanaman tanaman pandan, merupakan lahan milik desa atas usulan dan inisiatif dari para perajin dari kelompak Peramas Indah.

"Saya sangat senang dengan adanya inisiatif dari para perajin/pengrajin untuk bekerjasama dengan pihak pemerintah desa dengan menyiapkan lahan untuk budidaya tanaman pandan. Seperti diketahui, tanaman pandan merupakan bahan baku bagi perajin untuk memanfaatkan hasil hutan bukan kayu yang menjadi sumber atau pun alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan," ujar Manager Program Sustainable Livelihood (SL) Yayasan Palung, Wendi Tamariska.

Baca: Para Penerima BOSC Ikuti Training Kampanye Kesadaran Konservasi

Baca: Malam Penganugerahan Penerima Beasiswa Peduli Orangutan Kalimantan (BOCS) 2019

“Tidak hanya budidaya, tetapi ini murni inisiatif yang mereka lakukan ini sebagai cara mereka untuk melestarikan tanaman pandan itu sendiri karena berbagai alasan, satu diantaranya atas kekhawatiran mereka akan semakin sedikitnya lahan tanaman pandan di habitat aslinya karena berbagai faktor seperti meluasnya pembukaan lahan pertanian, pembangunan dan perkebunan," lanjutnya menjelaskan.

Menurut ibu Aisyah, dari kelompok Peramas Indah mengatakan, semoga dengan adanya lahan ini, Pangkalan Buton memiliki bahan baku tanaman pandan yang berkelanjutan dan kita bisa melestarikan tanaman pandan.

Baca: Anggota Explore Kayong Utara Prihatin Kondisi Habitat Orangutan di Taman Nasional Gunung Palung

Nanti, setelah lebaran, para perajin dari kelompok Peramas Indah bersama dengan kelompok perajin lainnya seperti Kelompok Ida Craft dan Kelompok Petani Meteor Garden akan melakukan penaman tanaman pandan dan tanaman lainnya (sistem tanam campuran atau sistem tanam agroforestri). Tidak hanya pandan rencana yang mereka tanam tetapi ada tanaman lainnya seperti tanaman sayur-sayuran atau pun tanaman yang cocok ditanam di lokasi tersebut, kata Wendi.

Semoga saja dengan adanya lokasi (lahan) untuk budidaya tanaman pandan ini para perajin bisa melestarikan tanaman pandan dan menjadi sumber pendapatan alternatif mereka yang berkelanjutan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved