Ramadan
Amalan-amalan Penting di Bulan Ramadan, Ustadz Abdul Somad: Ada yang Lebih Berat Dari Jihad
Amalan-amalan Penting di Bulan Ramadan, Ustadz Abdul Somad: Ada yang Lebih Berat Dari Jihad
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Ustadz Abdul Somad mengatakan, ada lima amal penting selama bulan suci Ramadan.
Kelima amal itu merupakan prioritas yang mesti dilakukan sepanjang bulan Ramadan.
UAS mengibaratkan Ramadan dengan bazar murah.
"Orang diberikan karung, maka ketika dia masuk ke tempat belanja murah tadi, karung kosong," kata UAS.
"Dia tengok. Mau beli beras bagus. Mau beli gula, bagus. Mau beli minyak bagus, Semua bagus sampai habis waktu satuopun tak dia beli. Karena semua bagus," kata Ustadz Abdul Somad.
Agar jangan sampai seperti itu, maka kita ada skala priotitas.
"Apa saja barang yang mau kita beli supaya keluar dari tempat bazar penuh karung. Begitulah kurang lebih di Ramadan. Apa saja amal-amal yang akan kita bawa keluar Ramadan," lanjutnya.
Baca: Ustadz Abdul Somad Ungkap Keistimewaan Bulan Ramadan, Apa Makna Ramadhan Sesungguhnya?
Baca: Doa Menyambut Ramadan & Doa Rasulullah SAW Saat Melihat Hilal: Ini Persiapan Jelang Bulan Ramadhan
1. Shiyam
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, amal pertama yang penting di bulan suci Ramadan adalah shiyam.
Shiyam artinya imsak. Imsak artinya menggenggam. Apa yang digenggam?
"Yang pertama digenggam, mulut. Tak masuk air tak masuk nasi, tak masuk sambal, tak masuk sayur, semua tak masuk," kata Ustadz Abdul Somad dilansir channel Youtube Tafaqquh.
"Begitu juga tidak boleh keluar. Tak boleh keluar sumpah serapah, tak boleh keluar caci maki, kata-kata kotor, fasiq, tak boleh. Ini yang pertama kali digenggam," katanya.
Yang kedua yang digenggam adalah mata.
"Mata ini musti digenggam. Maksudnya jangan sampai melihat yang tidak diridhai Allah SWT," kata UAS.
Apalagi yang di-shiyam? kaki yang ditahan. Jangan melangkah ke tempat yang tak diridhai Allah SWT.
Apalagi ditahan? Tangan. Jangan lagi memukul, menempeleng, menampar, menyakiti hati orang. Apalagi ditahan? Otak.
Baca: Doa Sahur Puasa Ramadan dan Lafaz Bacaan Niat Puasa: Keutamaan Luar Biasa Makan Sahur
Baca: Jadwal Imsakiyah Ramadan 1440 H, Waktu Buka Puasa Ramadan 2019: Pontianak, Jakarta dan Kota Lain
Jangan lagi memikirkan yang tidak dihalalkan, tak dibenarkan Allah SWT.
"Mulut, mata, telinga, kaki, tangan," kata UAS.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, shiyam adalah ibadah yang tidak berkeringat. Karena dia tidak melakukan aktivitas.
"Shiyam, menahan. Tahan mata, tahan mulut, tahan telinga, kaki dan tangan. Tapi justru banyak orang lebih mau amal berkeringat daripada menahan," kata Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, banyak amal yang kita sangka berat, tapi justru ada yang lebih berat.
"Ada yang lebih berat dari pada Jihad. Tumpah, menetes darah, nyawa bisa ilang. Apa yang lebih berat daripada itu?," kata Ustadz Abdul Somad
"Berat menahan mata, berat menahan lidah, berat menahan lidah," lanjut UAS.
2. Qiyam
Qiyam adalah tegak. Kenapa disebut tegak? Karena kita sudah tegak dari jam delapan sampai jam sembilan.
Enam puluh menit kita sudah tegak. Itulah tadi disebut dengan Qiyam.
Qiyam artinya tegak. Apa yang ditegakkan? Kaki.
Maka ibadah ini yang paling afdhol di tengah malam adalah Qiyam. Menegakkan malam, bahasa Arabnya lail. Maka disebut Qiyamul Lail.
"Nabi Muhammad SAW satu malam itu Qiyamnya rakaat pertama surat Al Baqarah dua juz empat lembar. Kalau dibaca pelan, dua jam lebih kurang," kata UAS.
Baca: Ustadz Abdul Somad Ungkap Jumlah Rakaat Sholat Tarawih di Bulan Ramadan Sesuai Sunah Rasulullah SAW
Baca: Lafaz Bacaan Niat Salat Witir di Bulan Ramadan, Ketahui Tata Cara dan Doa-doanya
Makanya Nabi Muhammad Sholat Tarawihnya 11.
Pada masa Umar bin Khattab, orang tak sanggup tegak lama, dipanggillah imam namanya Ubay bin Ka'ab.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, Qiyam bukan hanya Sholat Tahajjud, Witir dan Tarawih.
Sholat Sunnat Wudhu, menurut UAS juga Qiyam. Kemudian Sholat Sunnat Taubat, Sholat Sunnat Hajat, Sholat Sunnat Tasbih .
Nabi Muhammad di bulan puasa tidurnya sikit. Kita sikit-sikit tidur.
3. Sedekah
Ustadz Abdul Somad mengatakan, sedekah inilah yang menolong di hadapan Allah SWT.
"Orang akan bernaung di bawah sodaqohnya samapi diputuskan pengadilan di padang mahsyar," katanya.
"Apa yang dimakan busuk, yang kau pakai lapuk, yang disedekahkan itulah yang dibawa mati menghadap Allah SWT," lanjut UAS.
UAS mengatakan, dirinya sudah banyak melihat orang kaya yang ada, akhirnya mati.
"Tak ada yang dibawa. Sawit sejauh mata memandang, ada toke sawit mati bawa berondol? Semua tinggal. yang dibawa mati sodakoh, itu yang dibawa mati," katanya.
Oleh karena itu bersedekahlah. Ustadz Abdul Somad mengatakan, sedekah yang paling bagus di bulan Ramadan ini adalah sedekah memberikan makanan untuk berbuka puasa.
"Siapa yang memberi buka puasa, untuk yang berpuasa mendapat pahala macam orang yang berpuasa," kata UAS.
UAS mengatakan, yang paling hebat memberikan makan berbuka puasa adalah orang Mesir.
"Saya di Mesir empat kali Ramadan. Di depan masjid ada tenda panjang, meja panjang, itu jam enam sore ayam. Ayamnya itu dipotong dua kali saja," kata UAS.
Hari kedua, daging. Daging itu, dipotong petak-petak.
"Dikasinya bawang bombay, sama tomat, siramnya dengan jintan hitam. Tebal-tebal, bukan macam tempat kita," kata UAS.
Hari ketiga, ikan. Ikan itu di Mesir tak ada di potong.
"Empat kali Ramadan di Mesir, tak pernah kami memasak. Mahasiswa Indonesia semuanya," kata UAS.
4. Baca al Quran
Itulah yang disebut dengan Tadarus.
Ustadz Abdul Somad mengatakan saat tadarus berkelompok tak perlu banyak orang. Cukup sepuluh saja.
"Jangan dibuat lebar-lebar. Apa gunanya sepuluh? Selembar (setiap kelompok), sepuluh lembar sama dengan satu juz," katanya.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, tadarus menggunakan mikropon luar tak perlu lama-lama.
"Jam sepuluh, stop. Kalaupun mau mengaji, dalam saja. Kalaupun mau ngaji, pakai mik dalam," jelas UAS.
Baca al Quran. Nanti di hari kiamat Quran akan datang memberikan syafaat pada orang yang membacanya.
"Ada waktu-waktu luang, baca. Buat target satu hari satu juz. kalau tak sanggup, satu hari satu halaman," kata UAS.
5. Zikir
Ustadz Abdul Somad mengatakan, orang yang berfikir adalah orang yang berzikir mengingat Allah, waktu tegak, waktu duduk dan waktu berbaring.
"Jangan putus zikir," kata Ustadz Abdul Somad.
UAS mengatakan, siapa yang banyak berzikir, maka mudah mati dalam khusnul khotimah.
Simak ceramah lengkap Ustadz Abdul Somad dalam video berikut: