Mahfud MD Bantah Tudingan Islam Garis Keras Agar Dapat Jabatan dari Jokowi: "Itu Omong Kosong Semua"

Mahfud MD Bantah Tudingan Islam Garis Keras Agar Dapat Jabatan dari Jokowi: "Itu Omong Kosong Semua"

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Youtube TVOne
Mahfud MD Bantah Tudingan 'Islam Garis Keras' Agar Dapat Jabatan: "Itu Omong Kosong Semua" 

Mahfud MD membantah pernyataan pihak yang menyebut pernyataannya soal wilayah kemenangan Prabowo dulunya Provinsi Garis Keras merupakan upaya untuk memperlancar jalan masuk ke pemerintahan Jokowi.

Menurut Mahfud MD, hal itu sudah persoalan lain dan juga sudah dibicarakannya dengan rekannya, Said Didu, Dahlan Iskan dan Solahuddin Wahid.

"Itu sudah soal lain. Itu soal lain. Saya sudah bicara tentang itu dengan Said Didu, dengan Pak Dahlan Iskan, dengan Pak Solahuddin Wahid, itu omong kosong semua. Nanti kita lihat saja," tegasnya, dilansir dari Youtube TVOne.

"Tapi kita lihat Pemilu ini mari selamatkan dong," lanjutnya.

Mahfud MD mengatakan, selama ini dirinya tidak pernah bilang Pemilu ini jujur.

"Ndak pernah bilang. Saya membela KPU bahwa dia tidak pernah melakukan rekayasa. Karena KPU tu beda dengan aparat. Beda tugasnya. Yang saya bela itu KPU," tegasnya. 


Dan ingat, kata Mahfud MD, ketika dirinya menyebut Islam Garis Keras itu adalah Islam yang bagus-bagus.

"Bagus dalam fanatisme membela agamanya tu Jawa Barat, itu nggak bisa dipengaruhi. Dulu di sana basisnya DI TII, karena punya prinsip merasa pemerintah pusat tidak adil. Aceh juga, merasa pemerintah pusat tidak adil. Padang juga. Kahar Muzakkar juga," katanya. 

"Itu fanatisme. Saya ndak bilang radikalisme. Ndak bilang ekstreem, gitu. Dan itu bagus," katanya.

"Seperti orang Madura, saya bilang. Orang Madura itu garis keras, hebat. Ndak mau dipengaruhi. Saya garis keras di bidang hukum. Anda dari manapun kalau melanggar hukum, anda saya dorong ke penjara," lanjut Mahfud MD.

Pada kesempatan yang sama, Mahfud MD angkat suara terkait pernyataannya yang menyebut pasangan calon presiden Prabowo - Sandiaga Uno menang di Provinsi yang dulunya "Garis Keras".

Mahfud MD menegaskan, wawancara di televisi itu berawal saat dirinya ditanya soal rekonsiliasi pasca Pilpres 2019. 

"Kalau agak maju dari potongan itu, ada pertanyaan, Pak bagaimana sekarang kalau kita melakukan rekonsilisasi. Maka saya jawab, rekonsiliasi kan belum ada hasil pemilunya. Sementara kita berpedoman pada hasil Quick Count," kata Mahfud dilansir akun Youtube TVOne. 

"Kalau berdasarkan hasil Quick Count, saya sendiri meyakini udah selesai. Artinya kemenangan itu udah selesai secara Quick Count meskipun secara hukum belum resmi, dan itu sulit dibalik," jelas Mahfud MD

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved