Pilpres 2019
Mahfud MD Sebut Prabowo Menang Pilpres 2019 di Provinsi yang Dulu Dianggap Garis Keras
Mahfud MD Sebut Prabowo - Sandi Menang Pilpres 2019 di Provinsi yang Dulu Dianggap Garis Keras
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Pakar Hukum Tata Negara, Prof Moh Mahfud MD mengatakan, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menang di provinsi yang dulunya diidentifikasi sebagai provinsi garis keras.
Mahfud MD mengatakan, garis keras yang dimaksudnya adalah dalam hal agama.
Hal itu disampaikan Mahfud MD saat menjadi narasumber di MetroTV, yang diunggah di akun Youtube, Selasa 23 April 2019.
Pernyataan Mahfud MD ini menuai kontroversi, setelah potongan videonya dibagikan netizen khususnya di Twitter.
Bahkan ada yang menilai Mahfud MD sudah sangat ngawur dan keluar jalur.
Pernyataan Mahfud MD itu sejatinya disampaikan saat diminta pandangannya soal rekonsiliasi pasca Pilpres 2019.
"Omongan Mahfud MD semakin bodoh tak bermutu dan sdh keluar jalur n sangat ngawur," tulis Fadli Zon menanggapi video yang dibagikan netizen.
Omongan @mohmahfudmd semakin bodoh tak bermutu dan sdh keluar jalur n sangat ngawur. https://t.co/vS9A7PKwvd
— Fadli Zon (@fadlizon) 28 April 2019
Tak hanya Fadli Zon, Said Didu yang selama ini sering bergurau dengan Mahfud MD meminta penjelasan lebih lengkap terkait pernyataan Mahfud MD.
Said Didu mengatakan, dirinya juga berasal dari Sulses.
"Kami orang Sulsel memang punya prinsip SIRI utk menjaga kehormatan. Inikah yg dianggap keras ?," tulis akun Said Didu.
Mohon maaf prof @mohmahfudmd, saya berasal dari Sulsel, mhn jelaskan indikator yg prof gunakan sehingga menuduh orang Sulsel adalah orang2 garis keras agar jadi bahan pertimbangan kami.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) 27 April 2019
Kami orang Sulsel memang punya prinsip SIRI utk menjaga kehormatan. Inikah yg dianggap keras ?
Berikut pernyataan lengkap Mahfud MD dalam video tersebut.
"Kemaren itu sudah agak panas gitu, dan mungkin pembelahannya sekarang kalau melihat sebaran kemenangan, itu memang ya mengingatkan kita untuk menjadi lebih sadar segera rekonsiliasi.
Karena sekarang ini kemenangan Pak Jokowi ya menang, dan mungkin sulit dibalik kemenangan itu dengan cara apapun, tetapi kalau lihat sebarannya kan di beberapa provinsi-provinsi yang agak panas Pak Jokowi kalah gitu ya.
Dan itu diidentifikasi tempat-tempat kemenangan pak prabowo itu diidentifikasi dulunya dianggap sebagai provinsi garis keras ya dalam hal agama.
Misalnya Jawa Barat, Sumatera barat, Aceh dan Sulawesi Selatan juga.
Nah saya kira rekonsiliasinya menjadi penting untuk menyadarkan kita bahwa bangsa ini bersatu karena kesadaran akan keberagaman dan bangsa ini hanya akan maju kalau bersatu.
Kalau soal kemenangan dan kekalahan saya kira itu soal waktu saja dan kita akan segera selesai kalau soal itu," kata Mahfud MD.
Dari penelusuran Tribun, video itu merupakan wawancara Mahfud MD di Metro TV.
Video lengkapnya diunggah di akun Youtube Metro TV, 23 Apr 2019.
Video lengkapnya bisa dilihat di akhir tulisan ini.
Menanggapi pertanyaan Said Didu, Mahfud MD mengatakan, garis keras yang dimaksudnya itu sama dengan fanatik dan sama dengan kesetiaan yang tinggi.
"Itu bukan hal yang dilarang, itu term politik. Sama halnya dengan garis moderat, itu bukan hal yang haram," kata Mahfud MD.
"Dua-duanya boleh dan kita bisa memilih yang mana pun. Sama dengan bilang Jokowi menang di daerah PDIP, Prabowo di daerah hijau," lanjut Mahfud MD.
Garis keras itu sama dgn fanatik dan sama dgn kesetiaan yg tinggi. Itu bkn hal yg dilarang, itu term politik. Sama halnya dgn garis moderat, itu bkn hal yg haram. Dua2nya boleh dan kita bs memilih yg mana pun. Sama dgn bilang Jokowi menang di daerah PDIP, Prabowo di daerah hijau. https://t.co/Ty0tgvC0qS
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) 28 April 2019
Video wawancara Mahfud MD: