Pemilu 2019
Ketua KPPS di Kubu Raya Meninggal Dunia, Riwayat Sakit hingga Sesak Napas Sebelum Tutup Usia
Ketua KPPS di Kubu Raya Meninggal Dunia, Riwayat Sakit hingga Sesak Nafas Sebelum Tutup Usia
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Nasaruddin
Ketua Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Sungai Besar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Sulik, meninggal dunia, Minggu (12/5/2019).
Sulik meninggal dunia setelah kondisi kesehatannya memburuk, seusai pleno tingkat Kabupaten.
Hal itu sebagaimana disampaikan perwakilan pihak keluarga, Mustafa, kepada Tribun Pontianak.
Mustafa mengatakan, Sulik meninggalkan satu istri dan dua anak perempuan berusia 11 tahun dan 3 tahun.
“Kami dari teman-teman dekat beliau mohonlah supaya pemerintah, KPU memperhatikan keluarga korban,” katanya.
Sulik diketahui mengidap sakit dibetes ringan sejak lama.
Baca: 10 Penyelenggara Pemilu di Kubu Raya Meninggal, Kelengkapan Berkas Jadi Kendala KPU Beri Santunan
Baca: Jadwal Imsak Pontianak dan Waktu Buka Puasa Ramadhan 1440 H dan Jadwal Sholat Lima Waktu Hari Ini
Meski sakit, dirinya masih bisa beraktivitas dan berkebun serta menjadi jadi Ketua PPS.
Namun, usai pleno tingkat Kabupaten, kesehatan Sulik tiba-tiba memburuk.
Diabetesnya semakin parah, tekanan darahnya tinggi dan ia mengalami sesak nafas.
Sulik berusaha bertahan, dibantu oleh seorang bidan desa yang merawatnya di rumah.
Hingga tiga hari kemudian, tepatnya Minggu pukul 08.00 WIB Sulik menghembuskan nafas terakhir.
Ia dinyatakan meninggal setelah tiba-tiba mengalami sesak nafas.
“Saat itu masih bisa ngomong, pagi tiba-tiba sesak nafas lagi pucat dan langsung meninggal,” kata Mustafa.
Mustafa mengatakan, saat proses Pemilu beberapa waktu lalu, petugas KPPS bekerja sampai subuh dan lanjut hingga besok hari.
Setelah proses di TPS itu selesai, langsung pleno di kecamatan.
"Mereka harus mempertanggungjawabkan lagi. Beban moral gak mereka tu sebagai ketua KPPS. Apalagi KPU dianggap tidak loyal atau dicurigai, jadi kawan-kawan dah bekerja sungguh-sungguh tapi masih diisukan yang ndak-ndak, mereka jadi agak beban,” tukas Mustafa.
Mustafa berharap pemerintah dan KPU memperhatikan hal ini, sebagai wujud apresiasi terhadap kinerja dan pengabdian almarhum selama ini.
Apalagi bukan kali pertama bagi Sulik bertugas dalam penyelenggaraan pemilu.
Sulik menambah daftar petugas Pemilu 2019 yang meninggal dunia di Kubu Raya.
KPU Kubu Raya hingga Senin (13/5/2019) sudah menerima laporan sembilan orang yang meninggal dunia, belum termasuk Sulik.
“Kalau untuk status Pak Sulik, kami belum bisa memastikan. Sementara ini urus data yang sudàh masuk dan dalam tahap lengkapi berkas yang kurang, surat ahli waris dan nomor rekening,” kata Komisioner KPU Kubu Raya, Syarifah Nuraini, Senin (13/5/2019).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah berkomitmen untuk bertanggungjawab atas meninggalnya ratusan petugas penyelenggara pemilu di indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Kubu Raya.
Hanya saja, hal itu masih mengalami beberapa kendala, di antaranya kelengkapan berkas administrasi agar keluarga dapat menerima santunan terhadap korban, baik yang meninggal dunia maupun sakit.
“Kami minta kronologis seperti apa, karena harus ada kronologis yang memang menyatakan beliau wafat atau sakit disebabkan dalam menjalankan tugas. Kita ini khawatir juga ada orang yang memang bukan dalam masa tugas dianggap dalam masa tugas karena mendengar ada santunan,” terang Syarifah Nuraini, Senin (13/5/2019).
Hal itu menurutnya sudah menjadi imbauan dari KPU pusat terhadap KPU provinsi maupun Kabupaten/Kota bahwa jika memang ada korban, baik itu sakit atau kecelakaan kerja hingga yang meninggal dunia untuk melakukan proses verifikasi.
Adapun berkas yang harus dipenuhi berupa Fotokopi KTP, fotokopi KK, surat kematian baik itu dari RS ataupun dari Desa yang menyatakan bahwa yang bersangkutan benar wafat di tanggal sekian lokasinya dimana dan dalam keadaan apa.
Nantinya mereka, khususnya untuk korban yang meninggal, ahli waris akan mendapatkan santunan sebesar Rp 36 juta yang ditransfer langsung ke rekening oleh KPU RI.
Sedangkan untuk korban yang sakit, akan menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan kondisi yang bersangkutan.