Ramadan
Live Streaming Ceramah Ustadz Abdul Somad di TVOne Jelang Berbuka Puasa dan Indahnya Ramadhan 2019
Live Streaming Ceramah Ustadz Abdul Somad di TVOne Jelang Berbuka Puasa dan Indahnya Ramadhan 2019
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Ustadz Abdul Somad menyampaikan ceramah di sepanjang Bulan Ramadhan 1440 H yang ditayangkan di TVOne.
Ceramah Ustadz Abdul Somad ditayangkan setiap hari pada program JELANG BERBUKA sebelum azan Maghrib dan INDAHNYA RAMADHAN setiap hari jam 03.30 WIB.
Untuk menyaksikan ceramah Ustadz Abdul Somad, klik link TV One berikut:
Dilansir dari akun Instagram Ustadz Abdul Somad, dalam ceramahnya UAS akan menyampaikan Tadabbur Ayat-ayat Pilihan pada program Indahnya Ramadhan.
Video ceramah UAS juga bisa dilihat di channel Youtube Tafaqquh Video.
Ceramah yang ditayangkan merupakan rekaman, yang syutingnya sudah digelar sekitar beberapa waktu yang lalu.
Ustadz Abdul Somad memberi contoh razia yang digelar Polisi, saat menjelaskan makna iman dalam sesi Tadabbur Surat Al-Baqarah 183.
Baca: Ustadz Abdul Somad Tantang Haters Asal Malaysia, Ini Kalau Mau Serius Sama Saya
Baca: Ustadz Abdul Somad Ungkap Doa & Amalan Pembuka Pintu Rezeki, Waspadai Perbuatan Penutup Pintu Rezeki
Ustadz Abdul Somad menyampaikan hal itu saat ditanya mengenai hubungan iman dan takwa, saat membedah isi Quran Surat Al-Baqarah 183.
Menurut Ustadz Abdul Somad, dalam al Quran Surat Al-Baqarah 183, yang pertama dipanggil adalah orang yang beriman.
"Yang pertama kali dipanggil wahai orang yang beriman. Tapi kemudian pada akhirnya laallakum tattaquun. Yang dipanggil iman, yang menjadi tujuan, takwa," kata UAS dalam video yang diunggah Tafaqquh Video di Youtube.
Lalu apa korelasinya? Apa hubungannya?
Ustadz Abdul Somad kemudian mencontohkan adanya informasi razia.
"Di sana ada razia. Percaya kita bahwa di sana ada razia, percaya itu iman. Lalu karena kita percaya bahwa ada razia, lalu kitapun memakai helm, memperpanjang SIM, mempersiapkan segala sesuatunya," kata Ustadz Abdul Somad.
"Perbuatan, efek dari percaya itu lalu muncul rasa takut, takut itu disebut dengan takwa," lanjut UAS.
Ustadz Abdul Somad kembali memberikan contoh lainnya.
"Nanti di Makkah musim dingin. Percaya bahwa di Makkah sedang musim dingin, Umroh bulan Desember, percaya itu disebut iman. Lalu karena percaya, disiapkanlah jaket, disiapkanlah celana dua lapis, disiapkan kaos kaki tebal. Mempersiapkan diri itu disebut dengan takwa," jelas UAS.
"Bapak kena penyakit darah tinggi. Percaya bahwa kita kena penyakit, percaya itu iman," kata UAS.
Lalu kemudian karena sudah percaya, jangan makan yang banyak kolesterol, jangan makan daging, jangan makan ini, jangan ini.
"Maka sikap kita mengikuti agar tidak terlalu parah serangan penyakit ini maka disebut dengan takwa. Itulah lebih kurang korelasi antara iman dan takwa," kata UAS.
Simak ceramah UAS selengkapnya dalam video berikut:
Amalan Utama di Bulan Ramadhan
Ustadz Abdul Somad (UAS) mengungkap amalan penting di Bulan Ramadhan.
Satu di antara amalan itu lebih berat dari Jihad, berperang di jalan Allah SWT.
Ustadz Abdul Somad secara keseluruha menyampaikan ada lima amal yang menjadi prioritas mesti dilakukan sepanjang bulan Ramadan.
UAS mengibaratkan Ramadan dengan bazar murah.
"Orang diberikan karung, maka ketika dia masuk ke tempat belanja murah tadi, karung kosong," kata UAS.
"Dia tengok. Mau beli beras bagus. Mau beli gula, bagus. Mau beli minyak bagus, Semua bagus sampai habis waktu satuopun tak dia beli. Karena semua bagus," kata Ustadz Abdul Somad.
Agar jangan sampai seperti itu, maka kita ada skala priotitas.
"Apa saja barang yang mau kita beli supaya keluar dari tempat bazar penuh karung. Begitulah kurang lebih di Ramadan. Apa saja amal-amal yang akan kita bawa keluar Ramadan," lanjutnya.
1. Shiyam
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, amal pertama yang penting di bulan suci Ramadan adalah shiyam.
Shiyam artinya imsak. Imsak artinya menggenggam. Apa yang digenggam?
"Yang pertama digenggam, mulut. Tak masuk air tak masuk nasi, tak masuk sambal, tak masuk sayur, semua tak masuk," kata Ustadz Abdul Somad dilansir channel Youtube Tafaqquh.
"Begitu juga tidak boleh keluar. Tak boleh keluar sumpah serapah, tak boleh keluar caci maki, kata-kata kotor, fasiq, tak boleh. Ini yang pertama kali digenggam," katanya.
Yang kedua yang digenggam adalah mata.
"Mata ini musti digenggam. Maksudnya jangan sampai melihat yang tidak diridhai Allah SWT," kata UAS.
Apalagi yang di-shiyam? kaki yang ditahan. Jangan melangkah ke tempat yang tak diridhai Allah SWT.
Apalagi ditahan? Tangan. Jangan lagi memukul, menempeleng, menampar, menyakiti hati orang. Apalagi ditahan? Otak.
Jangan lagi memikirkan yang tidak dihalalkan, tak dibenarkan Allah SWT.
"Mulut, mata, telinga, kaki, tangan," kata UAS.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, shiyam adalah ibadah yang tidak berkeringat. Karena dia tidak melakukan aktivitas.
"Shiyam, menahan. Tahan mata, tahan mulut, tahan telinga, kaki dan tangan. Tapi justru banyak orang lebih mau amal berkeringat daripada menahan," kata Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, banyak amal yang kita sangka berat, tapi justru ada yang lebih berat.
"Ada yang lebih berat dari pada Jihad. Tumpah, menetes darah, nyawa bisa ilang. Apa yang lebih berat daripada itu?," kata Ustadz Abdul Somad.
"Berat menahan mata, berat menahan lidah," lanjut UAS.
2. Qiyam
Qiyam adalah tegak. Kenapa disebut tegak? Karena kita sudah tegak dari jam delapan sampai jam sembilan.
Enam puluh menit kita sudah tegak. Itulah tadi disebut dengan Qiyam.
Qiyam artinya tegak. Apa yang ditegakkan? Kaki.
Maka ibadah ini yang paling afdhol di tengah malam adalah Qiyam. Menegakkan malam, bahasa Arabnya lail. Maka disebut Qiyamul Lail.
"Nabi Muhammad SAW satu malam itu Qiyamnya rakaat pertama surat Al Baqarah dua juz empat lembar. Kalau dibaca pelan, dua jam lebih kurang," kata UAS.
Makanya Nabi Muhammad Sholat Tarawihnya 11.
Pada masa Umar bin Khattab, orang tak sanggup tegak lama, dipanggillah imam namanya Ubay bin Ka'ab.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, Qiyam bukan hanya Sholat Tahajjud, Witir dan Tarawih.
Sholat Sunnat Wudhu, menurut UAS juga Qiyam. Kemudian Sholat Sunnat Taubat, Sholat Sunnat Hajat, Sholat Sunnat Tasbih .
Nabi Muhammad di bulan puasa tidurnya sikit. Kita sikit-sikit tidur.
3. Sedekah
Ustadz Abdul Somad mengatakan, sedekah inilah yang menolong di hadapan Allah SWT.
"Orang akan bernaung di bawah sodaqohnya samapi diputuskan pengadilan di padang mahsyar," katanya.
"Apa yang dimakan busuk, yang kau pakai lapuk, yang disedekahkan itulah yang dibawa mati menghadap Allah SWT," lanjut UAS.
UAS mengatakan, dirinya sudah banyak melihat orang kaya yang ada, akhirnya mati.
"Tak ada yang dibawa. Sawit sejauh mata memandang, ada toke sawit mati bawa berondol? Semua tinggal. yang dibawa mati sodakoh, itu yang dibawa mati," katanya.
Oleh karena itu bersedekahlah. Ustadz Abdul Somad mengatakan, sedekah yang paling bagus di bulan Ramadan ini adalah sedekah memberikan makanan untuk berbuka puasa.
"Siapa yang memberi buka puasa, untuk yang berpuasa mendapat pahala macam orang yang berpuasa," kata UAS.
UAS mengatakan, yang paling hebat memberikan makan berbuka puasa adalah orang Mesir.
"Saya di Mesir empat kali Ramadan. Di depan masjid ada tenda panjang, meja panjang, itu jam enam sore ayam. Ayamnya itu dipotong dua kali saja," kata UAS.
Hari kedua, daging. Daging itu, dipotong petak-petak.
"Dikasinya bawang bombay, sama tomat, siramnya dengan jintan hitam. Tebal-tebal, bukan macam tempat kita," kata UAS.
Hari ketiga, ikan. Ikan itu di Mesir tak ada di potong.
"Empat kali Ramadan di Mesir, tak pernah kami memasak. Mahasiswa Indonesia semuanya," kata UAS.
4. Baca al Quran
Itulah yang disebut dengan Tadarus.
Ustadz Abdul Somad mengatakan saat tadarus berkelompok tak perlu banyak orang. Cukup sepuluh saja.
"Jangan dibuat lebar-lebar. Apa gunanya sepuluh? Selembar (setiap kelompok), sepuluh lembar sama dengan satu juz," katanya.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, tadarus menggunakan mikropon luar tak perlu lama-lama.
"Jam sepuluh, stop. Kalaupun mau mengaji, dalam saja. Kalaupun mau ngaji, pakai mik dalam," jelas UAS.
Baca al Quran. Nanti di hari kiamat Quran akan datang memberikan syafaat pada orang yang membacanya.
"Ada waktu-waktu luang, baca. Buat target satu hari satu juz. kalau tak sanggup, satu hari satu halaman," kata UAS.
5. Zikir
Ustadz Abdul Somad mengatakan, orang yang berfikir adalah orang yang berzikir mengingat Allah, waktu tegak, waktu duduk dan waktu berbaring.
"Jangan putus zikir," kata Ustadz Abdul Somad.
UAS mengatakan, siapa yang banyak berzikir, maka mudah mati dalam khusnul khotimah.