Ketika Mahfud MD & Andi Arief Berjumpa di Singapura, "Di Dunia Nyata, Kami Tetap Sahabat"

Keduanya tersenyum bersama sembari mengangkat sebelah tangan terkepal ke atas yang lazimnya diartikan sebagai simbol perjuangan dan semangat yang kuat

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Twitter Mahfud MD
Mahfud MD dan Andi Arief terlihat akrab ketika bertemu saat jenguk Ani Yudhoyono di NUH Singapore, Jumat (03/05/2019). 

Ketika Mahfud MD & Andi Arief Berjumpa di Singapura, "Di Dunia Nyata, Kami Tetap Sahabat"

Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD menegaskan hubungannya bersama Politisi Demokrat Andi Arief baik-baik saja dan harmonis. 

Ia menegaskan antara di dunia nyata dan dunia maya sangat berbeda serta tidak seperti yang dipikirkan oleh orang.  

Keakraban keduanya terlihat dari cuitan Twitter Mahfud MD @mohmahfudmd pada Jumat (03/05/2019) pukul 18.01 WIB. 

Dari foto yang disertakan dalam cuitan, Mahfud MD merangkulkan tangan kirinya ke bahu Andi Arief. 

Keduanya tersenyum bersama sembari mengangkat sebelah tangan terkepal ke atas yang lazimnya diartikan sebagai simbol perjuangan dan semangat yang kuat.  

Baca: Mahfud MD, Dahlan Iskan & Amir Syarifuddin Akrab Ngobrol saat Besuk Ani Yudhoyono di NUH Singapura

Baca: Ditantang Gelar Pertemuan dengan UAS dan Habib Rizieq Shihab, Mahfud: Saya Akan ke Petamburan (FPI)

Dalam cuitannya, Mahfud MD mengatakan bahwa selain bertemu dengan Amir Syamsuddin dan Hinca Panjaitan saat membesuk Ani Yudhoyono di Singapura, dirinya bertemu juga dengan Andi Arief, Jumat (03/05/2019). 

Mantan Ketua MK itu menimpali di jagat media sosial, orang mengira dirinya dan Andi Arief adalah musuh.

Namun di dunia nyata, mereka berdua tetap sahabat. Mahfud MD menimpali Andi Arief merupakan alumni Universitas Gajahmada (UGM) Yogyakarta.

Andi Arief memanggil Mahfud MD dengan sebutan "Senior". Sementara itu, Mahfud MD memanggil Andi Arief dengan sebutan "Mas". 

"Selain bertemu Amir Syamsuddin dan Hinca Panjaitan saat membezuk Bu Ani Yudhoyono di S'pore sy bertemu jg dgn Andi Arief. Di jagat medsos orng mengira sy dan Andi Arief musuh. Di dunia nyata kami tetap sahabat. Dia adl alumni Yogya yg memanggil sy "Senior""sy memanggil dia "Mas"," tulis Mahfud MD

Saling Sindir di Twitter

Sebelumnya, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD terlibat debat dengan mantan Politisi Demokrat, Andi Arief.

Andi Arief yang pernah digerebek polisi dalam kasus narkoba ini menuduh Pakar Hukum Tata Negara ini terkena tremor.

Mengutip kamus besar bahasa Indonesia, Tremor adalah  gerakan pada anggota (bagian) tubuh yang tidak terkontrol (di luar kemauan), seperti gemetar (disebabkan adanya ketegangan emosional)

Awalnya, Andi Arief mentautkan sebuah pemberitanan media online. Berita online itu komentar dari Mahfud MD soal presidential threshold (PT) sebesar 20 persen.

Mahfud meminta agar PT 20 persen di tinjau ulang.Andi Arief kemudian menambahkan komentarnya seperti berikut ini :

"Dulu setuju, sadar belakangan. Pasti lagi Tremor ini," tulis Andi Arief. 

Mahfud MD mengetahui adanya cuitan dari eks Politisi Demokrat ini dan langsung menjelaskan namun tidak emosional.

Hahaha, ente Dik. 2 tahun lalu, saat RUU Pemilu sedang dibahas Saya sudah nulis di KOMPAS dengan terang benderang.

Bahwa saya tak setuju threshold 20%.

Saya juga nulis itu untuk makalah di Fraksi Golkar.

Saya setujunya 3,5% (parpol yang sudah punya kursi di DPR).

Baca-baca dulu, ya, Dik. Pasti ente yang tremor

 

Sebagai bukti omongan bahwa dirinya menolak PT 20 persen dan cukup 3,5 persen, Mahfud mentautkan berita online berisi pernyataannya pada 1 Agustus 2017 lalu. 

Mahfud MD sebut presidential threshold 3,5 persen lebih rasional

Ini kutipan dari saya tanggal 1 Agustus 2017 bahwa saya usul 3,5%. 

Nanti Andi Arief track yang tulisan saya di KOMPAS ya.

Jangan omong sebelum tracking

Tak cukup sekali, Mahfud MD bahkan kasihan dengan Andi Arief atas lontaran tudahan yang tak berdasar.

Pendapat saya bahwa threshold Pilpres 20% itu tidak rasional sudah dikutip banyak media.

Dan saya tulis sendiri sebaga artikel di harian KOMPAS.

Dia masih bilang saya dulu setuju thereshold 20%?

Itu di cuitan tadi sudah saya lampirkan buktinya.

Siapa yang tremor? Kasihan.

 

Menegaskan pernyataan bahwa dirinya tak sejutu 20 persen, Mahfud MD menegaskan bahwa 3,5 persen cukup ideal. 

Hal itu disampaikan juga untuk menjawab pertanyaan dari warga net.

Itu tadi sudah saya lampirkan pendapat saya yang dikutip media 1 Agustus 2017 ketika ada judicial ke MK.

Bahwa saya usul Threshhold Pilpres itu 3,5%, jangan 20%.

Jauh sebelum itu saya juga banyak dikutip dan nulis bahwa yang rasional adalah 3,5%.

Jadi sejak dulu pun saya tak pernah setuju threshold 20% untuk Pilpres.

Subscribe channel youtubeTribun Pontianak :

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved