Pilpres 2019
Mahfud MD Jelaskan Pernyataannya Soal Kemenangan Prabowo di "Provinsi Garis Keras" Dalam hal Agama
Mahfud MD Jelaskan Pernyataannya Soal Kemenangan Prabowo di "Provinsi Garis Keras" Dalam hal Agama
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD menjelaskan makna "Garis Keras" yang disampaikannya saat wawancara dengan satu stasiun TV.
Menurut Mahfud MD, garis keras itu sama dengan fanatik dan sama dengan kesetiaan yang tinggi.
"Itu bukan hal yang dilarang, itu term politik. Sama halnya dengan garis moderat, itu bukan hal yang haram," tulis Mahfud MD di akun Twitter.
Mahfud MD mengatakan, dua-duanya boleh dan kita bisa memilih yang mana pun.
"Sama dengan bilang Jokowi menang di daerah PDIP, Prabowo di daerah hijau," tulisnya.
Baca: Fadli Zon Sebut Omongan Mahfud MD Sangat Ngawur, Tak Bermutu dan Keluar Jalur
Baca: Mahfud MD Sebut Prabowo Menang Pilpres 2019 di Provinsi yang Dulu Dianggap Garis Keras
Mahfud MD menyampaikan hal itu untuk menjawab pertanyaan dari Said Didu yang disampaikan sebelumnya.
Said Didu meminta penjelasan Mahfud MD mengenai indikator yang digunakan sehingga menuduh orang Sulsel adalah orang-orang garis keras.
Mahfud MD melanjutkan, dalam term itu dirinya juga berasal dari daerah garis keras, Madura.
Madura itu sama dengan Aceh dan Bugis, disebut fanatik karena tingginya kesetiaan kepada Islam sehingga sulit ditaklukkan.
"Seperti halnya konservatif, progresif, garis moderat, garis keras adalah istilah-istilah yang biasa dipakai dalam ilmu politik," jelas Mahfud.
Pernyataan Mahfud MD soal tempat kemenangan Prabowo yang diidentifikasi dulunya dianggap sebagai provinsi garis keras ya dalam hal agama, juga dikomentari Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.
Fadli Zon mengatakan, omongan Pakar Hukum Tata Negara, Moh Mahfud MD tak bermutu dan sudah keluar jalur dan sangat ngawur.
Hal itu disampaikan Fadli Zon menanggapi video pernyataan Mahfud MD yang diunggah seorang netizen.
Dalam potongan video wawancara itu, Mahfud MD mengomentari soal rekonsiliasi.
Mahfud MD mengatakan, sebaran kemenangan di Pilpres 2019 mengingatkan kita untuk menjadi lebih sadar agar segera melakukan rekonsiliasi.
Mahfud MD mengatakan, kemenangan Jokowi sulit untuk dibalik dengan cara apapun.
Berikut pernyataan lengkap Mahfud MD dalam video tersebut.
"Kemaren itu sudah agak panas gitu, dan mungkin pembelahannya sekarang kalau melihat sebaran kemenangan, itu memang ya mengingatkan kita untuk menjadi lebih sadar segera rekonsiliasi.
Karena sekarang ini kemenangan Pak Jokowi ya menang, dan mungkin sulit dibalik kemenangan itu dengan cara apapun, tetapi kalau lihat sebarannya kan di beberapa provinsi-provinsi yang agak panas Pak Jokowi kalah gitu ya.
Dan itu diidentifikasi tempat-tempat kemenangan pak prabowo itu diidentifikasi dulunya dianggap sebagai provinsi garis keras ya dalam hal agama.
Misalnya Jawa Barat, Sumatera barat, Aceh dan Sulawesi Selatan juga.
Nah saya kira rekonsiliasinya menjadi penting untuk menyadarkan kita bahwa bangsa ini bersatu karena kesadaran akan keberagaman dan bangsa ini hanya akan maju kalau bersatu.
Kalau soal kemenangan dan kekalahan saya kira itu soal waktu saja dan kita akan segera selesai kalau soal itu," kata Mahfud MD.
Video itu merupakan wawancara Mahfud MD di Metro TV. Video lengkapnya diunggah di akun Youtube Metro TV, 23 Apr 2019.
Berikut videonya:
Selain Fadli Zon, politisi lainnya, Dahnil Anzar Simanjuntak juga menyampaikan komentarnya mengenai pernyataan Mahfud MD tersebut.
Dahnil mengatakan, dirinya menghormati Mahfud MD tapi kaget dengan tuduhannya, karena ambisinya sampai tega menggunakan narasi daerah-daerah 02 menang seperti Aceh, Sumbar, Jawa Barat dan debagainya sebagai daerah Islam garis keras.
"Narasi Pak Mahfud ini yang justru memecah belah dan penuh kebencian," tulis Dahnil.
Dahnil menyatakan, orang yang bersikap seolah netral seperti Mahfud MD dengan narasi tuduhan yang mendukung Prabowo adalah daerah Islam garis keras, bukan justru menjadi suluh tapi menyulut keruh.
"Bukan sikap seorang pancasilais," tulisnya.
"Apakah sikap Pancasilais itu adalah sikap menuduh dan melabel kelompok lain yang tidak satu garis politik sebagai Islam Garis keras seperti yang dilakukan oleh Pak Mahfud MD ketika menyebut daerah dimana Prabowo menang adalah daerah Islam Garis keras?," lanjutnya.
Bagaimana mungkin Pak @mohmahfudmd yg menyatakan dirinya menggerakkan suluh kebangsaan justru mengeluarkan pernyataan keruh kebangsaan dg menuduh daerah sprt Aceh, Sumbar, Jawa Barat dst yg dukung Prabowo adl daerah Islam Garis keras.
— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) 28 April 2019